Setelah Ning Huanxin berpisah dengan Jiang Lixing, dia mengajak Yang Ahwen ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Yang Ahwen memperhatikan kamarnya, tanpa disadari, Yang Ahwen sudah berjalan sampai di samping jendela. Tirai yang terpasang di jendela itu sangat tebal, dan Yang Ahwen saat ini sedang berdiri di sudutnya. Tiba-tiba, dia menyadari kalau terdapat sebuah kaca kuno, sedang bersandar di bawah tirai tebal itu.
"Kaca ini…" ucap Yang Ahwen sambil menunjuk ke arah kaca itu.
"Kenapa?" tanya Ning Huanxin sambil menoleh ke arah Yang Ahwen.
"Kaca ini salah satu barang lama." kata Yang Ahwen, tiba-tiba wajahnya berubah menjadi serius, perkataannya pun sudah seperti orang dewasa.
Ning Huanxin tidak bisa berkata apapun, karena dirinya benar-benar tidak tahu apa yang telah dipelajari Yang Ahwen selama ini.
"Sayang sekali kalau barang antik ini hanya ditaruh di dalam sini," lanjut Yang Ahwen.
Sebenarnya Ning Huanxin tidak terlalu mengerti tentang barang antik, tapi dia merasakan apa yang dikatakan oleh Yang Ahwen adalah serius. Gadis kecil ini tidak mungkin seserius itu jika dia bercanda, lagi pula gadis kecil ini suka sekali menyombongkan dirinya.
"Mungkin pemiliknya tidak mengerti berharganya benda ini?" tanya Ning Huanxin balik.
Di satu sisi, Yang Ahwen kemudian berbicara, dengan hati-hati tangannya pun akhirnya mengambil kaca itu, "Dilihat dari bentuknya, kaca ini harusnya sudah berumur ribuan tahun lebih. Kaca ini pasti di jual di acara lelang bawah tanah, dan orang-orang kaya baru pasti berebut untuk mendapatkannya." katanya dengan serius.
Kegiatan lelang bawah tanah? batin Ning Huanxin sambil bertanya-tanya. Dia tidak menyangka, kalau gadis kecil ini juga mengerti banyak hal. Tapi, kaca ribuan tahun lalu ini, apakah seistimewa itu? batinnya lagi.
"Baiklah, kamu bisa istirahat di sini. Lagi pula kamar ini bukanlah kamarku. Pemiliknya… Sesegera mungkin akan kembali," ucap Ning Huanxin dengan suara yang agak bergumam, karena saat ini dia ingin pergi untuk melihat Ibu Zhang.
Ning Huanxin kemudian meninggalkan Yang Ahwen, dan berjalan menuju ke kamar Ibu Zhang. Hanya saja, ketika dia sampai di depan pintu kamarnya, dan sudah mengetuknya beberapa kali, tapi tetap saja tidak ada orang yang membukakan pintu untuknya.
"Ibu Zhang! Ibu Zhang!" kata Ning Huanxin memanggil Ibu Zhang berkali-kali, namun tetap saja tidak ada respon.
"Ning Huanxin." panggil seseorang.
Ketika itu, Wang Nianping yang kebetulan lewat melihat sosok Ning Huanxin, dia pun langsung menghentikan langkahnya, "Sepertinya, Kakak Zhang sedang pergi keluar, jadi tidak ada orang di kamarnya," katanya..
"Dia pergi kemana?" tanya Ning Huanxin. Ketika mendengar ucapan Wang Nianping, seketika itu juga dia langsung khawatir. Ibu Zhang tidak mungkin pergi ke kuburan itu lagi seorang diri kan? batinnya.
Kemarin malam, Li Yan telah diusir oleh Bai Yunzi, jadi saat ini dia pasti sudah berubah menjadi sangat ganas, dan juga dia akan butuh untuk mengisi kembali kekuatannya. Kalau Zhang Yunshu sampai pergi sendiri, itu sama saja dengan membahayakan dirinya sendiri.
"Aku beberapa waktu lalu melihat dia berjalan ke arah timur laut kota ini," jawab Wang Nianping dengan suara pelan.
Sebenarnya, Wang Nianping pun juga memikirkan masalah yang berhubungan dengan Zhang Yan. Karena dirinya sudah menyuruh Zhang Yan untuk memainkan peran. Proses syuting itu juga dilakukan setelah dia dan produser film, akhirnya sama-sama melakukan perubahan. Namun hasilnya, justru terjadi masalah sebesar ini. Tidak ada yang tahu, hingga saat ini apakah Zhang Yan masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal. Dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia benar-benar merasa sangat bersalah.
Mendengar perkataan Wang Nianping, membuat Ning Huanxin langsung terdiam sejenak. Timur laut kota ini? Arah itu adalah… batinnya sambil memejamkan kedua matanya, dia mencoba untuk mengingat-ingat, tiba-tiba matanya langsung terbelalak.
"Zhang Xiao," ucap Ning Huanxin. Rumah Zhang Xiao berada di timur laut kota ini, teringat akan hal itu, pada detik berikutnya membuatnya langsung berlari.
Mendengar Ning Huanxin menyebut nama Zhang Xiao, Wang Nianping sempat merasa ragu, "Ning Huanxin?" teriaknya. Tidak lama setelah berteriak memanggil Ning Huanxin, akhirnya dia juga berlari mengikuti perempuan itu.
Kedua orang itu dengan cepat, akhirnya telah tiba di depan pintu rumah Zhang Xiao, ketika itu napas Wang Nianping tampak sudah terengah-engah. Tapi, Ning Huanxin terlihat sama sekali tidak lelah, dan perempuan itu langsung mendorong pintu rumah Zhang Xiao untuk masuk kedalam. Ternyata, pintu rumah Zhang Xiao sudah terbuka lebar, dia yang belum masuk, tiba-tiba langsung mendengar suara Zhang Yunshu.
"Kakak Zhang, aku mohon padamu, tolong selamatkan Zhang Yan kami, tolong selamatkan dia. Hanya kamu saja saat ini, yang punya cara untuk menemui kakakku. Aku hanya ingin membawamu pergi menemuinya! Sekali saja itu sudah cukup." kata Zhang Yunshu sambil memohon.
Meskipun Zhang Yunshu tahu kalau Zhang Yan telah meninggal, tapi sebagai seorang ibu, dia tidak mungkin semudah itu menyerah. Dia yakin, kalau dirinya pasti memiliki cara untuk menyelamatkan Zhang Yan. Sejak Li Yan berkata kalau bisa menggunakan nyawa orang lain untuk menyelamatkan Zhang Yan, hal itu membuatnya berpikir, kalau dia akan rela menukarkan nyawanya untuk Zhang Yan...