Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 39 - Janggan Ganggu Aku

Chapter 39 - Janggan Ganggu Aku

Jangan keluar jika tidak ada urusan, jangan lupa membawa Xiao Jin jika ingin keluar. 

Sebelum pergi keluar, Yu Dai menatap rantai emas yang berada di pergelangan tangannya dan berkomunikasi dengan Xiao Jin di dalam benaknya. Xiao Jin berjanji untuk mengikutinya dengan cermat, jadi Yu Dai keluar dengan membawa tas dan beberapa buku. 

Song Ji meminta untuk bertemu dengannya di dalam perpustakaan. Lelaki itu mengatakan bahwa ia telah mendapatkan perhiasan gioknya, dan ia telah menyuruh seorang Biksu yang terkemuka untuk membukanya. Tetapi lelaki itu tidak tahu apakah perhiasan gioknya berguna atau tidak, jadi ia ingin membandingkannya dengan perhiasan giok milik Yu Dai. 

Yu Dai sekarang belum selesai mengerjakan Tesis Kelulusan Pascasarjananya, jadi ia ingin pergi ke perpustakaan untuk mencari beberapa data selama dua hari ini. Selain itu, Yu Dai bisa sekalian mengidentifikasi apakah perhiasan giok tersebut benar-benar dapat mengusir hantu. Yu Dai juga ingin Song Ji mencoba untuk melihatnya, agar lelaki itu tidak ditipu. 

Karena khawatir dibohongi, maka Yu Dai tidak langsung pergi menuju ke perpustakaan, ia justru pergi menuju ke toko perhiasan terlebih dahulu. 

Ketika ia melihat harga perhiasan giok di toko perhiasan, ia menjadi terkejut. Ini merupakan kebohongan besar! 

Akan tetapi, ketika ia melihat rantai emas yang berada di pergelangan tangannya, Yu Dai memutuskan untuk melupakan harga perhiasan giok tersebut. Ia juga berpikir, ada baiknya membeli sepotong batu giok untuk menutupi Xiao Jin.

Pada saat memilih batu gioknya, Yu Dai masih belum terlalu yakin apakah ingin membeli giok yang berkualitas tersebut. Ia pada akhirnya memutuskan untuk membeli perhiasan giok berbentuk Budha seharga dua puluh ribu yuan yang terlihat bagus. Tetapi ia merasa khawatir ketika ia menggesek kartu kredit untuk membayarnya. 

Ada perbedaan besar saat ia memiliki uang dengan saat ia tidak memiliki uang. Sebelum ia memiliki konflik dengan keluarganya, ia memiliki uang saku sebesar puluhan juta. Tetapi sekarang ketika ia menjalani hidupnya sendirian, ia tidak sanggup untuk mengeluarkan banyak uang. 

Yu Dai merasa bahwa perhiasan gioknya tidak begitu membuatnya merasa kesulitan. Justru yang membuatnya merasa kesulitan adalah uang yang ia keluarkan untuk memesan restoran yang dipesannya untuk pria dan wanita menyebalkan tersebut. Anggurnya saja sudah seharga puluhan ribu, lalu Yu Dai menjadi marah ketika ia memikirkan harga anggur saat itu.

Lalu ia akhirnya menyadari bahwa ia perlu mengeluarkan banyak uang untuk berurusan dengan kedua orang tersebut! 

Yu Dai menenangkan dirinya dan ia akhirnya bisa merasa tenang kembali. 

Ketika ia melihat petugas toko bersiap untuk mengemas perhiasan giok yang dibelinya, Yu Dai menghentikannya. Lalu ketika Yu Dai ingin mengatakan 'Berikanlah tali berwarna merah', Ia menatap ada dua orang menyebalkan itu datang. 

Seperti apa yang diduganya, ia seharusnya tidak memikirkan kedua orang tersebut tadi, mereka ternyata datang ketika ia memikirkan mereka. 

