Saat ingin keluar, Mo Jiangye tiba-tiba menghentikan langkahnya, seketika ia merasa ada yang mengikutinya.
Ye Erruo menoleh lalu melihat Mo Jiangye sambil berkata, "Ada apa?"
Dengan cepat Mo Jiangye menoleh ke belakang, kemudian ia melihat dengan tatapan dingin. Di sisi lain, Li Suran yang sedang diam-diam mengambil video langsung ketakutan dan bersembunyi di balik rak belanja. Karena gerakannya terlalu besar, tiba-tiba ia menabrak jejeran rak.
Ye Erruo hanya diam, di sisi lain Mo Jiangye menyeretnya sambil berkata, "Ayo pergi..." Mo Jiangye merasa ada yang mengikuti.
Mo Jiangye mengerutkan kening, ia berusaha tak peduli dengan orang yang mengikutinya dan Ye Erruo dari belakang. Setelah membayar mereka segera pergi.
Setelah kembali, Ye Erruo dengan terampil menggulung kulit pangsit dan menyiapkan bahan-bahan lain. Kemudian ia meletakkannya dalam air mendidih. Mo Jiangye yang tak jauh dari Ye Erruo, tiba-tiba menatap Ye Erruo hingga tak berkedip.
Tingtong…
Terdengar suara ponsel Ye Erruo yang berdering. Ia lalu melirik ponselnya, tampaknya ada pesan dari Gu Feirou.
|Xiaoruo, kamu sedang apa?| tanya Gu Feirou.
Ye Erruo berdiri di dekat panci sambil mengetik untuk membalas pesan Gu Feirou, |Ada apa?|
|Dengar-dengar banyak teman sekelas yang sangat merindukanmu. Mereka sudah mencariku beberapa kali dan mengatakan akan mengadakan pertemuan. Bagaimana menurutmu?| balasan pesan dari Gu Feirou.
Ye Erruo mengerutkan kening dan berkata dalam hati, Pertemuan? Hah?
Ye Erruo memutuskan berhenti kuliah, oleh karena itu ia tidak lagi menghubungi teman-temannya selama setahun. Bahkan, ia tak ingat sedekat apa hubungannya dengan teman-temannya dulu. Akankah mereka akan merindukan dirinya?
|Kamu datang atau tidak Ye Erruo? Mereka sudah mencariku berkali-kali dan menyuruhku untuk berjanji membawamu. Bahkan, aku sudah menolak beberapa kali dan aku benar-benar tidak enak mau menolaknya lagi. Ayo datang!| bujuk Gu Feirou.
|Baiklah…| jawab Ye Erruo,
|Oke, kalau begitu aku akan memberi kabar kepada mereka. Jika sudah ditentukan waktunya, maka aku akan segera memberi kabar padamu. Hmmm... Ow iya, Xiaoruo…| kata Gu Feirou.
|Ada apa?| tanya Ye Erruo.
|Kamu harus hati-hati dengan Mo Jiangye.| jawab Gu Feirou.
Ye Erruo tersenyum dingin, kemudian ia bersiap-siap untuk lanjut membalas pesan. Namun, tiba-tiba ada yang menggigit lehernya dan memeluk pinggangnya dan ponselnya diambil oleh seseorang yang berada di belakangnya.
"Sebentar lagi sudah bisa makan. Dumplingnya sudah dimasak... Hmm..." jawab Ye Erruo.
Sebelum selesai berbicara ia berbalik, lalu menutup pintu kulkas. Saat Mo Jiangye melihat api, ia berkata, "Api... Matikan Api. Dumpling rebusnya bisa gosong."
Kemudian Mo Jiangye segera datang untuk mematikan api dan bertanya pada Ye Erruo, "Apa yang sedang kamu lakukan?" Kemudian ia meminta ponsel Ye Erruo.
Lalu Ye Erruo melihat ponselnya dan membuka kunci di layar ponselnya dan sebisa mungkin menghilangkan rasa tegangnya ketika memberikan ponselnya pada Mo Jiangye, "Kamu mau melihat apa?"
Mo Jiangye segera meraih ponselnya dan membuka obrolannya dengan Gu Feirou yang membuat Ye Erruo khawatir. Satu tangan Mo Jiangye memegang tangannya di pintu, seolah-olah tak membiarkannya bergerak.
"Kamu masih mau makan dumpling atau tidak?" tanya Ye Erruo sambil melirik panci. Tapi, ternyata panci itu kompornya sudah dimatikan dan membuat Ye Erruo tertegun dan berkata dalam hati, Dia yang mematikan kompor? kapan mematikannya?
"Sudah selesai melihat? Setelah selesai melihat mau makan?" tanya Ye Erruo.
Mo Jiangye menatap tajam ke mata Ye Erruo sambil mengamati tanda mencurigakan yang ada di wajahnya. Hasilnya, seperti tidak menemukan gerak gerik yang membuatnya seperti merasa bersalah dan sebaliknya malah melihat matanya yang polos.
Kemudian Mo Jiangye segera melepaskan Ye Erruo, lalu makan dumpling bersama. Ye Erruo membuat semangkuk dumpling yang berisi daging dan semangkuk dumpling yang berisi sayur. Ketika memakan dumpling itu, dirinya tak menyangka bahwa Ye Erruo bisa membuat makanan seperti ini. Kemudian, ia berkata dalam hati, Kapan dia diam-diam mempelajari cara membuat dumpling? Apakah dia pernah belajar memasak makanan ini untuk Jingxuan?
Semakin memikirkan, semakin membuat Mo Jiangye kesal, setelah beberapa saat ia sudah memakan 4 sampai 5 dumpling yang ada di mangkuk. Kemudian ia menatap Ye Erruo dengan tatapan suram.
"Apakah aku membuatnya terlalu sedikit?" tanya Ye Erruo sambil tertegun.
"Diam!!" kata Mo Jiangye yang membuat Ye Erruo terdiam.