Chereads / Pesona Pelayan Kesayangan / Chapter 17 - Tidak Bisa Lepas dari Telapak Tangannya (3)

Chapter 17 - Tidak Bisa Lepas dari Telapak Tangannya (3)

"Ternyata obat bius ya." gumam Ye Ming sambil menghela napas lega. Jika Yang Yuxi mabuk, maka sulit untuk membuatnya sadar. Tetapi kalau karena obat bius itu beda cerita, dia tahu cara paling tepat dan cepat untuk membangunkannya. Dia lalu memaksanya untuk terus minum air sambil menepuk punggungnya beberapa kali. Setelah beberapa saat, Yang Yuxi perlahan-lahan sadar kembali

"Kamu sudah bangun?" Tanya Ye Ming yang membungkuk ke hadapan Yang Yuxi. Karena baru sadar, dia terkejut melihat seseorang berada di atas tubuhnya. Dia masih tidak memahami apa yang terjadi karena sebelumnya terpengaruh obat bius, lalu seiring kekuatannya mulai pulih, dia tiba-tiba menendangkan lutut pria itu.

Ye Ming tidak sempat menghindar dari tendangan itu, ditambah lagi mereka berada dalam mobil sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk bergerak. Jadi, dia berbalik ke samping dan membiarkan pangkal pahanya terkena tendangan.

"Dasar gadis sialan! Kamu sudah gila ya?" Ujar Ye Ming dengan marah. Wajahnya memerah dan memelotot pada Yang Yuxi. Dia tidak pernah berpikir bahwa ajang balas dendam malah jadi menyelamatkannya, namun alih-alih bersyukur, gadis itu malah memukulnya. Kalau bukan karena baru saja sadar, dia pasti akan... Dia pun mencoba untuk tenang dengan menghirup napas dalam-dalam.

"Dasar gangster bodoh, tidak kusangka kamu mengejarku hingga ke sini," cibir Yang Yuxi pada Ye Ming, dia lalu mendorong pintu mobil dari sisi lain untuk keluar. Dia kemudian memandang ke wajah pria itu dan berkata, "Anggaplah ini pelajaran bagimu. Perlakukan semua gadis dengan sopan, jangan kurang ajar." Dia merapikan pakaiannya dan langsung melarikan diri dengan cepat.

"Gadis sialan, kamu tidak akan bisa melarikan diri," ucap Ye Ming, namun dia hanya duduk di kursinya memandang punggung Yang Yuxi yang menjauh. Tadinya dia akan memaafkan kejadian sebelumnya karena gadis itu mirip dengan sosok yang mengisi hatinya, tetapi sekarang pikirannya berubah lagi.

Dari kejauhan, pria pendek suruhan Yao Jie tadi melihat Yang Yuxi keluar dari mobil dan pergi. Dia melihatnya dengan terkejut seolah-olah melihat hantu, bukan pertama kalinya mereka menggunakan obat yang efeknya sudah dikenal luas bahwa orang awam yang minum obat itu tidak akan sadar selama tiga atau empat jam. Tapi Yang Yuxi sudah sadar padahal belum lebih dari 10 menit, sungguh luar biasa.

"Kak Jie, gadis itu sudah turun dari mobil dan pergi, perlukah kami mengikutinya?" Tanya pria pendek itu. 

"Ikuti apanya! Awasi saja pria sialan itu," kata Yao Jie dengan marah. Dia hanya ingin balas dendam dan memberi Ye Ming pelajaran, dia sudah tidak begitu peduli pada Yang Yuxi sekarang.

Tiba-tiba, terdapat sorotan lampu dari beberapa mobil yang melaju dan terdengar bunyi rem mendadak, mereka berhenti di depan bar tersebut. Ada enam mobil biasa dan satu mobil mewah yang berhenti, kemudian semua pintunya terbuka dan terdapat sekitar 20 atau 30 orang keluar dari dalamnya. Orang-orang itu menggunakan setelan hitam, kacamata hitam dan bertubuh ramping. Dilihat sekilas saja, dapat dipastikan mereka bukan kelompok biasa.

Ketika Yao Jie melihat sekelompok orang itu datang, dia tiba-tiba menunjukkan kegembiraannya dengan memberi isyarat dan berteriak, "Kakak iparku sudah di sini. Kakak ipar! Kakak ipar!" 

Seorang pengemudi mobil mewah itu keluar dari mobil, lalu dengan penuh hormat membukakan pintu untuk seorang pria berusia 30 tahunan yang kemudian melangkah turun dari mobil. Pria itu tinggi, kurus, kulitnya putih serta rambutnya tersisir rapi, sekali lihat saja orang-orang akan tahu dia adalah pria yang sukses.

"Kakak ipar, kamu sudah di sini? Kalau kamu tidak datang, aku mungkin akan dibunuh," rengek Yao Jie ketika dia melihat kakak iparnya mendekat.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Liao San dengan kening yang mengernyit.

"Kakak ipar, pria di sebelah sana itu, dia yang memukulku. Bahkan kamu sudah di sini pun, aku hanya bisa berlutut minta ampun," ucap Yao Jie mengadu sambil menunjuk ke mobil Ye Ming.

"Oh, benarkah itu? Aku ingin lihat siapa pria belagu ini," tutur Liao San. Matanya kemudian berkedip memberi kode agar sekelompok orangnya pergi ke arah Ye Ming.