Seorang pria bertelinga tajam tiba-tiba keluar dari kerumunan orang, lalu dia menunjuk ke arah Ning Mojian, "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kalau kamu memberikan beberapa perak kepada anak-anak itu. Kemudian membawa anak-anak itu kesini, mengenai kamu mau melakukan apa aku juga tidak tahu persis. Tapi aku yakin, kalau kamu akan melakukan hal yang tidak baik!" katanya. Kemudian dia melanjutkan lagi, "Sekarang kalian percayakan padaku, dia itu pedagang orang yang akhir-akhir ini suka menjual anak-anak!"
Ning Mojian melihat warga dengan tatapan yang dingin, dia tahu karena tidak akan bisa menjelaskan dengan jelas kejadian yang sebenarnya. Ditambah lagi, saat ini anak-anak itu memang benar-benar terluka karenanya.
Para orang tua yang anaknya saat itu sedang hilang, serta merta membuat para warga yang lain langsung semakin marah, saat mendengar ucapan pria itu. Apalagi melihat Ning Mojian yang tidak berusaha menjelaskan apapun, membuat mereka langsung mengangkatnya dan membawanya pergi ke pengadilan kota.
"Kamu dasar kurang ajar, anakku masih kecil, kenapa kamu tega melakukannya!" kata seorang ibu-ibu, dia tiba-tiba menangis tersedu-sedu karena teringat anaknya yang hilang.
Membuat warga yang lain hatinya ikut bersedih, ketika melihat orang yang kehilangan anaknya. Mereka akhirnya berteriak, dan ikut membawa Ning Mojian pergi ke pengadilan. Mereka terlihat sudah tidak peduli lagi, apakah dia itu seorang wanita atau bukan. Karena di mata mereka, Ning Mojian adalah pedagang orang yang sangat mengerikan, tidak terkecuali para pria, bahkan mereka juga ikut-ikutan berteriak.
Anak kecil yang saat ini sedang terluka, terlihat sedang mengelus lehernya, dan terheran-heran dengan pemandangan yang dilihatnya. "Dong Zi, tidak usah takut lagi, ayah dan ibu ada di sini. Tidak akan ada yang berani mengganggumu!" kata Ibu Dong Zi sambil memeluk dengan erat anaknya. Lalu dia merasa lega, karena untung saja mereka datang dengan cepat, kalau tidak dia tidak akan bisa lagi melihat anaknya.
Dong Zi melihat kerusuhan di depannya, lalu dengan segera menarik-narik lengan baju ibunya "Ibu, dia bukan orang jahat!" katanya.
"Anak kecil tahu apa? Kamu jangan bicara lagi!" kata Ibu Dong Zi memperingatkan, lalu dia berkata lagi, "Orang jahat tidak mungkin mengakui kalau dirinya orang jahat, setelah ini kamu jangan sembarangan menerima barang apa pun yang diberikan oleh orang asing, mengerti?!"
"Bukaaaaannnn! Ibu, dia benar-benar bukan orang jahat." kata Dong Zi, lalu dia melanjutkan penjelasannya, "Ketika tadi dalam bahaya, dia yang menyelamatkanku, dia benar-benar bukan orang jahat!"
Ibu Dong Zi mengerutkan keningnya karena bingung, lalu menatap anaknya dengan serius, "Apa yang kamu katakan ini benar atau tidak?" tanyanya.
"Benar, ibu bisa menanyakannya pada Qiang Zi dan Er Gouzi." kata Dong Zi sambil menunjuk ke kedua temannya yang masih ketakutan, "Jika bukan karena bantuan kakak ini, kami bertiga pasti sudah dalam bahaya!" katanya lagi.
Ibu Dong Zi mengerutkan keningnya, lalu melihat ke kedua anak kecil itu, karena dia ingat bahwa ketika kedua anak ini kembali untuk mencari mereka. Kedua anak kecil itu tidak mengatakan hal, seperti yang baru saja diucapkan oleh anaknya. "Qiang Zi, Er Gouzi! Kamu beritahu ke bibi, apa yang dikatakan Dong ZI benar?" tanyanya.
Lalu, terlihat Qiang Zi dan Er Gouzi menganggukkan kepala mereka, "Tadi siluman terus mengejar kami, aku takut kalian tidak akan percaya. Jadi, aku memutuskan untuk berbohong kepada kalian." kata Er Gouzi, dia maju selangkah ke depan, lalu berkata lagi, "Kakak itu benar-benar orang baik."
Qiang Zi juga menambahkan, "Jika bukan karenanya, mungkin kami bertiga sudah dimakan habis oleh siluman itu!" Lalu, ketika teringat dengan tumbuhan rambat yang tadi merambat seperti ular, mereka berdua pun langsung bergidik.
"Kalian ini!" kata Ibu Dong Zi, dia langsung menurunkan Dong Zi, dengan segera langsung maju untuk menarik suaminya, dan masuk ke kerumunan orang-orang itu, kemudian berteriak dengan kencangnya, "Sudah cukup!" Semua orang yang mendengar suara serak tersebut, seketika itu juga mereka langsung berhenti dan mengalihkan pandangan ke arah Ibu Dong Zi.
Ibu Dong Zi lalu melihat ke arah Ning Mojian yang tampak sangat menyedihkan, kemudian segera memukuli tangan-tangan yang saat ini sedang menunjuk-nunjuk ke arahnya. Melihat itu membuat ayah Dong Zi bertanya, "Istriku, apa yang kamu lakukan? Dia itu pedagang orang yang akan menjual anak kita!" katanya...