Chereads / Kamu Sangat Manis / Chapter 4 - Bersusah Payah Mencarinya

Chapter 4 - Bersusah Payah Mencarinya

Di koridor halaman belakang Mansion Keluarga Qi, dipenuhi dengan bunga dan burung yang beterbangan.

Di tempat itu ada burung hwamei [1] yang berada di dalam sangkar yang tergantung. Burung itu sedang melompat-lompat dan bernyanyi.

Di luar sangkar burung itu, ada Xiao Cheng yang sedang memberi makan burung hwamei dengan santai. Tetapi tidak ada satupun mengetahui apa yang sedang dipikirkan olehnya.

"Tuan Keempat, wanita yang anda selamatkan telah pergi." Seorang bawahan mendekat kepadanya untuk melapor.

Kemudian Xiao Cheng meresponnya, "Tolong kirimkan dua orang untuk mengikuti dan melindunginya."

"Baik! Tuan Keempat." Pria itu berbalik dan berlari menjauh.

…...

Ming Yue'er berjalan di trotoar jalan raya, sembari melihat mobil yang berlalu-lalang di jalan. Dia berpikir untuk pergi ke stasiun kereta api dan kembali ke Kota Binzhou.

"Cari! Cari dia dari rumah ke rumah!" Ia tiba-tiba mendengar suara perintah dari seseorang.

Ming Yue'er yang mendengar suara itu langsung mendongak, dan melihat ke arah sumber suara.

Tidak jauh dari sana, ada sekelompok prajurit provinsi Hunan yang sedang mencari seseorang dari satu pintu ke pintu yang lain.

Ming Yue'er merasa sangat ketakutan.

Ming Yue'er menarik selendang sutra di lehernya untuk menutupi sebagian besar mulut dan hidungnya, lalu ia mendekati prajurit yang sedang mencarinya.

"Apakah kamu melihat wanita ini?" Kata seorang prajurit yang sedang mengangkat gambar di tangannya. Prajurit itu sedang menanyai para pejalan kaki.

Ketika ada seorang pejalan kaki melihat gambar tersebut, ia melambaikan tangannya dengan gemetar dan berkata, "Tuan prajurit, saya tidak melihatnya."

Ming Yue'er mengangkat sedikit lehernya, ia melihat jika gambar yang dicetak dan ditempel di beberapa bagian sudut kota merupakan gambar wajahnya!

Ming Yue'er menjadi panik, ia segera berbalik dan mempercepat langkahnya.

"Nona yang berada di situ! Berdirilah!" Di belakang Ming Yu'er ada seorang prajurit yang memanggilnya.

Ming Yu'er panik, dan segera melarikan diri.

Para prajurit yang berada di belakang Ming Yu'er langsung bereaksi dan berteriak, "Kejar dia! Cepat kejar wanita itu!"

Ming Yue'er berlari kencang dengan sepatu kulitnya.

"Jangan lari! Berhenti!" Langkah para prajurit yang tak beraturan terdengar di belakang Ming Yue'er.

Ming Yue'er berlari dengan tergesa-gesa, para pejalan kaki di kedua sisi jalanan saling menghindari satu sama lain, dan berhenti untuk melihatnya.

Di pintu sebuah restoran yang tidak jauh dari sana, munculah Wei Chihan dengan cerutu di mulutnya. Tatapannya yang tajam menatap ke arah jalanan.

"Jangan lari! Aku akan menembakmu jika kamu berlari!" Prajurit itu berteriak dengan keras.

Wei Chihan menatap wanita yang berlari di depannya, matanya langsung terbelalak ketika ia melihat sosok yang begitu akrab baginya, ternyata itu adalah wanita itu!

Wanita cantik ini tidak akan bisa lolos, ia sudah tidak memiliki waktu lagi untuk melarikan diri.

Wei Chihan merasa jika jantungnya bergejolak, darahnya mendidih, anggota tubuhnya tidak bisa ditahan, dan hatinya berteriak.

"Bang!" Terdengar suara tembakan.

Prajurit tersebut menembakkan senjatanya ke arah belakang Ming Yue'er. Pelurunya terbang dan mengenai tiang listrik yang letaknya tidak begitu jauh.

Wei Chihan terkejut dan marah, ia akhirnya menaiki sepeda motor beroda tiga [2] yang ada di sampingnya, dan melaju ke arah prajurit tersebut.

Sepeda motor beroda tiganya berhenti di depan prajurit yang tadi menembak.

"Plak!" Wei Chihan menampar wajah prajurit tersebut dengan keras.

"Kamu keterlaluan! Mengapa kamu mengarahkan tembakanmu ke arah seorang Gubernur Militer? Dasar bodoh!"

Mata prajurit tersebut tampak tak berdaya dan hidungnya berdarah, lalu ia menundukkan kepalanya dan meminta maaf, "Komandan, hamba bersalah, hamba bersalah...."

Akan tetapi Wei Chihan tidak memedulikan prajurit tersebut, ia langsung menaiki kembali sepeda motor roda tiganya, dan mengemudikannya dengan cepat.

"Krek krek krek!" Terdengar suara Wei Chihan yang sedang menginjak pedal kendaraan tersebut. Wei Chihan mengemudikan kendaraan tersebut untuk mengejar wanita itu.

Ming Yue'er berlari dengan sekuat tenaga.

Di belakang Ming Yue'er ada Wei Chihan yang sedang mengejarnya. Lelaki itu semakin mendekati Ming Yue'er, dan terdengar suara deru kendaraan yang bagaikan suara amarah iblis dari neraka.

"Kamu! Jangan berlari! Aku tidak akan melukaimu saat ini, berhentilah!"

Saat Ming Yue'er mendengar suara Wei Chihan, punggungnya terasa dingin, dan ia berlari dengan ketakutan. Bekas luka di kakinya masih belum sembuh, hatinya pun terasa sakit seperti ditusuk.

Wei Chihan melihat jika wanita itu berlari lebih cepat, ia pun menjadi marah, "Sialan! Aku harus menangkapmu!"

  1. Burung Hwamei: Sejenis burung dari Tiongkok yang tanda yang mencolok di bagian matanya dan memiliki suara yang merdu.
  2. Sepeda Motor Beroda Tiga: Semacam kendaraan militer yang menyerupai sepeda motor, tetapi beroda tiga.