Chereads / Kamu Sangat Manis / Chapter 13 - Tidak Mampu Menikmati Gaya Hidup Semewah Itu

Chapter 13 - Tidak Mampu Menikmati Gaya Hidup Semewah Itu

Hati Ming Yue'er bergetar, lalu ia tersenyum dengan agak canggung. "Komandan pasti bercanda, aku tidak mampu menikmati gaya hidup semewah itu."

"Hah?" Wei Chihan berkata dengan pelan, "Aku akan perlahan-lahan membuatmu bahagia."

Ming Yue'er menundukkan kepalanya. "Komadan, hari sudah larut malam, aku ingin turun."

Lalu Ming Yue'er melihat Ajudan Zheng yang berada di luar.

Ajudan Zheng membuka pintu mobil lalu Ming Yue'er turun dari mobil. Kemudian ia tiba-tiba menyadari jika ia masih mengenakan jaket kulit.

Wanita itu segera melepas jaket kulit tersebut.

"Jangan dilepas!" Suara pria itu terdengar rendah, dan kedua tangannya memegang bahu Ming Yue'er.

"Besok malam kamu perlu berdandan dan datang ke rumahku." Wei Chihan berkata dengan nada yang agak memerintah.

Kemudian Ming Yue'er menoleh, matanya yang ada di balik kerudung tampak berkilauan di bawah sinar rembulan, ia menatap pria yang bertubuh tinggi itu.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang, kalau begitu aku masuk." Ucap Ming Yue'er dengan sopan. Di dalam benaknya ia masih memikirkan cara untuk segera melarikan diri. Suasana di sepanjang jalan membuatnya merasa frustasi.

"Hmm." Wei Chihan berdehem ketika ia menatap Ming Yue'er berjalan di gang yang sunyi itu. Lalu pria itu tersenyum.

'Anak manis, besok malam kamu akan menjadi mangsaku, pasti menyenangkan.'

Ketika Ming Yue'er berjalan di gang, ia masih bisa merasakan ada tatapan tajam menatapnya. Lalu ia mempercepat langkahnya, setelah itu ia membuka pintu dan segera menutupnya kembali.

Ming Yue'er bersandar di belakang pintu dan terus terengah-engah, ia merasa sangat takut.

******

Sudah tidak ada seorang pun di jalanan di luar gang, karena hari sudah larut malam.

Wei Chihan menatap Ming Yue'er berjalan ke rumah yang berada di tengah, lalu ia menatap wanita itu dengan tatapan penuh arti.

"Ajudan Zheng!"

"Komandan, apakah ada perintah?"

"Kirimkanlah beberapa orang untuk mengawasi tempat ini. Awasi Nona Ming Yue'er sampai besok malam, lalu besok malam jemput dia dengan kereta kuda dan bawa dia ke mansionku!" Ujar Wei Chihan lalu mengeluarkan kotak cerutu dari jaket militer birunya, dan mengancingkan jaket militernya lagi.

"Baiklah!" Ajudan Zheng segera berjalan menuju para prajurit di belakangnya, lalu ia mulai memerintahkan sesuatu.

Kemudian Wei Chihan menyalakan cerutu lalu ada asap yang mengepul. Tatapannya tertuju pada pintu masuk gang.

Ajudan Zheng mengutus beberapa prajurit untuk mengelilingi gerbang rumah tempat tinggal Ming Yue'er.

Ajudan Zheng telah mengaturnya, ia berjalan kembali ke arah Wei Chihan dan melapor, "Komandan, rumahnya sudah dikepung."

"Apakah kamu tahu siapa Ming Yue'er itu?" Tanya Wei Chihan lalu menghembuskan asap dari cerutunya.

"Saya tidak tahu."

"Dia adalah pencuri wanita itu!"

"Hah?!" Ajudan Zheng terkejut, ia tidak pernah membayangkannya.

Kemudian Wei Chihan mencibir, "Ia berpikir aku tidak akan mengenalinya jika ia menutupi wajahnya dengan kain penutup, itu benar-benar konyol."

Setelah Ajudan Zheng mendengar perkataan Wei Chihan, ia merasa agak bingung. "Komandan, mengapa Komandan tidak langsung menangkapnya?"

Wei Chihan merokok dan berjalan ke arah mobil. "Aku akan bermain dengannya."

Setelah Ajudan Zheng mendengar perkataannya, ia akhirnya memahami jika Komandan ingin bermain dengan wanita itu.

Ajudan Zheng bergegas maju dan membukakan pintu mobil untuk Wei Chihan.

Lalu Wei Chihan menatap ke kejauhan. "Ajudan Zheng, tolong kamu utus seseorang ke Kota Binzhou untuk menyelidiki besok."

"Apa yang ingin Komandan selidiki?"

"Rumah Keluarga Ming di Kota Binzhou!" Wei Chihan berkata dengan serius, ia sedikit mengetahui jika Ming Yue'er datang untuk mencuri peta pertahanan militer Kota Binzhou, dan ia bermarga Ming.

"Komandan, bukankah Keluarga Ming adalah pengusaha besar di Kota Binzhou?"

"Benar sekali! Kalau begitu coba periksa apakah ada seseorang bernama Ming Yue'er di Keluarga Ming."

"Komandan, saya akan mengirimkan seorang petugas untuk memeriksanya."

Setelah beberapa saat, Wei Chihan menaiki kembali kendaraan militer dan bergegas pulang ke mansion Gubernur Militer. Entah mengapa ia tiba-tiba merasa marah ketika memikirkan tentang besok malam.