Chereads / Cinta Seperti Bintang / Chapter 31 - Zhan Muqian, Bajingan! Panglima Bajingan!

Chapter 31 - Zhan Muqian, Bajingan! Panglima Bajingan!

Jiang Mianmian tidak memiliki rasa lelah untuk belajar dalam dua atau tiga hari ini. Sebenarnya, dia belum memiliki pandangan untuk melanjutkan ke universitas mana, tetapi setelah mendengar Zhan Muqian berkata bahwa jika dia tidak lulus ujian, maka dia akan tinggal di rumah dan melahirkan anak untuknya, dia terpaksa meningkatkan semangat belajarnya. Benaknya langsung terisi penuh dengan gambaran tragis tentang bayi yang akan disusuinya dalam usia yang masih muda. Tidak! Jangan bunuh aku! Teriaknya dalam hati.

Ketika hanya berada di rumah, dia tidak akan mendapatkan uang bahkan jika melakukannya hubungan intim, malah lebih baik jika dia menjual dirinya. Dia menggigit bibirnya, lalu dengan ekspresi wajah sedih berkata, "Paman, aku masih belum genap berusia 18 tahun, untuk melahirkan seorang anak, akan lebih baik kalau menunggu 10 tahun lagi. Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh. Aku akan mencoba, aku akan juang dan tidak akan menyerah! Aku akan mencoba melakukan yang terbaik untuk bisa menghadapi ujian masuk perguruan tinggi yang layak dalam 3 bulan ke depan dan aku tidak akan mempermalukan paman Zhan, begitu kan yang kamu inginkan?"

"Sini, selesaikan baca rumus, setelah itu cepat pergi tidur." Tutur Zhan Muqian dengan ekspresi wajah datar dan nada yang dingin.

***

Jiang Mianmian kembali ke ruang belajar dengan langkah penuh kemarahan, dia membaringkan kepalanya di atas meja dan menarik buku yang ada disana sambil memegang pena, kemudian mencorat-coret kertas putih Wang Ba dengan gambar sembarangan. Kura-kura bajingan! Bajingan tua! Batinnya. Dia terus mencorat-coret hingga tangannya terasa kesakitan. Dia menatap sesuatu yang tergambar tanpa sengaja di kertasnya, dan ternyata itu adalah gambar kura-kura dengan ukuran berbeda, dia pun menulis kata-kata di sebelah salah satu kura-kura sambil berkata dalam hati, Zhan Muqian bajingan tua! Bahkan Wang Ba tua yang tak tahu malu ini seakan berani menyetujui jika aku punya anak lewat gambar ini! Ini mimpi buruk! Kemudian dia menulis di samping kura-kura satunya 'Zhan Baobao' yang ada di Wang Ba.

Setelah sedikit bernapas, Jiang Mianmian menyalin rumus matematika di tiga lembar dan tiga halaman yang berbeda, meski masih dalam amarah. Namun, setelah menyalin rumus itu, dia tetap tidak bisa mengingat rumus-rumus yang telah disalinnya. Merasa putus asa, dia pun pergi mencuci kakinya lalu naik ke tempat tidur, tak berapa lama dia pun tertidur dengan lelap.

***

Ucapan Zhan Muqian yang berjanji akan menguji hafalan rumus matematika besok malam terus terngiang di otak Jiang Mianmian dan membuatnya khawatir sepanjang hari. Ketika tiba di rumah pada sore hari, seorang pelayan memberitahunya bahwa panglima perang itu akan meninjau perekrutan anggota baru dan akan tinggal di pangkalan militer selama beberapa hari ini. Mendengar hal itu, dia hampir akan menari karena terlalu senang.

Ketika guru les datang dan memberinya pelajaran, Jiang Mianmian hanya menguap sepanjang waktu sembari minum kopi, dia berpikir bahwa guru lesnya lebih membosankan daripada Zhan Muqian. Pasalnya, bagaimanapun perilaku pria itu terhadapnya, dia tetap merasa bosan jika tidak ada sosoknya di vila besar itu.

***

Pada hari Sabtu.

Istana Presiden akan mengadakan pesta ulang tahun, namun Zhan Muqian tidak kembali pulang ke rumah selama beberapa hari belakangan ini sehingga membuat Jiang Mianmian terlihat begitu murung dan gelisah. Akhirnya dia memutuskan untuk tetap pergi ke Istana Presiden, karena sebagian besar pakaiannya masih berada di Istana Presiden, jadi dia hanya bisa memilih pakaian yang disediakan panglima perang itu untuknya. Ada banyak gaya pakaian, namun itu semua terlalu feminim, dia sama sekali tidak menyukai gaya itu. Lalu, pada akhirnya dia memilih pakaian dengan label harga yang mahal secara acak.

***

Jiang Mianmian tiba di ruang perjamuan dengan setelan jas wanita berwarna lotus. Melihat anak tirinya memasuki ruangan, seketika itu Li Shengyuan meletakkan gelas berisi anggur merah yang ada di tangannya, lalu berkata kepada putri kandungnya, Jiang Li dengan dahi mengernyit, "Kenapa dia bisa ada disini?"

"Ayah memintaku untuk mengundangnya, sebenarnya aku tidak berharap dia datang kesini." Jawab Jiang Li. Dia membuka kembali ingatannya ketika memberitahu Jiang Mianmian mengenai pesta ulang tahun ayahnya, saat itu kakak tirinya hanya berbaring di atas meja dan tidak memandangnya. Dia berpikir bahwa kakaknya tidak akan datang. Aku tidak berharap kamu datang! Batinnya.

Wajah Jiang Li tiba-tiba berubah ketika dia melihat pakaian yang dikenakan Jiang Mianmian. Pakaian kami sama! Katanya dalam hati. Li Shengyuan menyadari bahwa penampilan putri kandungnya yang lebih buruk meskipun pakaian yang mereka kenakan sama. Pakaian Jiang Li berwarna lotus gelap, dia juga sudah mengubah ukurannya agar pas dan dapat membuat tubuhnya terlihat bagus saat mengenakannya. Sementara pakaian Jiang Mianmian berwarna lotus terang tanpa modifikasi apa pun, namun postur tubuhnya yang memang indah dengan payudara besar dan pinggang kecilnya membuatnya terlihat montok saat mengenakan pakaian itu.