Saat ini, wajah kecil Jiang Mianmian menjadi merah seperti kesemek matang. Dia mengangkat tangannya dan meninggalkan kertas dengan peraturan tidak normal itu di tempat tidur. "Peraturan keluarga macam apa itu? Itu semua gila. Tidak ada tanda tangan! Aku tidak akan menandatangani bahkan jika aku harus mati!" Wajahnya menegang dan dia sangat marah hingga seolah ada bola di perutnya yang akan meledak.
"Tidak ada tanda tangan! Setelah aku berjanji bahwa aku akan taat di masa depan, tetapi dalam beberapa jam kemudian, aku akan mulai memukul wajahku sendiri karena menyesal!" ucap Jiang Mianmian.
***
Malam sudah larut, lampu sudah dimatikan, gordennya tertutup dan cahaya lampu samping tempat tidur begitu redup.
"Aku tidak akan menandatanganinya! Peraturan keluarga ini sama sekali tidak normal. Setan bajingan! Aku tidak bisa memahaminya. Paman Zhan, kamu adalah seorang pemimpin. Bagaimana kamu bisa menggertak orang dengan kekuasaanmu!" Dia masih berjuang tetapi tidak menyadari bahwa tubuh lembutnya telah didorong ke bawah.
Napas Zhan Muqian yang panas menyentuh pipi Jian Muqian. Suaranya sangat pelan, bibirnya yang tipis menempel di pipinya yang lembut dan berkata, "Malam itu di pesawat perang, kamu menggodaku, kamu tampak begitu menyukainya, seperti anak kecil yang mendapat permen. Ketika aku membuatmu berlutut, aku tahu kamu takut padaku, kan?"
"Kamu!" Suhu tubuh Jiang Mianmian semuanya terbakar sampai ke titik didih dan pipinya sangat panas serasa akan melepuh, dia lalu melanjutkan, "Hentikan! Dasar omong kosong! Apa yang kutakutkan? Aku tidak punya kesan apa pun soal yang terjadi malam itu!"
Zhan Muqian tampak serius dan tidak ada sedikit pun tanda bercanda di wajah yang tampan dan tegang. Dia lalu berkata, "Kamu benar-benar tidak ingat semuanya, ya?"
"Aku…"
"Baiklah, aku akan membantumu mengingatnya sekarang." Selimut lembut dan tipis yang menutupi dada Jiang Mianmian diangkat oleh Zhan Muqian dan menyingkap baju tidurnya hingga ke atas pinggang.
Pikiran Jiang Mianmian benar-benar kacau, saat itu dia berpikir bahwa dirinya harus menjadi pelajur wanita yang digunakan oleh Zhan Muqian. "Tidak, kamu tidak boleh menyentuhku, tidak!" Awalnya, dia bisa melawan dengan tangan dan kakinya, tetapi tubuhnya yang lembut dan lemah kehilangan kekuatannya
Senyum Zhan Muqian pun menjadi semakin lebar, dia sepertinya suka meremas pinggang Jiang Mianmian. Pinggangnya ramping dan lembut, bisa membuat pria manapun menyukainya. Terutama malam itu ketika dia menaikinya, dia menggeliat-geliat di pinggangnya seperti anak kecil. Saking menyukai pinggang ramping gadis di depannya, dia takut tidak sengaja memelintirnya.
"Mianmian…" Zhan Muqian membuka suara, membuat otak Jiang Mianmian tiba-tiba tersadar. Dia tiba-tiba menyadari bahwa baju tidurnya telah tersingkap hingga dadanya dan tatapan pria itu jatuh lurus ke bawah pada celana dalamnya yang bergambar stoberi.
"Kamu tidak diizinkan melihatnya!" teriak Jiang Mianmian. Dia tidak bisa mengalahkan Zhan Muqian, sama sekali tidak bisa. Wajah tampan pria itu sudah dekat, dua tangan kecilnya kemudian menutupi matanya. "Jangan lihat, jangan lihat…"
Setelah menikah, respons Jiang Mianmian sungguh di luar harapan Zhan Muqian, dia pikir gadis itu benar-benar berani dan tidak terkendali. Rupanya, dia adalah gadis yang pemalu. Perlawanan sengit darinya tidak membuat nyali sang panglima perang itu ciut, sebaliknya malah membuatnya bahagia. "Mianmian yang baik, bisakah kamu menandatanganinya?