Chereads / Cinta Itu Candu / Chapter 16 - Masih Dalam Pertolongan

Chapter 16 - Masih Dalam Pertolongan

Zou Xiaomi membalas perkataan Gu Zijun hanya dengan senyum kecil karena tersipu malu. Untungnya, meskipun selama ini dia terkenal sebagai orang yang serius, namun ternyata dia adalah orang biasa yang juga senang dengan gurauan.

Saat malam tiba, Gu Zijun merapikan kamar tamu untuk Zou Xiaomi. Kamar itu cukup nyaman untuk ditinggali.

***

Keesokan harinya saat Zou Xiaomi membuka mata, Gu Zijun tidak terlihat di dalam apartemen. Dia meninggalkan pesan untuk gadis itu, ternyata dia pergi untuk bekerja, dia juga meninggalkan serangkaian kunci cadangan. Dalam pesan yang ditinggalkannya tertulis bahwa dirinya akan membereskan barang-barang miliknya saat siang hari dan akan tinggal bersama gadis itu, sebelum mereka menikah untuk membiasakan diri.

Zou Xiaomi merasa bahwa Nyonya Tang pasti datang ke tempat tinggalnya untuk mencarinya kemarin, namun semalam tidak pulang ke sana. Jadi, dia memutuskan untuk pergi ke rumah kontrakannya hari ini. Saat tiba, dia berjalan menunduk dan menoleh sana sini untuk waspada, persis seperti seorang pencuri. Lalu, dia membuka pintu rumah kontrakan dengan tangan dan kakinya, kemudian mengintip ke dalam. Setelah memastikan bahwa keadaan aman, akhirnya dia masuk dengan napas lega.

Tidak disangka, begitu pintu ditutup terdengar suara Nyonya Tang yang menggema. Dengan suara yang sangat dingin itu dia berkata, "Kamu masih tahu jalan pulang? Aku pikir kamu tidak akan kembali setelah memanjat tebing tinggi (mendekati orang kaya)."

Mendengar suara itu, Zou Xiaomi sangat terkejut, rasanya dia ingin menangis. Wajahnya pun tampak pucat, seakan telah melihat hantu, lalu dia berkata, "Kamu… Kamu… Kenapa kamu ada di sini?"

"Tentu saja aku disini menunggumu," jawab Nyonya Tang sembari berdiri dari duduknya. 

Sebelumnya, dia duduk di bangku kecil yang kurang pas untuk diduduki tubuh besarnya. Dia telah duduk sepanjang malam, pasti pantatnya saat ini terasa sakit. Sakit yang dirasakannya dan juga kemarahan di dalam hatinya membuat wajahnya terlihat sangat buruk. 

Nyonya Tang lalu berjalan ke arah Zou Xiaomi dan menampar wajahnya, dia juga berteriak dengan penuh kemarahan, "Dasar bajingan kecil! Rupanya kamu memiliki keberanian juga ya… Katakan, bagaimana kamu bisa memiliki hubungan dengan putra ketiga keluarga Gu? Kamu berani merebut pria yang disukai Linyan? Apakah kamu sedang berencana untuk membalas dendam kepadaku?" 

Di sela-sela kemarahannya, Nyonya Tang terus memukul Zou Xiaomi dengan telapak tangannya yang tebal dan besar. Saat telapak tangan sang wanita tua memukul tubuhnya, dia merasa seperti dipukul dengan besi, sehingga tubuhnya menjadi gemetaran. Namun, wanita itu sama sekali tidak memiliki belas kasihan, padahal tubuh gadis yang dipukulnya sangatlah kurus, sehingga membuat telapak tangan yang tebal dan besar itu, terasa sakit saat mengenai tulangnya.

Ternyata, Tang Linyan dan Tuan Tang juga datang ke rumah kontrakan Zou Xiaomi. Hari ini, dia benar-benar sedang tidak beruntung. Ya, mana mungkin Nyonya Tang menunggunya sepanjang malam. Semalam, ketika dia tidak pulang ke rumah, wanita itu pun meninggalkan rumahnya pada pukul 10 malam dan baru kembali lagi pagi ini. Tepat saat Nyonya Tang baru saja datang dan duduk sebentar, saat itu dia juga datang. Benar-benar nasib buruk, batinnya.

Tang Linyan dan Tuan Tang pun masuk ke dalam rumah kontrakan dan melihat Zou Xiaomi dipukul oleh Nyonya Tang, namun, mereka berdua tidak ada yang menolongnya. Tang Linyan bergegas ke arahnya, namun bukan untuk menolong, tapi malah memukul dan menendangnya untuk membalas dendam atas rasa sakit hatinya.

Sementara Tuan Tang hanya bisa melihat istri dan putri sahnya memukuli Zou Xiaomi. Walaupun dia membenci anak haramnya itu, masih ada rasa kasihan di hatinya melihatnya dipukuli. Namun, dia tetap tidak menolong anaknya karena bisa-bisa, orang yang malah akan dihajar adalah dirinya.

"Berhenti memukulku! Aku tidak merebut Gu Zijun! Aku tidak berniat melakukannya!" Zou Xiaomi berteriak sembari berlindung di balik kedua tangannya. Tubuh kurusnya benar-benar tidak kuat menahan pukulan Nyonya Tang, apalagi kini ditambah dengan pukulan Tang Linyan. Faktanya, dia hanyalah gadis berusia 17-18 tahun, bagaimana bisa dia melarikan diri dari siksaan kedua wanita ganas itu.

Saat dipukuli selama beberapa saat, wajah dan tubuh Zou Xiaomi terasa sangat sakit dan air matanya pun mulai mengalir. Ketika sudah tidak kuat menahan rasa sakit, dia sempat berlindung di belakang Tuan Tang, akan tetapi ayahnya itu malah menyeret kembali tubuhnya. Bukannya ayahnya tidak ingin melindunginya, tetapi dia tidak bisa melawan kedua wanita itu. Dia sama sekali tidak berusaha menolongnya, tetapi tubuhnya juga terkena pukulan saat anaknya berlindung di belakangnya, membuat tubuh gemuknya memar di beberapa tempat serta menimbulkan warna biru dan ungu.

Beberapa tetangga di sekitar merasa terganggu dengan keributan itu. Di rumah kontrakan itu, masalah peredam suara memang sangat buruk. Meskipun kebanyakan dari mereka pergi bekerja di siang hari, tetapi ada satu atau dua orang yang kebetulan melewati rumah itu. 

Tepat ketika Tang Linyan dan Nyonya Tang akan kembali melakukan penyerangan, tiba-tiba ada pertolongan yang datang. Pintu rumah itu ditendang dengan sangat keras dan menampakkan seorang pria muda berdiri di pintu, kemudian berteriak dengan marah, "Apa yang kalian lakukan? Kenapa tidak tidur di siang hari!"