Jiang Mianmian gemetaran, otaknya dipenuhi dengan pikiran yang tidak-tidak, dia lalu mengumpat, "Bajingan! Kembali ke tempat asalmu!" Dia lalu memutar leher kecilnya dan menoleh untuk menatap Zhan Muqian, "Paman, kamu tidak boleh melakukan 'itu', apakah kamu harus selalu memaksa dan melakukannya dengan kasar?" Semakin dia berpura-pura tenang, semakin pria itu mengintensifkan gerakannya.
Telapak tangan Zhan Muqian yang besar ditempelkan di pantat lembut Jiang Mianmian dan secara bertahap bergerak ke atas. Dia lalu berkata dengan nada suaranya serius, "Ikuti aku, jangan mengumpat dan jangan mengucapkan sepatah kata pun selama satu jam."
Jiang Mianmian benar-benar marah. Matanya yang besar dan cerah seolah penuh dengan api, dia pun membuka mulutnya, "Bajingan! Bajingan! Bajingan! Kamu itu bajingan yang terlalu kejam. "
Zhan Muqian menyipitkan matanya dan tersenyum. Dia lalu mengulurkan tangan dan mencubit wajah Jiang Mianmian, lalu berkata, "Tiga kalimat, berarti tiga jam menghadap dinding malam ini."
Amarah yang telah ditahan Jiang Mianmian akhirnya meledak dalam sekejap. Dia melepaskan diri dari belenggu dan mencoba melawan Zhan Muqian. Namun, tangan, kaki dan bahkan seluruh tubuhnya dibelenggu oleh pria itu dengan gesit sehingga membuatnya terus mengumpat. Dia lalu merasakan napasnya yang semakin dekat dan dekat. Matanya semakin melebar saat daun telinganya terasa hangat dan lembab karena lidah pria itu.
"Jika kamu tidak mau berdiri, biarkan aku 'memasukkannya' tiga kali." kata Zhan Muqian.
"..." Jiang Mianmian terdiam dan pikirannya berkecamuk.
***
Sepanjang jalan, Jiang Mianmian memegangi perutnya dan mengumpat dalam hati untuk para leluhur Zhan Muqian selama 18 generasi. Namun, ketika kembali ke rumah, dia harus kembali bersikap layaknya menantu kecil yang taat. Dia mengikuti langkahnya dan kemudian duduk di samping sofa di ruang tamu. Dia mencoba untuk tetap tersenyum meski tengah menahan kemarahan begitu dalam.
"Aku akan membantumu menangani hal yang terjadi hari ini. Soal kapan aku akan mendapatkan harta ibumu kembali, itu tergantung pada sikapmu," kata Zhan Muqian.
Jiang Mianmian berkedip dan pura-pura patuh, "Ya, aku akan mendengarkan paman."
Bibir Zhan Muqian sedikit miring, tampak ada kesenangan yang tersembunyi di matanya, namun sulit diketahui kesenangan macam apa itu.
"Kembalilah ke kamar dan bersihkan tubuhmu. Setelah mandi, turun ke bawah untuk makan malam."
Jiang Mianmian kemudian bangkit dan naik ke lantai atas. Zhan Muqian merupakan jenis orang tua yang menyebalkan, dia tidak tahu pria itu jenis hantu apa sehingga dia sangat takut padanya. Bagaimana aku bisa begitu patuh dalam menghadapinya sih? Pikirnya.
***
Saat malam sudah mulai larut.
Berita mengenai Jiang Mianmian dan semua komentar di foto beserta semua foto yang berjudul oke 'Gangster Profesional' telah dihapus dan diblokir untuk selamanya.
Jiang Mianmian berbaring di tempat tidur sambil mengutak-ngatik ponselnya. Meskipun semua komentar buruk itu sudah tidak terlihat, dia masih dalam suasana hati yang buruk. Setelah memikirkannya, jari putih kecilnya kemudian mencopot aplikasi, sekarang semuanya sudah benar-benar bersih tidak terlihat! Jiang Li dan teman-teman wanitanya sudah terbiasa melakukan trik-trik yang jahat, dia sudah sering melihat itu. Hal yang paling menjijikkan adalah adik tirinya itu mengatakan di laman bahwa dia tidak berani menghadapi Gao Pan ketika berkelahi dan dia lah orang yang mengejar Zhan Qiyou.
Tapi mengingat kembali keberadaan Zhan Qiyou di kamar Jiang Li, membuat Jiang Mianmian berpikir bahwa bocah tampan yang pernah mengejarnya sebenarnya adalah seorang pria bajingan yang hanya memikirkan tubuh bagian 'bawahnya'.
Ketika Jiang Mianmian meletakkan ponsel dan menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba pintu terbuka. Sosok pria berpakaian hitam menghampirinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia lalu meraih tombol untuk menyalakan lampu di samping tempat tidurnya, secara spontan, dia bersikap waspada. Dia duduk, lalu bersandar di samping tempat tidur dan melindungi dadanya dengan selimut lembut.
Zhan Muqian meletakkan kertas putih di pangkuannya lalu berkata, "Tanda tangani dokumen ini."
Jiang Mianmian mengambil dan membaca judul 'Peraturan Keluarga' pada kertas itu dan hampir membuatnya mengumpat lagi. Dia kemudian membaca semua peraturan yang ada di dalam kertas itu.
'Berhenti merokok, minum dan berkelahi. Tidak boleh membolos. Tidak boleh terlambat sekolah dan pergi lebih awal. Tidak mangkir dari ujian atau putus sekolah. Tidak ada riasan tebal dan juga pakaian terbuka. Tidak boleh pilih-pilih. Tidak boleh begadang dan tidak meninggalkan tempat tidur alis menginap di tempat lain. Tidak boleh melanggar perintah komandan.'
'Jika terdapat satu pelanggaran dalam satu bulan, artinya satu jam menghadap dinding dinding dan satu kali 'masuk'. Jika melanggar dua aturan, akan dikurung selama 24 jam dan dua kali 'masuk'. Jika tiga pelanggaran atau lebih, dia harus melakukan 'itu' melalui bagian belakang sampai kakinya tidak bisa ditutup dan sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur.'