Bagaikan bertemu dengan seorang juru selamat, Wei'ai dengan erat memeluknya.
Temperatur dalam mobil sangat cukup hangat, suhu tubuh Wei'ai yang tadinya rendah perlahan-lahan meningkat, selanjutnya yang terasa hanyalah perasaan panas dan juga sedikit rasa kosong, ingin diisi dengan sesuatu… Wei'ai mendekat ke depan, kemudian menempelkan badannya ke pria itu, tangannya tidak tahan untuk tidak meraba badannya.
"Kamu datang tanpa diundang."
Dalam kegelapan, terdengar suara seseorang.
Wei'ai sedikit bingung, dia merasa ada sepasang tangan menyentuh wajahnya, tangannya yang lembut terasa sedikit dingin, berbeda dengan dadanya yang hangat. Begitu dekat dengannya, terasa sedikit nyaman, ingin mendekat padanya, ingin lebih dekat lagi.
Faktanya, dia memang berbuat begitu.
Kedua tangannya meraba leher pria yang dipeluknya, tubuhnya menggeliat di atas tubuh pria itu, bahkan dengan sengaja menempel ke wajah pria itu… gerakan Wei'ai, membuat sekujur tubuh pria itu kaku dan justru merasa jijik.
Selanjutnya, pria itu mengulurkan jarinya yang panjang, memegang dagu Wei'ai dengan kasar: "kau datang tanpa diundang, aku merasa jijik."
Selesai berbicara, badan pria itu terasa kaku lagi.
Karena, Wei'ai sama sekali tidak bisa diam, satu tangannya yang kecil memeluknya, sementara tangannya yang lagi berkeliaran ke bawah mencoba melewati celananya, masuk kebagian bawah tubuh pria itu. Rayuan seperti itu, cukup membuat lelaki manapun tergoda.
Tetapi, itu tidak termasuk dia---Shen Shaobai!
"Paman Zhong!" Shen Shaobai dengan dingin berteriak.
Paman Zhong yang sedang menunggu, segera datang kedepannya
Melihat kedalam mobil, tuan muda sedang di raba oleh gadis itu, dia kemudian tertegun.
Saat itu, dia segera sadar dan segera mengulurkan tangannya, dia baru saja hendak menarik Wei'ai keluar dari mobil. Melihat kemunculan nona ini, pasti ada masalah, jika tidak, mana mungkin seorang gadis tiba-tiba muncul ditengah malam seperti.
Wei'ai tetap saja memeluk Shen Shaobai, sama sekali tidak ingin melepasnya, kemudian dengan terisak-isak berkata: "Tidak! Tolong aku... kumohon..."
Permohonan yang seperti itu, tidak sedikitpun membuat Shen Shaobai merasa kasihan melainkan semakin membuatnya jengkel: "Bawa dia pergi!"
Setelah Shen Shaobai berkata begitu, kemudian mengangkat tangan mendorong Wei'ai dengan kuat.
Wei'ai sekali lagi jatuh ke tanah, air hujan kemudian membasahi tubuhnya.
Apa yang dilakukannya tadi, semuanya karena pengaruh obat bius yang telah dicampur dengan obat perangsang, bukan karena kemauan dari Wei'ai... Saat itu dia sama sekali tidak sadar, tetapi dia tahu kalau dirinya telah dibuang oleh pria itu. Wei'ai berbaring di bawah basah dengan air hujan. Seperti hewan kecil yang terluka, kemudian dia menangis.
Paman Zhong merasa tidak tega, kemudian berkata kepada tuan mudanya: "Tuan muda, nona muda ini sepertinya tidak sadar..."
Dia sangat mengerti sifat tuan mudanya sendiri. Hanya saja dia merasa kasihan melihat nona itu dan ingin menolongnya, karena tadi dia juga tidak sengaja menabraknya. Tetapi melihat tuan muda yang sama sekali tidak mempedulikannya, dia terpaksa mengabaikan rasa kasihannya.
"Ehh?"
Tiba-tiba, Paman Zhong menaikkan alisnya.
Di bawah hujan, dia melihat wajah Wei'ai, kemudian berkata: "dia sangat mirip dengan Nona muda Tong..."
"Apa katamu?!"
Satu kata, membuat Shen Shaobai teringat seseorang dalam ingatannya.
Paman Zhong terdiam.
Saat itu juga dia lupa, nama Nona Tong merupakan hal yang tabu bagi tuan muda!
Tong Hua...Tong Hua...Tong Hua...
Mengingat nama itu membuat hatinya bergejolak.
Terdiam sesaat, kemudian dari dalam mobil terdengar suara: "Bawa dia padaku..."
Paman Zhong tertegun, kemudian membantu Wei'ai berdiri, dia melihat Tuan muda mengulurkan tangannya, kemudian meletakkan gadis itu ke dalam pelukannya, lalu menutup pintu mobil. Saat itu, Paman Zhong mengira dia masih bermimpi, sejak Nona Tong meninggalkannya, Tuan muda tidak pernah peduli dan menjaga jarak terhadap semua perempuan.
Kenapa saat ini, dia tiba-tiba berubah sikap?
Apa mungkin... karena omongannya tadi?