Petugas Zheng sedikit mengernyitkan dahi, dia tidak menyangka Yang Yuxi akan sulit dihadapi. Biasanya orang lain akan menghadapi situasi seperti ini dengan ketakutan dan gemetar, mereka tidak akan berani bertanya macam-macam. Tapi seorang gadis seperti Yang Yuxi bahkan lebih baik daripada kebanyakan pria lainnya, dia menghadapi mereka dengan tidak arogan, tidak juga rendah diri dan mengatakan hal yang masuk akal, ini sangat tak terduga baginya.
Jangan-jangan dia bukan orang biasa? batin Petugas Zheng. Dia lalu mengamati Yang Yuxi dan berusaha untuk menganalisanya, tetapi dia kecewa. Gadis di hadapannya itu bersih dan tatapan matanya tegas, semua dalam dirinya terlihat normal. Melihat ketegasan di mata gadis itu, dia pun berkata, "Kami akan membawamu untuk menemui seseorang, hanya itu satu-satunya hal yang bisa kukatakan padamu."
"Siapa?" tanya Yang Yuxi.
"Maaf, aku tidak bisa berkomentar." jawab Petugas Zheng.
"Bisa beritahu, aku akan pergi kemana? Aku tidak mungkin duduk di dalam mobil sepanjang hari, kan?" Yang Yuxi bertanya lagi.
"Kalau soal itu, sebentar lagi juga akan sampai."
Yang Yuxi melihat ke luar dan melihat bahwa mobil telah mencapai kaki gunung, lalu terus naik, setelah sekitar sepuluh menit, barulah mobil berhenti. "Nona Yang, kita sudah sampai, silakan turun." kata Petugas Zheng sambil membukakan pintu mobil. Dia lalu keluar dari mobil dan melihat sekelilingnya, rupanya dia berada di sebuah villa di atas gunung.
"Tempat apa ini?" tanya Yang Yuxi yang ingin tahu.
"Ini adalah aset pribadi." Kali ini bukan pria bermarga Zheng yang berbicara, tetapi seorang gadis dengan rok pendek yang tidak pernah menghiraukannya sepanjang jalan.
"Aset pribadi?" gumam Yang Yuxi yang sedikit mengernyitkan dahi.
"Ya, aset pribadi, Nona Yang. Orang yang ingin menemuimu ada di dalam." ucap Petugas Zheng.
"Terima kasih." kata gadis dengan rok pendek itu. Dia mengangguk pada Petugas Zheng dan kemudian berkata, "Nona Yang, tolong ikuti aku."
Yang Yuxi melirik ke Petugas Zheng dan melihatnya mengangguk pada dirinya, masih dalam keadaan bingung dia pun pergi dengan gadis tersebut. Di bawah arahannya, dia memasuki sebuah halaman kecil yang terdapat bebatuan, kolam dan air yang bergemericik. Halaman itu juga penuh dengan bunga dan pohon rindang, pemandangan tersebut sungguh memanjakan matanya.
Setelah berjalan melewati halaman, Yang Yuxi tiba di sebuah pintu masuk lalu disambut oleh dua gadis berpakaian cheongsam. Keduanya kemudian mengambil alih pekerjaan gadis dengan rok pendek tadi dan mengantarnya masuk ke dalam. "Ini Nona Yang ya? Tolong ikut dengan kami." ucap salah satunya.
"Banyak sekali aturan orang ini" gumam Yang Yuxi diam-diam, mencibir orang yang ingin bertemu dirinya. Pertama, personel Badan Keamanan Nasional menjemputnya, kemudian gadis dengan rok pendek itu membawanya ke halaman, lalu sekarang orang yang membawanya masuk ke dalam berganti lagi. Dia tidak bisa menahan diri untuk melihat sekeliling, sejauh mata memandang tempat itu selalu mengejutkannya, bangunan itu elegan dan antik, lalu yang paling membuatnya kagum adalah bagian atasnya transparan sehingga bintang-bintang jadi terlihat jelas.
"Nona Yang, silakan masuk." Sementara Yang Yuxi menebak-nebak identitas orang yang ingin menemuinya, kedua gadis berpakaian cheongsam tersebut berhenti di depan layar lebar.
"Baiklah." ucap Yang Yuxi sambil mengangguk, kemudian berjalan melewati layar di bawah pengawasan kedua gadis itu. Dibaliknya layar itu dia disambut oleh pemandangan pemandian air panas dan seorang pria di dalamnya yang sedang berendam menikmati sumber air panas itu.
"Kamu?!" Yang Yuxi tak kuasa menahan jeritannya saat melihat pria itu.