"Kenapa? Kamu tidak suka?" Gu Zijun tidak mengambil gelang yang disodorkan oleh Zou Xiaomi, akan tetapi dia hanya meliriknya.
Zou Xiaomi menggelengkan kepalanya dengan keras, lalu bersuara dengan pelan, "Gelang ini terlalu mahal dan aku tidak bisa menerima perjanjian untuk menikahimu. Bagaimana aku bisa menerima barang pemberian keluargamu? Jangan kamu pikir aku ini bodoh, aku tau orang tuamu pasti mengira aku adalah Tang Linyan. Kalau sampai orang tuamu datang ke rumah ayahku, semua akan terbongkar bahwa aku hanyalah anak tidak sah keluarga Tang."
"Tidak, kamu tidak bodoh," kata Gu Zijun. Saat melirik Zou Xiaomi, dia tidak bisa menahan diri untuk mengelus kepalanya. Rambutnya saat ini sangat lembut, sebelumnya dia tidak pernah pergi ke salon untuk melakukan perawatan rambut. Hari ini, rambutnya terlihat hitam dan sangat halus karena dia telah sedikit mendapat perawatan. Saat mengelusnya tangannya menjadi terasa hangat dan dia enggan untuk menurunkannya dari kepala gadis di sampingnya itu.
Akan tetapi, Zou Xiaomi tidak bisa terus membiarkan Gu Zijun berlaku seperti itu. Setelah mengelus kepalanya beberapa kali, dia tiba-tiba menepis tangan itu dan berkata dengan marah, "Jangan menyentuh kepalaku! Aku tidak suka orang lain menyentuh kepalaku!"
"Tapi aku bukan orang lain. Kita bahkan sudah pernah tidur bersama," ucap Gu Zijun yang tiba-tiba terkekeh. Beberapa saat kemudian dia menatap wajah Zou Xiaomi dengan tatapan serius.
Tatapan Gu Zijun membuat wajah Zou Xiaomi memanas. Dia sangat takut dengan tatapan itu, hingga membuatnya mundur dan balik menatapnya dengan penuh kewaspadaan. Dia menggeser tubuhnya sambil mengerutkan kening dan menatapnya dengan wajah yang memerah, lalu berkata, "Kenapa kamu melakukan ini? Bukankah saat itu kamu mengatakan kamu telah memaafkanku? Kenapa kamu mengatakan memaafkanku jika masih menuntut pertanggung jawabanku seperti ini?"
"Aku berkata begitu bukan untuk membebaskanmu dan menyudahi hubungan saat itu juga. Dan saat ini, aku memintamu bertanggung jawab dengan menikah. Bukankah itu membuat hubungan kita menjadi lebih intim? Jangan bilang kamu tidak ingin menikah denganku? Atau aku harus pergi ke Tang Linyan saja?" Ucapan Gu Zijun sangat keras dan sedikit mengancam.
Benar saja, ketika Gu Zijun berkata akan menemui Tang Linyan, Zou Xiaomi langsung menarik kembali gelang yang sedari tadi disodorkannya ke pria itu. Sebenarnya, dia tidak ingin memakai gelang itu di tangannya karena ketika memakainya tangannya terlihat lebih putih dan lebih halus seakan dapat membuat orang lain buta karena kesilauan saat melihatnya.
Gu Zijun tiba-tiba teringat kembali pada kejadian malam itu, mau tidak mau saat ini dia hanya bisa melihat Zou Xiaomi dengan beberapa kali menelan ludah, seakan tenggorokannya kering. Ini bukan tentang nafsu, dia bukan tipe pria yang selalu memikirkan tubuh bagian bawah wanita. "Tidurlah denganku malam ini! Tapi aku tidak punya apa-apa untukmu, jadi ayo pergi ke supermarket terlebih dahulu dan membeli beberapa pakaian," dia tiba-tiba berkata dengan suara serak.
Zou Xiaomi tertegun mendengar hal itu dan kemudian menggelengkan kepalanya dengan mata melebar, "Mengapa aku harus tidur denganmu? Aku memang menyetujui perjanjian menikah sebagai tanggung jawab, tapi aku belum yakin. Bagaimana aku bisa tidur denganmu? Cepat bawa aku pulang karena aku harus bekerja besok."
"Kamu yakin mau pulang?" Gu Zijun bertanya sambil tersenyum menggoda. Dia juga memicingkan sudut matanya.
Zou Xiaomi pun mengangguk dan menggembungkan pipinya, "Tentu saja!"
"Kalau begitu kamu harus siap. Hari ini, kupikir Tang Linyan dan ayahmu sudah pulang untuk membicarakan apa yang sudah kamu dan aku lakukan kepada Nyonya Tang. Aku dengar dia adalah orang yang tidak sabaran. Aku yakin saat ini, dia bisa saja sedang menunggumu di rumah. Aku tidak akan menemanimu di rumah, jadi kalau kamu mempunyai keberanian untuk kembali ke rumah, aku tidak keberatan mengantarmu pulang ke rumah."
"Oh!! Kenapa aku bisa lupa soal itu ya?!" Zou Xiaomi berteriak dengan wajah pucat saat mendengar perkataan Gu Zijun yang memperingatkannya. Orang yang paling ditakutinya bukanlah Tang Linyan ataupun Tuan Tang, melainkan Nyonya Tang karena dia memiliki ketakutan yang sangat mendalam di dalam hatinya. Ketika lahir, dia diasingkan oleh Nyonya Tang, semua pelayan yang membesarkannya merupakan orang suruhan wanita itu. Saat dia masih kecil, dia juga sering dimarahi dan dipukuli. Selain itu, dia tidak pernah melihat ayahnya saat tahun baru, akan tetapi Nyonya Tang selalu menemuinya, setiap kali melihatnya, itu merupakan mimpi buruk baginya.
Perlakuan Nyonya Tang juga menjadi penyebab dia putus sekolah di usia muda. Lalu, dia memutuskan untuk meninggalkan keluarga Tang dan harus bekerja agar bisa mendapatkan uang untuk membiayai hidupnya sendiri. Tempat tinggalnya sekarang bukanlah tempat pengasingan Nyonya Tang dulu, saat ini dia tinggal di rumah kecil yang disewanya. Akan tetapi, Nyonya Tang tahu dimana dia tinggal, wanita tua itu masih mengunjunginya sesekali karena takut hidupnya akan lebih baik dari sebelumnya. Saat kehidupannya sedikit lebih baik dan nyaman, Nyonya Tang akan segera datang dan membuat masalah.