Mata ini sudah terukir di dalam benak pria itu. Pada malam itu, mata tersebut tampak sangat menyedihkan, namun masih tampak indah sekalipun dipenuhi oleh air mata.
Tatapan Wei Chihan dipenuhi dengan rasa tertarik. Ia ingin merasakan kembali kejadian pada malam itu.
"Jadi namamu Ming Yue'er?" Wei Chihan berpura-pura tidak mengenali wanita itu, ia bertanya dengan nada yang tenang.
Ming Yue'er menganggukkan sedikit kepalanya dan berkata, "Iya, Komandan."
Mata Wei Chihan tertuju pada kerudung penutup wajah wanita itu. Kemudian ia menggerakkan tangannya secara perlahan. "Nona Ming, bisakah kamu melepaskan kerudung penutup wajahmu?"
Ketika Ming Yue'er mendengar perkataannya, hatinya merasa tegang tapi ia mencoba untuk berpura-pura tenang dan berkata, "Komandan, aku belakangan ini menderita flu parah, aku takut jika Komandan juga tertular, jadi aku tidak ingin melepaskannya."
Wei Chihan mencibir dalam hatinya. Wanita ini jelas bersalah, tetapi merasa takut jika ia akan mengenalinya.
"Tampaknya sulit untuk tetap pergi menyanyi meskipun kamu sedang flu." Ucap Wei Chihan menggoda wanita itu dengan rasa tertarik. Lalu ia memutuskan untuk bermain dengan wanita itu.
Karena wanita itu terus menyembunyikan identitasnya, maka Wei Chihan menemaninya untuk menyembunyikan identitasnya agar lelaki itu bisa menaklukkannya.
Ming Yue'er tersenyum dengan canggung, wajahnya yang tertutup oleh kerudung penutup wajah bisa terlihat dengan samar.
"Komandan, aku harus mencari nafkah untuk hidup, jadi terpaksa harus tetap bekerja sekalipun sedang tidak enak badan."
Wei Chihan tersenyum, ia berpikir jika wanita ini benar-benar bisa berpura-pura.
Pria tersebut mempersilahkannya dan berkata, "Silahkan Nona Ming, kamu tidak perlu berbicara sambil berdiri."
Setelah Ming Yue'er mendengar perkataannya, wanita itu menganggukkan sedikit kepalanya dan duduk di kursi yang terjauh.
Ketika Wei Chihan melihat Ming Yue'er, ia mengerutkan sedikit alisnya karena hatinya merasa tidak bergembira, lalu ia berjalan melewati kursi agar ia bisa duduk di samping Ming Yue'er.
"Mengapa duduk begitu jauh dariku? Aku tidak akan menyakitimu." Wei Chihan langsung duduk di samping Ming Yue'er, wajahnya agak berdekatan dengan wajah wanita itu.
"Ah~~" Ming Yue'er menyandarkan sedikit tubuhnya, ia merasa sangat gugup. "Komandan… mengapa Komandan mendekat?"
Wei Chihan menatap kerudung penutup wajah tipis wanita itu dengan tajam. Ia seakan-akan ingin menembus kerudung penutup wajah tersebut.
"Nona Ming, bisakah kamu mendekat? Banyak perempuan ingin berdekatan dengan seorang Komandan, itu adalah sebuah kehormatan jika kamu bisa menghabiskan waktu denganku." Ucap Wei Chihan dengan tenang.
Ming Yue'er mendengus dalam benaknya, ada begitu banyak wanita yang tidak mau menunjukkan diri mereka pada orang sombong seperti lelaki tersebut.
"Kenapa kamu tidak mau bicara? Apakah kamu merasa sungkan denganku?" Wei Chihan semakin mendekatinya.
Wajah pria dan wanita itu saling berdekatan.
Nafas Ming Yue'er tercekat, dan di dalam benaknya ia berpikir jika pria itu adalah seorang yang menyebalkan. Pria itu akan bersikap genit jika melihat wanita cantik.
"Komandan, Ming Yue'er juga merasa itu merupakan suatu kehormatan untuk bisa berdekatan denganmu, aku benar-benar bersemangat untuk menghabiskan waktu bersamamu."
Ming Yue'er merasa jijik setelah ia berkata seperti itu pada Wei Chihan.
"He he~" Wei Chihan tersenyum dingin, "Tapi aku tidak melihat kegembiraanmu. Aku merasa jika kamu tampak agak gugup."
Ming Yue'er gemetar dan ia bertanya-tanya dalam benaknya, mana mungkin ia tidak gugup dalam keadaan seperti ini? Pria itu benar-benar bersikap genit padanya, ia harus segera menemukan cara untuk melarikan diri dari pria itu.
"Komandan, ini pertama kalinya aku melihat Komandan bersikap begitu sopan, jadi itu alasannya mengapa aku merasa gugup."
"Pertama kalinya?" Wei Chihan menaikkan sedikit suaranya dan wajahnya mendekati telinga wanita itu, lalu ia mengendus dengan lembut.
"Nona Ming, tubuhmu sangat harum… Aku benar-benar mengenali bau ini." Wei Chihan berkata dengan suara yang menyihir, dan tatapan matanya tampak keji.