Gu Feirou menekan Lin Jingxuan ke tubuhnya sambil berpikir, bahwa Lin Jingxuan akan menjadi miliknya seutuhnya. Namun, hal ini tiba-tiba membuat mata Lin Jingxuan memerah.
"Jangan membuat masalah Gu Feirou! Sungguh, aku tidak mau memakanmu." tutur Lin Jingxuan.
"Baiklah, makanlah aku." jawab Gu Feiro. Dengan seketika ruangan itu menjadi bising.
***
Ketika berada di rumah barunya dan saat baru memasuki rumah, Ye Erruo merasa ada yang tidak beres. Seluruh pelayan datang dan ketakutan melihatnya.
"Apakah Mo Jiangye masih belum kembali?" tanya Ye Erruo.
"Tuan ada di dalam kamar, Tuan menyuruh anda segera ke kamar!" tutur pelayan.
Ye Erruo tiba-tiba mengerutkan kening, dalam pikirannya penuh tanda tanda, Sepertinya ada yang tidak baik.
Ye Erruo berpikir, Bagaimana aku bisa lupa, kemanapun aku berada, Mo Jiangye akan selalu menyuruh orang mengikutiku. Jika ada yang tidak beres, Mo Jiangye akan dengan cepat mengetahuinya. Dan bisa saja Mo Jiangye tahu, apa yang aku bicarakan bersama Gu Feirou, bahkan ketika aku berada di rumah lamanya tadi. Atau jangan-jangan, sebenarnya Mo Jiangye sengaja meninggalkanku di rumah tadi? Memikirkan hal ini membuat Ye Erruo menggaruk garuk kepalanya dan menggigit bibirnya.
"Nyonya, tolong anda segera masuk!" pinta pelayan.
Saat Ye Erruo melihat lantai 2, tiba-tiba ia merasa ketakutan. Ia merasa bahwa tak ada keberanian untuk menghadapinya dan juga tak bisa menjelaskan kepada Mo Jiangye.
"Nyonya..." kata pelayan yang sudah menangis.
Dengan terpaksa Ye Erruo naik ke lantai atas. Di sisi lain, pelayan yang berada di sampingnya segera membantunya membukakan pintu kamar. Begitu ia melangkah masuk, pintu langsung ditutup dan suasana kamar begitu gelap.
Ye Erruo hanya diam saat berada dalam ruangan. Tampak ruangan itu begitu gelap. Ia mulai berjalan sambil meraba-raba.
"Aaaa..." teriak Ye Erruo. Tiba-tiba tubuhnya didorong ke dinding.
"Mo... Mo Jiangye..." kata Ye Erruo berusaha menahan rasa tegang di hatinya. Dorongan keras oleh Mo Jiangye itu membuat dada Ye Erruo begitu sesak. Seketika ia mengulurkan tangannya dan meraih leher Mo Jiangye.
Mo Jiangye hanya tersenyum dingin seperti mencemoohnya. Ia ingin melihat seberapa harga yang mampu ia bayar, hingga ia berani menipu dengan berpura-pura merubah sikapnya dan masih ingin bersama dengan Lin Jingxuan.
Ye Erruo yang merasa sudah merasakan dadanya begitu sesak kemudian berjinjit dan mencium bibirnya, lalu ia bertanya seolah-olah tidak tahu apa-apa, "Apa yang terjadi? Apa yang membuatmu begitu marah?"
Mo Jiangye yang awalnya mencengkram pinggang Ye Erruo, sekarang mulai mencengkram rahangnya dan semakin menguatkan cengkraman yang berada di pinggang.
Dalam hati, Ye Erruo merasa sangat kesakitan, selain itu giginya juga sangat sakit karena cengkraman Mo Jiangye pada rahangnya. Sedangkan Mo Jiangye, semakin menekan tubuhnya ke tembok. Mo Jiangye menghembuskan napas ke telinganya, lalu berkata, "Kamu tidak akan punya kesempatan."
"Iya, aku tidak akan ada kesempatan." Ye Erruo mengikuti kata-katanya.
"Apa kamu sudah makan? Kalau kamu belum makan, ayo kita beli sayur dan aku akan memasakan makanan untukmu." tanya Ye Erruo, ia bertanya hal ini karena tidak menemukan topik lain untuk meredakan amarahnya.
Mo Jiangye mengerutkan keningnya, dalam hatinya berkata, Ye Erruo akan memasak untukku?
Saat itu, Mo Jiangye yang sudah sangat marah seketika amarahnya menjadi reda tergoda oleh masakan yang didambakannya.
Melihat tangannya mulai rileks dan sikap dinginnya mulai mereda, Ye Erruo mendorong tubuh Mo Jiangye kemudian berkata, "Ayo kita beli sayuran."
Dengan segera Ye Erruo mengambil inisiatif untuk meraih tangan Mo Jiangye dan mengajaknya keluar. Saat berjalan kakinya tersandung, karena sebuah gelas yang membuat keseimbangan tubuhnya tidak stabil. Tapi, dengan cepat Mo Jiangye memegangi tubuhnya.
Beberapa menit kemudian, saat berada di lantai bawah tampak para pelayan menatap Mo Jiangye dan Ye Erruo. Mereka menatap Mo Jiangye dan Ye Erruo yang akan pergi membeli sayur dengan tatapan gemetar.
Beberapa menit kemudian, setelah mereka pergi tampak pelayan masuk ke kamar dan dengan cepat membersihkan barang-barang yang hancur dan berantakan. Diantaranya adalah gelas, anggur merah yang telah tumpah, tirai-tirai yang robek, dan laptop yang telah hancur.