Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 37 - Janganlah

Chapter 37 - Janganlah

Langit yang berada di luar jendela terlihat gelap, dan cahaya rembulan yang dingin memasuki ruangan. Lalu cahaya yang samar, menerangi manusia dan hantu yang berada di dalam kamar tersebut. 

Suasana di dalam kamar terasa sepi, dan suara air yang menetes ke atas seprai tempat tidur dapat terdengar. 

Tetesan air tersebut merupakan tetesan air mata Yu Dai yang membasahi tempat tidur. Yu Dai telah meneteskan banyak air mata. 

Tiba-tiba ia menjadi tenang lagi. 

Tangan Lan Qingling yang dingin menyentuh mata Yu Dai, lalu bibirnya yang dingin menyentuh pipi Yu Dai yang basah. Mata Lan Qingling menatap Yu Dai dengan tajam, hingga Yu Dai tanpa sadar merasakan kehangatan dan kelembutan dari Lan Qingling.

Yu Dai merasa tertegun, lalu ia akhirnya berhenti menangis. Tetapi ia merasa malu karena ia tadi menangis. Matanya yang indah terlihat sedikit berkaca-kaca, dan bulu matanya yang panjang menjadi basah. 

"Kamu…." 

"Jika kamu tidak bersedia, aku tidak akan memaksamu." Suara Lan Qingling terdengar sangat pelan, lalu mata lelaki itu melihat Yu Dai dengan tatapan tajam. "Jangan menangis." 

Sekalipun nada bicara Lan Qingling terdengar sangat dingin, tetapi suaranya terdengar pelan. Suaranya membuat Yu Dai menjadi lemas dan mati rasa. Hal itu membuat Yu Dai merasa bingung. 

Jadi, Yu Dai sengaja tertawa untuk memecah suasana canggung tersebut lalu berkata, "Rupanya kamu tidak suka dengan perempuan yang menangis. Jika aku mengetahuinya sejak awal, aku akan menangis sekeras-kerasnya." 

"Aku hanya tidak suka kamu menangis." 

Yu Dai akhirnya kembali menatap mata Lan Qingling yang terlihat dalam. 

Yu Dai dengan terus terang berkata, "Jika kamu bersikap seperti ini, aku merasa sangat bingung." 

Lalu Lan Qingling mengusap pipi Yu Dai dengan jempolnya. Kemudian ia berkata dengan suara yang dalam. "Aku tidak akan memaksamu." 

"Aku tidak membicarakan tentang hal itu." Yu Dai menepis tangan Lan Qingling dan menatap lelaki itu. "Aku hanya ingin mengatakan bahwa sikapmu berubah menjadi lembut sekarang." 

Kemudian Lan Qingling tersenyum dan berkata, "Kamu merasa ketakutan hingga menangis saat aku menyentuhmu. Sekarang saat aku bersikap lembut padamu, kamu juga bingung. Kalau begitu, aku harus bagaimana?" 

Kemudian Yu Dai mendorongnya, dan Lan Qingling akhirnya mundur. Dalam waktu yang bersamaan, Yu Dai juga mundur——Yu Dai tidak menarik tangannya sampai jarak diantara keduanya mencapai sepanjang lengannya. 

"Lebih baik kita menjaga jarak seperti ini saja." Ucap Yu Dai. "Di antara Tuan rumah dan penyewa, atau bahkan teman, seharusnya tidak boleh terlalu dekat, apalagi terlalu intim."

Ekspresi wajah Lan Qingling terlihat dingin, lalu tatapan matanya juga ikut dingin. "Apakah ini yang kamu inginkan?" 

Yu Dai merasa tertekan hingga membuatnya merasa tidak nyaman. Beberapa hari lalu ia sempat berpikir bahwa dirinya telah dipengaruhi oleh Lan Qingling, ini terlalu berbahaya baginya. Hal yang paling bijak untuk dilakukan sekarang adalah, keluar sesegera mungkin. 

"Iya." 

Yu Dai berpikir bahwa Lan Qingling akan menyetujuinya. Namun, sedetik kemudian Lan Qingling muncul di sampingnya dan memegangnya dengan erat. Untuk sesaat, Yu Dai bahkan merasa bahwa pinggangnya akan patah. 

"Kamu…" 

"Itu mustahil! Aku dapat melakukan apa yang kamu inginkan tanpa memaksamu, tetapi itu mustahil jika aku harus menjaga jarak darimu!" Ucap Lan Qingling.

"Sampai kapan?" Tanya Yu Dai sambil menatap Lan Qingling dengan dingin. 

Lan Qingling mengerutkan alisnya, ia merasa ragu. 

"Kamu bilang bahwa aku adalah milikmu, tapi sampai kapan?" Tanya Yu Dai, suaranya terdengar dingin. "Apakah setelah kamu merasa bosan atau… setelah aku mati?" 

Wanita ini, mengapa ia menanyakannya? Apakah ia menanyakannya karena ingin menjauh dari Lan Qingling? 

