Chereads / Cinta Itu Candu / Chapter 11 - Mengangkat Batu dan Memukul Kakinya Sendiri

Chapter 11 - Mengangkat Batu dan Memukul Kakinya Sendiri

Tang Linyan tidak ingat bagaimana dia bisa sampai rumah. Saat melihat ibunya di rumah, seketika dia langsung jatuh ke pelukan ibunya karena merasa sangat sedih dan menangis. Hari ini benar-benar hari yang sangat menyulut emosinya. Jika pria yang disukainya direbut oleh orang lain, dia tidak akan begitu marah, tetapi berbeda jika yang merebutnya adalah Zou Xiaomi. Dia belum pernah merasa semarah ini, Bagaimana bisa bajingan kecil itu merebutnya? Batinnya.

"Ada masalah apa?" Nyonya Tang mencari tahu apa yang membuat anak gadis yang ada di lengannya menangis, kemudian dia menatap marah ke arah Tuan Tang.

Awalnya marga Nyonya Tang adalah Wang, saat menikah dengan Tuan Tang, pria itu hanyalah pegawai perusahaan kecil, sementara keluarganya memiliki sebuah pabrik. Meskipun dia bukan wanita yang terkenal, tetapi dia cukup kaya. Jadi, alasan mengapa Tuan Tang bisa menjadi orang kaya baru adalah karena campur tangan keluarganya. Hal ini membuatnya menjadi lebih berkuasa daripada suaminya itu, selama beberapa tahun belakangan ini. Bisa dikatakan, dia dapat membuatnya mati ketakutan walau hanya dengan tatapan matanya. Satu-satunya kesalahan terbesar Tang Shaoren adalah lahirnya Zou Xiaomi. Hal ini membuat dirinya dianggap sangat rendah dan semakin hari semakin dikontrol oleh istrinya.

Tatapan marah Nyonya Tang saat menanyakan apa yang membuat putrinya menangis, sukses membuat Tuan Tang merasa ketakutan. Wajahnya menjadi merah dan tubuhnya gemetaran cukup lama, namun dia berusaha tidak menampakkannya. Mana mungkin dia berani mengatakan bahwa putri tidak sahnya memanggil dirinya 'ayah' dan memanggil Tang Linyan 'kakak' di depan umum. Jika dia mengatakannya, istrinya itu pasti akan langsung menggaruk kulitnya.

Akan tetapi dia melupakan satu hal, Tang Linyan bukanlah orang bisu. Benar saja, tak lama dia membuka mulut sambil menangis memberitahu ibunya atas semua hal yang terjadi hari ini. Dengan sesenggukan dia berkata, "Bu, aku benar-benar menyukai Gu Zijun. Ibu tidak tahu betapa tampannya dia dan kepribadiannya juga bagus. Namun… perempuan jalang kecil itu tiba-tiba muncul, membuat harapanku hancur berkeping-keping. Aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Gu Zijun mengatakan dia menginginkan perempuan jalang itu."

Meskipun Tang Linyan sedang berbicara dengan ibunya, sebenarnya dia juga sedang berpikir dalam benaknya, Gu Zijun mengatakan dia telah berhubungan dengan Zou Xiaomi sebelumnya? Seketika dia mengingat kembali kejadian saat dirinya memasukkan obat pada minuman adiknya itu dua hari yang lalu. Dia hanya berniat mengganggunya, tapi tidak disangka adiknya malah mendapatkan keuntungan besar. Orang yang tidur dengannya malam itu adalah Gu Zijun? Batinnya. Dia pun semakin marah, tetapi tidak mungkin memberitahu ayah dan ibunya mengenai kejadian itu. Dia hanya terdiam membisu menelan kepahitan dan benar-benar sangat marah. Rasanya dia ingin mengangkat batu dan memukul kakinya sendiri dengan batu itu.

"Tang Shaoren, kamu adalah ayahnya. Katakan padaku apakah itu benar?" Begitu Nyonya Tang mendengarkan penjelasan putrinya, dia sangat marah. Dengan segera dia bertanya kepada Tuan Tang dengan penuh kemarahan.

Tubuh Tuan Tang yang gemuk membuatnya terlihat bulat dan istrinya pun memiliki perawakan yang sama, mereka berdua juga sama-sama pendek. Ketika keduanya berdiri, mereka terlihat seperti sepasang pinguin. Suara Nyonya Tang menggelegar hingga lingkaran lemak di perutnya bergetar, dia terlihat sangat marah sehingga membuat suaminya semakin gemetaran karena ketakutan.

"Aku… Aku tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi, semuanya benar-benar terjadi secara tiba-tiba. Aku tidak sempat berpikir saat itu, jadi beri aku waktu untuk berpikir sekarang. Jangan khawatir! Aku tidak akan membiarkan putri kita menderita," kata tuan Tang.

"Sepertinya itu benar? Tang Shaoren, kamu adalah orang yang menyedihkan. Biar aku memberitahumu sesuatu, kalau kamu bisa merawat dua darah dagingmu dengan baik, akankah itu terjadi? Satu lagi… kalau kamu tidak bisa membuat putri kita mendapatkan apa yang dia inginkan saat ini, lihat saja bagaimana aku akan menyingkirkan anak haram itu." Nyonya Tang memarahi Tuan Tang dengan begitu kejam dan dipenuhi kebencian. Ketika selesai berbicara, dia mendorong putrinya dari pelukannya, kemudian berjalan keluar.

"Istriku.."

"Ibu..."

"Kamu akan pergi kemana?" Tuan Tang dan Tang Linyan bertanya secara kompak.

Nyonya Tang berhenti sejenak, namun tidak membalikkan badan. Dia terkekeh dan berkata dengan suara suram, "Tentu saja pergi menemui perempuan jalang yang berani merebut pria yang disukai putriku."