Jika ada waktu luang, biasanya Luo Anning membaca buku di ruang belajar dan melukis di taman. Ketika suasana hatinya sedang baik, dia akan duduk di depan piano dan memainkan lagu-lagu gembira.
Pada pukul 2 tengah malam, telepon dari Feng Churui benar-benar mengejutkan Luo Anning.
Dengan setengah sadar, ia mengangkat telepon tanpa melihat nomornya.
"Halo…"
"Apakah ini Nona Luo?" Terdengar suara lelaki yang sedikit tersenyum.
"Iya, dengan siapa ini?" Luo Anning tertegun setelah menerima telepon dari seorang pria aneh di tengah malam.
"Feng Churui." Pria itu mengucapkan namanya.
Feng Churui?
Bagaimana pria itu bisa memiliki nomor teleponnya? Mengapa dia menelepon Luo Anning di tengah malam?
"Ya, apa yang bisa aku bantu?"
"Iya, ada seseorang yang sedang mencarimu."
"Ada masalah apa hingga Walikota Feng menghubungiku secara langsung?" Luo Anning bertanya sambil tersenyum.
Ada masalah apa? Cepat katakan. Dasar, memancing rasa penasaranku saja!
"Rong Yan sedang mabuk di Klub pribadi Xijiang. Asisten Xu tidak ada di sini, bisakah kau datang menjemputnya?" kata Feng Churui dengan suara yang keras.
Luo Anning menyadari bahwa Feng Churui benar-benar seorang pemimpin. Nada bicaranya seperti memerintah bawahannya.
Karena Feng Churui memintanya, maka Luo Anning tidak bisa menolaknya. Bagaimanapun juga, ia adalah istri Rong Yan. Wajar bila ia menjemput suaminya kembali ke rumah.
"Baiklah, aku akan pergi ke sana secepat mungkin."
Setelah Feng Churui mengatakan alamatnya, dia menutup telepon. Luo Anning terpaksa mencuci wajahnya dan menyegarkan pikirannya. Setelah mengganti piyamanya, dia mengambil kunci mobil dan bergegas ke Klub Xijiang.
Klub Xijiang adalah klub pribadi yang hanya membuka kamar untuk orang-orang kelas atas. Pelayanan privat yang mereka sediakan sangatlah baik.
Kata 'kemewahan' dapat menggambarkan klub tersebut. Begitu Luo Anning menghentikan mobilnya, seorang manajer telah menunggunya di sana.
"Nyonya Rong, selamat malam. Tuan Rong Yan masih ada di kamar pribadi, silakan ikut denganku." Manajer itu tertawa dengan cukup ramah. Luo Anning mengangguk, dan mengikutinya ke dalam klub.
Setelah memasuki bangunan klub tersebut, dia baru menyadari bahwa jika dibandingkan dengan kemewahan pintu tadi, rancangan interior bangunan ini bahkan lebih mewah lagi.
Sang manajer membawanya melalui koridor di sekitar tepi sungai, dan akhirnya tiba di sebuah pintu yang ditandai dengan tulisan 'Kamar Pribadi Presiden'. Manajer itu membuka pintu dan memberi isyarat, "Nyonya Rong, Tuan Rong Yan ada di dalam, silakan."
"Terima kasih." Luo Anning mengucapkan terima kasih dan melangkah masuk ke kamar pribadi itu. Begitu masuk ke ruangan tersebut, dia mengerutkan kening setelah melihat pemandangan di depannya.
Kamar pribadinya sangat besar. Tidak hanya Rong Yan dan Feng Churui, tetapi juga ada Tang Chao, beberapa gadis yang bernyanyi untuk menghibur, dan beberapa pria yang tidak dia kenal, dengan penampilan khas orang kelas menengah ke atas.
Gadis-gadis itu setidaknya berjarak tiga langkah dari Rong Yan.
Udara di kamar pribadi itu sangat pengap. Asap rokok memenuhi udara, dan tercium bau alkohol yang sangat menyengat.
Sosok Feng Churui yang tampan berdiri di pintu. Matanya menunjukkan sedikit rasa tertarik. Dia mengangkat tangannya dan menyapa Anning, "Nona Luo, di sini."
Tang Chao sedang bercumbu dengan wanita di sebelahnya. Ketika dia melihat Luo Anning datang, dia menatap Feng Churui dengan tatapan yang dalam dan tidak terduga.