Chereads / Cinta Seperti Bintang / Chapter 32 - Setan Yuan Pertama di Jincheng

Chapter 32 - Setan Yuan Pertama di Jincheng

Sayangnya Jiang Mianmian adalah orang yang cuek, dia tahu saat ini Jiang Li sangat marah karena pakaian yang mereka kenakan sama. Terlebih lagi walaupun pakaian yang dikenakan adik tirinya itu telah dimodifikasi sedemikian rupa, namun tetap tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya.

Nyonya Kuo yang juga berada di samping Li Shengyuan memberikan tatapan tajam pada Jiang Mianmian, lalu berkata, "Apa ini? Bagaimana dia bisa mengenakan pakaian yang sama dengan Nona Jiang Li?" 

Jiang Li menyimpan kemarahan di dalam hatinya. Dia menutupinya dengan senyuman penuh kesopanan dan berkata, "Dia adalah kakak perempuan saya yang merupakan harta paling berharga di Istana Presiden." 

Begitu mendengar perkataan Jiang Li, wajah Kuo Tai berubah menjadi pucat karena tercengang. Orang yang baru saja bertanya secara terus terang itu menyadari apa yang telah dikatakannya, kemudian dia langsung menggandeng lengan Li Shengyuan dan berkata, "Aku hanya merasa heran. Nyonya, jangan dimasukkan ke dalam hati perkataanku sebelumnya ya. Aku hanya ingin mengatakan, bagaimana bisa pakaian yang terlihat anggun dan bermartabat yang dikenakan Nona Jiang Li menjadi tampak vulgar ketika digunakan oleh orang lain."

Beberapa wanita yang ada di sekitar mereka datang bergabung dan ikut membicarakan Jiang Mianmian. "Ternyata itu adalah setan keluarga Yuan pertama di Jincheng! Saat perjamuan besar begini dia bahkan mengenakan pakaian seperti itu, mana mungkin ada orang tua yang mendidik dan membesarkan anaknya untuk menjadi bahan hinaan." Kata seorang wanita. 

"Ya, bagaimana dia bisa datang ke acara ini? Nyonya, sepertinya penjaga pintu telah sedikit melanggar tugas." Kata seorang wanita lainnya.

Jiang Mianmian merupakan gadis terkenal yang selalu suka menelan perkataannya bulat-bulat, menyindir sana sini dan yang akan menatap tajam seseorang dari atas hingga bawah.

Li Shengyuan berdeham pelan, kemudian berkata seolah-olah membela Jiang Mianmian, "Kalian tidak boleh berkata seperti itu, mianmian adalah anak perempuan tertua keluarga Yuan. Dia belum dewasa sehingga berpakaian seperti itu, kami semua sangat mencintainya." Setelah itu, dia beralih menatap anak tirinya dan berkata dengan lembut, "Mianmian, ayahmu sedang berdiskusi dengan beberapa pejabat kabinet. Kamu bisa menemuinya nanti. Apakah kamu lapar? Bagaimana kalau kamu makan beberapa camilan dulu?"

Jiang Mianmian menertawakan perkataan Li Shengyuan yang penuh dengan kemunafikan itu. Dia melepaskan tangan ibu tirinya yang sedari tadi menggandeng lengannya dan berkata, "Ibu muda, aku benar-benar lapar sebelumnya, tetapi ketika melihat wajah Anda, tiba-tiba aku merasa kenyang."

Wajah Li Shengyuan tiba-tiba berubah penuh dengan ekspresi malu, para wanita disampingnya pun juga demikian. Salah satu dari mereka mengerutkan kening dan berkata, "Aku rasa benih liar ini ada di sini untuk mengambil sesuatu, memang benar bahwa anak yang dilahirkan oleh seorang wanita berstatus rendah tidak bisa berada di tempat tinggi. Nyonya, usirlah dia sebelum acara pembukaan dimulai. Sepertinya dia sengaja menyamakan pakaian dengan nona Jiang Li…"

Suara itu kemudian terputus oleh ejekan Jiang Mianmian, "Bibi, aku hanya memilih pakaian sembarangan kok. Dan… Ibu muda, aku rasa itu adalah tanggung jawab Anda, sejak kecil berapa banyak sarang burung, gelatin dan kerang salju yang telah Anda berikan kepada Jiang Li? Kenapa Anda tidak memposisikannya di tempat yang seharusnya?"

Jiang Li secara tidak sadar langsung menunduk dan tersipu malu. Dia memang sangat cantik, elegan dan sopan, sayangnya, dia belum matang dan beberapa bagian tubuhnya belum tumbuh dengan sempurna. Jika dibandingkan dengan Jiang Mianmian, tubuh adik tirinya itu tampak terlalu tipis.

Jiang Mianmian ingin segera pergi dari tempat itu karena kado ulang tahun untuk ayahnya pun sudah terkirim, dia juga tidak tertarik untuk menginap di Istana Presiden. Dia lalu berbalik dan melangkah untuk pergi, namun Jiang Li tiba-tiba menarik lengan kecilnya dan berkata, "Kakak, jangan marah, temuilah ayah…"

Jiang Li menekan lengan kecil Jiang Mianmian dan perlahan menggoreskan kuku panjangnya ke kulitnya. Dia langsung refleks menarik lengannya dengan kuat dan membuat tubuh adik tirinya terlempar, begitu pula gelas sampanye yang ada di tangannya, jatuh ke tanah dan pecah. 

"Kakak… Kakak…" Ucap Jiang Li dengan nada yang dilembut-lembutkan.

Insiden itu menarik perhatian seluruh tamu undangan, Jiang Mianmian mengencangkan wajah kecilnya, dia tidak ingin mengikuti sandiwara Ibu muda dan putrinya itu. Kemudian dia mengalihkan pandangannya dan mengangkat kakinya untuk melangkah pergi, tapi tiba-tiba dia tersandung oleh sebuah kaki dan membuatnya terjatuh.

Bruk!!

Semua tamu undangan melihat gadis cantik itu jatuh dalam pecahan kaca...