Chereads / Pesona Pelayan Kesayangan / Chapter 18 - Tidak Ada yang Paling Arogan, Hanya Ada Lebih Arogan (1)

Chapter 18 - Tidak Ada yang Paling Arogan, Hanya Ada Lebih Arogan (1)

"Ya Tuhan, itu Geng Aoba," ucap seseorang tampak kaget.

"Pria besar itu namanya Liao San. Dia adalah orang paling penting dalam deretan pimpinan geng Aoba," timpal yang lain.

"Liao San dari geng Aoba membawa anggotanya ke sini. Pasti sesuatu yang besar akan terjadi kali ini," kata orang di sekitar tempat kejadian.

"Aku tidak tahu siapa yang sudah gila berani-beraninya memancing amarah Tuan Liao San. Orang itu bernasib buruk sekarang," tutur lainnya.

"Ya, aku pernah dengar soal Liao San. Meskipun dari luar dia terlihat rapi, tetapi karakternya sungguh kejam. Dia masuk ke dunia mafia pada usia 16 tahun, dia juga pernah memperebutkan kekuasaan di tiga jalan. Lebih mengerikannya lagi, dia melukai lebih dari 20 orang dengan parangnya. Selain itu, dia juga pernah mendapatkan lebih dari 30 tusukan pisau. Setelah kejadian itu, Tuan Ming menaikkan posisinya menjadi salah satu pemimpin geng Aoba. Entah ada peristiwa besar apa yang telah membuatnya datang kemari."

"Aku tadi mendengar, pria yang diserang itu memanggilnya kakak ipar. Pria itu adalah adik iparnya Liao San. Dia pasti datang untuknya," terang seseorang.

"Ah, adik ipar Liao San beneran dipukuli orang ya? Pria yang berani menyentuh adik ipar Liao San pasti akan habis. Apa dia punya banyak nyawa sehingga berani menyinggung Geng Aoba di Kota Donghai," kata lainnya.

"Sepertinya orang itu perlu tahu diri, tidak seharusnya dia sok menjadi pahlawan. Konsekuensinya sangat mengerikan," tambah lainnya. Banyak orang bergosip di sekitar bar tersebut. Banyak pula yang menggelengkan kepalanya dan mendesah karena merasa bahwa Ye Ming akan mati kali ini.

"Lihat, anak buah Liao San sudah menghampiri pria itu, sial sekali dia," bisik seseorang. Banyak orang yang melihat ke arah mereka, ada juga yang menonton dari kejauhan.

"Aku pikir orang itu akan baik-baik saja," kata seorang pria. Beberapa dari mereka rupanya menyangkal bahwa Ye Ming akan mati hari itu. 

"Kenapa kamu berkata seperti itu?" Tanya seorang gadis.

"Karena aku baru saja melihat pria itu melakukan aksinya, melihat temperamennya yang unik dan keterampilannya yang luar biasa jelas dia bukan orang biasa," ucap pria itu.

"Memangnya kenapa kalau bukan orang biasa? Bahkan jika kamu bisa bertarung sendiri melawan sepuluh orang, apakah kamu masih bisa melawan tiga puluh orang atau lebih? Kamu harus tahu bahwa sekelompok orang ini adalah orang-orang elit dari Geng Aoba, meski pria itu petarung yang hebat pun, dia tidak mungkin bisa melawannya," jawab gadis itu.

"Belum tentu, lihatlah mobil yang dikendarai pria itu, mereknya mahal! Itu mobil mewah top dunia, setahuku mobil itu adalah model terbaru dan harganya lebih dari tujuh juta dolar hampir setara dengan empat puluh hingga lima puluh juta yuan."

"Empat puluh atau lima puluh juta yuan? Ya Tuhan! Kaya sekali pria itu, tetapi meski begitu, paling dia hanya punya uang yang banyak," ucap gadis itu masih tidak yakin.

"Uang bisa menjadi dewa, ketika kekayaan mencapai tingkat tertentu, pasti akan disertai dengan kekuasaan. Kamu pikir seseorang yang dengan mudah mengendarai mobil puluhan juta yuan adalah orang biasa?"

"Benar juga, pasti ada pertunjukan bagus kali ini," kata seseorang yang ikut mengangguk dan menunjukkan antusiasnya. Awalnya mereka kira ini adalah situasi yang tidak imbang, tetapi sekarang sepertinya tidak sehingga jadi lebih menarik lagi.

***

"Hei, kakak iparku sudah ada di sini, kurang ajar ya kamu! Kali ini kamu tidak akan berani arogan lagi," kata Yao Jie angkuh pada Ye Ming. Sementara itu, anggota Geng Aoba sudah mengelilingi mobilnya.

Di dalam mobil hitamnya, Ye Ming dengan santai bersandar di tempat duduk pengemudi. Bibirnya bergerak sedikit, baru saja Yang Yuxi mengejutkannya, dia juga masih merasakan sakit di selangkangan, hatinya tengah frustasi dan sekarang Yao Jie cari masalah lagi. Kemudian muncul tatapan dingin di matanya. Berhubung sekelompok orang ini begitu menyebalkan, dia akan memberi mereka pelajaran untuk diingat seumur hidup.