Jiang Mianmian merasa akan segera pingsan karena suhu tubuhnya yang tinggi tak kunjung menurun. Saat ini, dia tidak punya keinginan lain selain untuk terbebas dari Zhan Muqian. Dia menggigit bibir bawahnya sejenak, kemudian berteriak kepadanya dengan suara yang tajam, "Sebelum menikah, kamu telah berjanji dengan jelas bahwa kamu akan menuruti segala keinginanku nantinya!"
Zhan Muqian menutup rapat mata Jiang Mianmian dengan tangannya yang lembut dan hangat. Meskipun tidak bisa melihat apa pun gadis itu tetap tidak bisa menyembunyikan rasa malunya. Kemudian dia berkata dengan nada suara yang serius, "Ya itu benar, selama kamu patuh aku akan menurutimu dan memanjakanmu."
Jiang Mianmian secara refleks membuka mulutnya dan hampir mengeluarkan umpatan. Dia memikirkan peraturan keluarga yang tidak normal hingga menggigit lidahnya dan mendesis seperti sedang kesakitan. Bajingan! Zhan Muqian Bajingan! Batinnya. Dia menganggap pria yang ada di hadapannya itu adalah penipu. Dia awalnya berpikir bisa memanfaatkannya untuk keluar dari istana presiden, nyatanya dia seperti menyerahkan dirinya sendiri kepada sang panglima untuk mendapatkan pelatihan militer. Dia mulai berpikir bagaimana dia balas dendam pada pria itu nantinya.
Tiba-tiba Zhan Muqian menarik dua tangan kecil Jiang Mianmian, di matanya yang gelap tampak sedikit cahaya cinta, dia lalu meremas wajah kecil itu sembari berkata dengan nada yang penuh rayuan, "Sayangku, selama kamu mematuhi aku, aku tidak akan menghukummu. Mianmian, persyaratan yang telah aku tulis untukmu sama sekali tidak berat untuk dilakukan…" Postur tubuhnya yang besar menekan tubuh kecil gadis itu.
Jiang Mianmian mempertimbangkan apa yang akan dilakukannya, kemudian terlintas di pikirannya, pertama dia akan menandatangani peraturan keluarga yang gila itu sampai mendapatkan warisan ibunya kembali. Setelah mendapatkannya dia akan mengajukan cerai kepada Zhan Muqian. Atau… Atau aku harus bertahan agar tidak mati karena rasa malu? Batinnya.
Semakin dekat wajah tampan Zhan Muqian semakin Jiang Mianmian kesulitan untuk bernapas. Pria itu lalu berkata, "Mianmian, patuhlah. Cepat tandatangani peraturan ini, nantinya aku pasti akan menuruti segala kemauanmu. Hari ini aku telah membantumu sebanyak tiga kali."
Setelah mendengar perkataan Zhan Muqian, dua telinga kecil Jiang Mianmian terasa mendidih dan menjadi berwarna merah. Bajingan! Itu berarti bahwa jika menolak untuk menandatangani, dia akan melakukannya…. Dia akan melakukannya tiga kali dalam sehari. Kenapa tidak mati saja sih?" Umpatnya dalam hati. Dari lubuk hatinya, dia tidak mau memiliki kehidupan dengan paman panglima bajingan itu. Cepat atau lambat dia pasti akan meminta cerai, oleh karena itu, mulai saat ini dia tidak ingin memiliki sentuhan fisik dengannya.
Jiang Mianmian memilih berpura-pura patuh, dia menurunkan bahunya dan mengedipkan matanya. Dia saat ini terlihat seperti anak kucing, lalu berkata dengan lemah lembut, "Bukankah ini hanya peraturan keluarga? Walaupun aku tidak menyukainya, aku akan menandatanganinya."
***
Keputusan akhir.
Zhan Muqian melihat Jiang Mianmian yang seperti anak kucing itu merangkak mengambil kertas peraturan keluarga yang telah dilemparkan sebelumnya ke lantai olehnya. Dia mengulurkan tangan dan menarik tubuhnya kemudian menguncinya dengan kuat, lalu dia menggenggam tangan kecil nan halus milik gadis itu.
Jiang Mianmian berpikir bahwa setelah penandatangan peraturan itu selesai semuanya akan berakhir, dia tidak menyangka bahwa hal itu malah awal dari mimpi buruk baginya.
Zhan Muqian merapikan dan menyimpan kertas peraturan keluarga yang telah ditandatangani oleh Jiang Mianmian, lalu sembari menepuk kepalanya, dia berkata, "kamu masih memiliki waktu lebih dari tiga bulan untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Dan memiliki waktu sepuluh hari sebelum mengikuti ujian sekolah. Jumlah siswa di kelasmu totalnya 35 orang dan kamu menduduki peringkat terakhir, jika kamu berhasil naik ke peringkat 30 dalam waktu dekat, aku akan membantumu menangani Li Shengyuan."
Jiang Mianmian menatap Zhan Muqian dan berpikir bahwa itu bukanlah pertanda baik untuknya.