"Apa maksudmu?" Tanya Lan Qingling sembari menatap Yu Dai dengan tatapan waspada. "Kamu adalah milikku selamanya, tidak peduli apakah kamu hidup atau mati. Jadi, mustahil bagimu untuk meninggalkanku atau mencari pria lain!" 

Setelah berkata demikian, Lan Qingling menatap Yu Dai dengan tatapan acuh tak acuh. Kemudian ia beranjak dan berdiri di ujung tempat tidur, lalu ia menatap Yu Dai. 

Ia melihat Yu Dai merasa linglung dan sepertinya masih memikirkan perkataan Lan Qingling. Hati Lan Qingling dipenuhi dengan kesedihan. Lalu ia berkata pada Yu Dai dengan perlahan. "Kamu hanya boleh mencintaiku. Kamu harus mencintaiku dengan sabar, itu demi kebaikanmu dan aku."

Setelah itu, Lan Qingling membalikkan tubuhnya dan bersiap-siap untuk pergi. 

Yu Dai akhirnya pulih, lalu ia segera duduk dan bergegas menuju ke ujung tempat tidur. Kemudian ia memegangi bagian belakang Lan Qingling. 

Lan Qingling tetap berjalan dan tidak menoleh sama sekali, ia tidak ingin menatap Yu Dai yang menghalanginya pergi.

"Apa maksudmu? Kenapa aku tidak boleh mencari pria lain?" Tanya Yu Dai. "Apakah karena malam itu? Aku tidak mempercayainya. Aku tidak bisa menjadi milikmu. Mengapa kamu memilihku?" 

Ini bukanlah pertama kalinya Yu Dai mengajukan pertanyaan seperti itu, tetapi Lan Qingling tidak pernah menjawabnya dengan nada yang positif. 

Lan Qingling berbalik dan menatap Yu Dai yang sedang berlutut di atas tempat tidur. "Apa yang kamu katakan itu salah. Tidak peduli sebelum atau setelah aku mati, kamu tetap milikku. Kamu adalah wanita yang telah aku tunggu sejak lama." 

Yu Dai membelalakkan matanya dan berkata, "Apa?" 

Setelah Lan Qingling berkata seperti itu padanya, ia merasa ketakutan dan juga terkejut dengan perkataan tersebut.

Meskipun di dalam kamar tersebut gelap, namun Yu Dai bisa melihat Lan Qingling dengan jelas. 

"Kamu harus ingat bahwa kamu adalah milikku." Lan Qingling berkata dengan perlahan. "Aku adalah orang yang baik, jadi aku tidak akan mencari wanita lain. Jadi kamu juga tidak boleh mencari pria lain." 

"Apa katamu?" Ucap Yu Dai lalu melanjutkan, "Apakah kamu menyadari kalau kita berbeda? Jika kamu sudah mengetahui penyebab kecelakaan itu, apakah kamu masih akan tinggal di dunia ini? Kamu benar-benar egois dan keterlaluan."

Lan Qingling mengangkat alisnya, ia akhirnya mengerti maksud Yu Dai yang sebenarnya.

Lan Qingling membungkukkan tubuhnya dan menatap Yu Dai. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Aku akan terus tinggal bersamamu, tidak peduli jika aku berada di dunia atau di neraka. Yang perlu kamu lakukan adalah, bagaimana kamu bisa bersikap baik agar aku bisa benar-benar jatuh cinta padamu." 

"Hei!" Yu Dai menatapnya dengan marah dan berkata, "Aku pikir jika kamu sudah bersedia untuk tinggal bersamaku, berarti kamu mencintaiku." 

"Memang benar kalau aku ingin tinggal bersamamu." Ucap Lan Qingling. "Tetapi aku belum tentu mencintaimu. Kamu harus bersikap baik dan jangan menatapku dengan tatapan marah seperti itu." 

Yu Dai semakin menatapnya dengan tatapan tajam.

"Siapa yang peduli jika aku mencintaimu atau tidak, lagi pula kamu tetap akan tinggal bersamaku."

Kemudian Lan Qingling berkata sambil menatap Yu Dai dengan marah. "Dasar!" 

Lalu Yu Dai tertawa dan mendorongnya, "Kamu juga harus bersikap baik padaku. Berteriak merupakan kesalahan besar. Apakah kamu pikir kamu masih bisa menikah jika kamu bersikap buruk seperti itu? Mencari Istri bukanlah hal yang mudah. Selain itu, aku juga harus memilih suami dengan hati-hati. Aku tidak boleh sembarangan memilih suami." 

Hawa tubuh Lan Qingling yang dingin pun keluar, lalu ia berkata, "Siapa yang akan menjadi suamimu?"

Yu Dai mengusap bahu lelaki tersebut, ia sama sekali tidak takut dengan Lan Qingling. "Siapa lagi yang kamu pikir lebih baik daripada dirimu?" 

Kemudian Lan Qingling dengan nada yang dingin berkata, "Tidak ada siapapun yang lebih baik daripada aku!" 

Yu Dai pada akhirnya melihat Lan Qingling dengan tatapan puas. Kegelisahannya akhirnya benar-benar menghilang sepenuhnya.