Gu Zijun sedang rapat di kantor saat mendapat telepon dari Zou Xiaomi, dia pun refleks berdiri. Untungnya, rapat kali ini tidak sedang membahas masalah besar, jadi dia meminta izin kepada pimpinannya dan langsung pergi.
Gu Zijun tiba di rumah kontrakan kecil Zou Xiaomi, sementara gadis itu tampak sedang berkemas. Dia mengemas seluruh pakaian dan sepatu miliknya, sudah ada sebuah koper yang sudah penuh dengan barang-barang.
Saat Gu Zijun memasuki pintu, Zou Xiaomi sedang menarik resleting kopernya. Melihat kondisinya yang seperti itu, dia merasa tenggorokannya tercekik dan tangannya mengepal. Namun, saat gadis itu mengetahui kedatangannya, dia pun langsung memalingkan wajahnya. Dia tidak mengerti mengapa sikapnya seperti itu.
Gu Zijun masih merasa syok, dia pun memandangi wajah Zou Xiaomi yang penuh warna lebam. Dia pun bertanya, "Siapa yang memukulmu? Ini terlalu kejam."
"Siapa lagi, tentu saja…" Zou Xiaomi mengerutkan mulutnya, air matanya pun tampak akan segera keluar.
Gu Zijun menghela napas, kemudian menghampiri Zou Xiaomi untuk membantunya mengemas barang, lalu berkata dengan marah, "Ini terlalu kejam. Aku benar-benar tidak akan membiarkanmu kembali kesini lagi. Jangan khawatir, kamu akan aman tinggal di tempatku. Mereka tidak akan berani pergi kesana."
"Aku akan pindah, tetapi bukan untuk tinggal denganmu," kata Zou Xiaomi sembari menyambar koper dan menarik pegangannya. Setelah menelepon Gu Zijun, dia berpikir bahwa dirinya tidak bisa menikah dengannya. Meskipun dia ingin membantu Lu Changping, dia merasa tidak ada gunanya mengorbankan dirinya untuk orang lain.
Dirinya dan Gu Zijun belum menikah saja, keluarga Tang sudah memukulnya dengan kejam. Lalu, bagaimana jika sampai mereka berdua benar-benar menikah, bisa-bisa keluarga Tang membunuhnya. Jadi, Zou Xiaomi membolak balikan pikirannya, jika jadi menikah pun, dia tidak akan bisa tinggal bersama pria itu dan memiliki kehidupan damai di masa depan.
"Tidak tinggal bersamaku? Lalu, kemana kamu akan pindah?" Gu Zijun mengernyitkan alisnya dan bertanya penuh dengan rasa penasaran.
Zou Xiaomi sedikit merasa bersalah pada Gu Zijun. Setelah mengambil napas sejenak dari mulut, dia berkata dengan jujur, "Maaf, aku sudah memikirkannya. Aku benar-benar tidak ingin menikah denganmu."
"Kenapa?" Sebenarnya Gu Zijun sudah bisa menebak alasannya, tetapi dia masih bertanya untuk memastikan.
"Aku benar-benar tidak ingin berurusan lagi dengan keluarga Tang. Jika aku pergi bersama denganmu, keluarga Tang tidak akan pernah membiarkan aku bebas." Zou Xiaomi menjelaskan dengan suara pelan dan tubuh yang gemetar karena kesakitan.
Gu Zijun menyeringai dan menatap mata Zou Xiaomi, lalu berkata, "Apa kamu pikir jika tidak menikah denganku keluarga Tang akan membiarkanmu bebas? Ngomong-ngomong, apa kamu tidak ingin menggagalkan hubungan Tang Linyan dan aku? Apa kamu tidak ingin Tang Linyan dan Lu Changping bersama?"
"Bagaimana kamu tahu soal Lu Changping?" Zou Xiaomi mengangkat kepalanya karena terkejut dan menatap Gu Zijun dengan bingung.
Gu Zijun terus mencibir dan berkata dengan arogan, "Tidak sulit untukku mencari tahu tentang ini, tapi ini bukanlah intinya. Intinya adalah apakah kamu ingin melihatku menikah dengan Tang Linyan dan membuat Lu Changping menderita?"
"Tentu saja tidak, tapi... Tapi aku tidak bisa mengorbankan diriku untuknya!" Zou Xiaomi mengerutkan mulutnya dan berkata dengan sedih.
Mata Gu Zijun menjadi cerah, tetapi mata Zou Xiaomi berbeda. Dia pikir gadis itu adalah perempuan bodoh yang baik hati, sekarang ini sedang populer yang seperti itu.
Tapi…
Gu Zijun berkata sambil mencibir, "Bahkan jika kamu sudah tidak peduli dengan kebahagiaan Lu Changping, kamu pikir kamu akan benar-benar bebas ketika kamu menjauhi keluarga Tang? Kamu terlalu naif. Aku sudah mengatakan bahwa aku menginginkanmu di depan mereka, untuk masalah ini, keluarga Tang tidak akan membiarkanmu bebas dengan mudah. Tang Linyan sangat cemburuan, dia sudah tahu bahwa aku memiliki hubungan denganmu, jadi dia pasti akan mencari kesempatan untuk membunuhmu. Jadi, tidak peduli kamu meninggalkan aku atau tidak, kamu tetap akan berada dalam bahaya. Tetapi, jika kamu bersamaku, tingkat bahayanya bisa sedikit berkurang. Aku harap kamu memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Untuk keselamatanmu, lebih baik selama kamu memikirkannya, kamu tinggal di tempat tinggalku. Setidaknya, tidak akan ada orang luar yang akan mengganggumu."