Tabib Jia memotong sisa lengan baju Bai Ziyuan dengan gunting, membuat luka itu pun langsung tampak. Luka di lengannya sangat kecil, seperti terluka karena terkena duri ikan atau benda sejenisnya. Jadi, membuat daging dan kulitnya terkelupas, dan luka yang seperti ini sangat mudah terinfeksi.
"Tuan Bai, tahan sebentar ya." kata Tabib Jia sambil mengambil kain persegi dan meletakkannya di mulut Bai Ziyuan. Kemudian, meminta dia untuk menggigitnya, karena sebentar lagi pasti akan terasa sangat sakit.
Bai Ziyuan memajukan bibirnya walaupun sedikit tidak senang, tapi demi merawat lukanya, membuat dia tetap menggigit kain persegi itu di mulutnya. Kemudian dia memiringkan wajahnya, takut melihat lukanya sendiri yang saat ini sedang dibersihkan.
Tabib Jia menyiram sedikit demi sedikit alkohol ke lengan Bai Ziyuan, panas dari alkohol dan rasa sakit dari lukanya, seketika itu terasa di seluruh tubuhnya. Kedua matanya membelalak, dan dengan erat menggigit kain persegi di mulutnya, dia merasa sangat sakit sampai-sampai tubuhnya ingin melonjak saja.
"Xiao Ba, pegangi Tuan muda Bai agar tidak bergerak." kata Tabib Jia, dia tahu kalau membersihkan luka itu akan terasa sangat sakit. Dari kecil Tuan Muda Bai selalu dijaga dengan baik, bagaimana mungkin dia akan tahan dengan sakit seperti ini! batin Tabib Jia, dia menyeka keringat di dahinya sambil menyuruh Xiao Ba.
Xiao Ba terlihat berlari, dengan segera pergi ke belakang Bai Ziyuan, lalu dari belakang kursi dia memeluk erat tubuhnya. Saat ini, Bai Ziyuan benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya dia hanya bisa menggerakkan kakinya untuk menahan rasa sakit.
Tabib Jia mempercepat gerakan tangannya karena melihat raut wajah Bai Ziyuan yang berubah, dia menyeka bersih alkohol yang ada di lengannya dengan kapas, lalu sekalian membersihkan darah yang ada di kulitnya.
"Tahan sebentar ya, setelah ini sudah selesai!" kata Ning Mojian, dia mengerutkan keningnya dan mencoba untuk menenangkan Bai Ziyuan yang saat ini terlihat sangat kesakitan.
Namun, hanya dengan menenangkan Bai Ziyuan saat ini, benar-benar terlihat tidak ada gunanya. Dia terus-terusan menggerakkan badannya, sampai pada akhirnya rasa sakit dan panasnya sedikit demi sedikit mereda. Barulah dia bisa menenangkan diri, hampir saja dia pingsan karena menahan rasa sakit.
"Tabib, bagaimana keadaan tangannya?" tanya Ning Mojian.
"Luka seperti ini harus dirawat dan akan sembuh perlahan-lahan, karena dia sudah terluka dalam sampai tulangnya. Walaupun keadaannya sudah membaik, tapi setelah ini, dia tidak akan bisa menggunakan tangannya dengan maksimal." kata Tabib Jia menjelaskan. Dia menghela napas dalam-dalam, kemudian berkata lagi, "Terluka sampai seperti ini bukanlah hal yang mudah, kalian berdua sebenarnya pergi ke tempat apa sampai bisa terluka seperti ini?"
Ning Mojian tidak menjawab, dia tidak ingin mengatakannya, tidak peduli Tabib Jia percaya atau tidak. Tapi menurutnya, jika semakin banyak orang tahu maka semakin banyak kebingungan yang akan terjadi. Sehingga, itu bisa membuat warga Kota Jia Ding menjadi kacau nantinya. Lalu, dia melihat ke arah Bai Ziyuan yang seperti mau pingsan, dia tidak tahu sebaiknya harus melakukan apa.
Ning Mojian mengira setelah selesai menghancurkan bunga-bunga itu, dia bisa pergi meninggalkan Kota Jia Ding dan pergi ke Kota Jing dengan tenang. Tapi sekarang, tangan Bai Ziyuan tidak bisa digunakan dengan maksimal, membuatnya tidak tahu apakah dirinya bisa dengan tenang untuk pergi meninggalkan Kota Jia Ding ini.
"Tabib Jia, coba kamu periksa dia! Apakah dia juga terluka?" kata Bai Ziyuan tanpa memiliki tenaga sedikitpun, dia kehabisan tenaga karena telah berjuang menahan sakit.
"Tangannya juga terluka?" tanya Tabib Jia keheranan, seketika itu juga dia melihat lengan baju Ning Mojian yang penuh dengan bekas darah. Kemudian dia berkata, "Cepat sini perlihatkan padaku!"
"Lukaku tidak parah." jawab Ning Mojian. Awalnya luka di tangannya itu sangat sakit, tapi sekarang dia sudah tidak merasakan apapun.
"Lukanya besar atau kecil?" tanya Tabib Jia, dia berusaha membujuk Ning Mojian, kemudian berkata lagi, "Jika tidak segera dirawat dengan baik, nanti bisa menyebabkan kematian."
"Jian Jian coba perlihatkanlah lukamu kepada Tabib Jia, jika memang tidak ada apa-apa, kita juga bisa tenang, kan!" kata Bai Ziyuan sambil berusaha mengubah arah duduknya ke arah Ning Mojian, lalu berkata lagi, "Apalagi itu terluka karena makhluk yang aneh, kan! Periksa dulu baru bisa tenang."
Ning Mojian yang melihat kegigihan kedua orang itu akhirnya menganggukkan kepalanya. Lalu, dia menggulung perlahan-lahan lengan bajunya, dan lengannya sama seperti milik Bai Ziyuan yang penuh dengan darah. Satu-satunya yang berbeda adalah lukanya tidak sedang mengeluarkan darah, bahkan bekas darah di kulitnya juga terlihat mengering...