Setelah masuk kedalam grup aneh itu, tiba-tiba layar ponselnya mati dan bergetar seperti ada aliran listrik di dalamnya. Sontak Ning Haunxin terkejut, hingga membuat ponselnya terjatuh, Untung saja tidak rusak, pikirnya
Ning Haunxin kembali menenangkan diri. Namun, saat membuka tampilan ponselnya kembali, ternyata kini tampilannya sudah berubah. Semua aplikasinya sudah terhapus dan yang ada hanya tinggal aplikasi Wechat saja. Lalu, dia memutuskan untuk mandi terlebih dulu, baru kemudian mengunduh ulang semua aplikasi untuk ponselnya itu.
Saat sedang mencuci muka di wastafel, mendadak suasana menjadi hening. Lampu kamar menjadi redup dan disana terlihat ada sebuah bayangan tangan yang sedang memegang layar ponsel Ning Huanxin. Setelah layar ponsel itu terbuka, disana terlihat sudah terbuka aplikasi Wechat dan hanya ada satu grup bernama Dunia Bawah Tanah.
Satu jam kemudian terdengar suara Ning Huanxin yang sudah selesai mandi, "Ahh, Segarnya..." Setelah itu, dia kembali memegang ponselnya yang ternyata di dalamnya sudah terbuka sebuah grup Wechat dan ada beberapa chat disana.
'Hantu Wanita Sebelah: Dia adalah tetanggaku, tolong segera sambut hantu baru ini.'
Ning Huanxin membaca chat itu. Tidak hanya Hantu Wanita Sebelah saja, tapi juga dengan peserta-peserta lain di dalam grup, yang berusaha menyambut kedatangannya dengan identitas yang berbeda-beda.
Melihat nama-nama anggota disana, membuat Ning Huanxin berpikiran untuk mengganti nama di aplikasi Wechatnya. Namun, saat dia melihat pengaturan aplikasi itu, ternyata sudah terpampang foto dirinya sedang menggunakan gaun. Foto itu diambil pada saat pengambilan gambar di pemakaman semalam, namanya pun sudah diganti dengan Peran Cameo. Saat itu, dia menyadari bahwa ada yang tidak beres di dalam ponselnya itu.
Terlintas dibenak Ning Huanxin untuk keluar dari grup Wechat tersebut, tetapi tiba-tiba seseorang mengirimkannya pesan baru.
'Hantu Wanita Sebelah: Jangan keluar dari grup'
'Ning Huanxin: Siapa kamu?'
'Hantu Wanita Sebelah: Aku tetanggamu, aku tinggal di kamar 204!'
204...! Saat itu Ning Huanxin terkejut dan terdiam, ponselnya tiba-tiba kembali terjatuh. Sesaat, dia teringat kalau sekarang sedang tinggal di kamar 205. Ning Huanxin tidak tahu, kalau kamar 204 yang ada di sebelahnya, ternyata adalah sebuah gudang yang selalu terkunci...