Yu Dai ingin mengabaikan mereka, akan tetapi mereka masih belum pergi juga. 

"Dai Dai, kebetulan sekali. Apakah kamu datang ke sini untuk membeli perhiasan juga?" Lu Ziyan berkata sambil tersenyum manis dan bergandengan dengan Zhao Kexing. 

Bagi Yu Dai, pertemuannya dengan Lu Ziyan kali ini terasa berbeda dengan pertemuan mereka yang sebelumnya. 

Yu Dai diam-diam mengangkat alisnya dan tidak menghiraukan sapaan Lu Ziyang yang menyebalkan. Lalu Yu Dai mengabaikan mereka berdua. Kemudian ia meminta petugas toko untuk menaruh tali merah ke dalam kotak berisi perhiasan giok. Yu Dai akan memakainya setelah ia meninggalkan toko. 

Kemudian petugas toko tersebut membuka kotaknya, lalu Lu Ziyan melihat perhiasan giok tersebut dan mengerutkan alisnya. "Dai Dai, aku rasa perhiasan giok itu tidak terlihat begitu bagus. Aku tahu jika kamu memiliki masalah dengan Paman, tetapi kamu tidak perlu merasa tersinggung." 

Lalu Lu Ziyan berkata pada penjaga toko, "Tolong ambilkan perhiasan giok yang lebih bagus dan bungkuskan untuk Yu Dai." 

Yu Dai tertawa dan berkata, "Kamu ingin memberikan sebuah hiasan giok untukku?" 

Lu Ziyan mengira Yu Dai ingin mengabaikannya atau menyerangnya, tetapi Yu Dai tampaknya sedang tidak benar-benar ingin tertawa. 

Lalu Lu Ziyan terkejut dan berkata, "Aku rasa lebih baik Dai Dai menerimanya. Lagi pula, jika Dai Dai mengenakan hiasan giok semacam itu, orang lain akan berpikir jika Paman Yu tidak memperlakukan Dai Dai dengan baik." Kemudian Lu Ziyan menunjuk hiasan giok Yu Dai.

Lu Ziyan sengaja menyebutkan nama baik Keluarga Yu untuk membuat Yu Dai marah. Lu Ziyan sengaja melakukan ini karena Yu Dai pernah mengatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan Keluarga Yu, dan Yu Dai juga tidak ingin siapapun membicarakan tentang keluarganya Yu Dai di depan Yu Dai sendiri. 

Yu Dai menatap Lu Ziyan, lalu Zhao Kexing segera memegang Lu Ziyan dengan erat-erat, karena ia ingin melindungi Lu Ziyan jika seandainya Yu Dai marah dan bertengkar dengan mereka. 

Yu Dai tersenyum dan berkata, "Kamu bersikap begitu baik padaku, jadi mengapa aku harus menolak?" 

Kemudian Lu Ziyan pergi menuju ke etalase, lalu berkata pada penjaga toko. "Apakah aku boleh melihat perhiasan giok yang harganya hampir sejuta, seperti yang kalian tunjukkan di etalase?" 

Lalu penjaga toko tersebut dengan senang hati mengeluarkan perhiasan gioknya.

Bibir Lu Ziyan menjadi kaku, kalau ia benar-benar membenci Yu Dai, mengapa ia perlu memberikan hadiah pada Yu Dai? Dan juga, hadiah seharga sejuta tidaklah murah bagi Yu Dai. Tetapi jika Lu Ziyan sendiri yang bersedia membelikannya, maka itu sama saja dengan menampar wajahnya sendiri.

Sekalipun Lu Ziyan dalam benaknya tidak bersedia untuk mengeluarkan kartu bank, tetapi ia tetap tersenyum, lalu Lu Ziyan berkata, "Kamu harus datang ke pesta pertunanganku dan Zhao Kexing. Kamu adalah teman baikku." 

Ia ingin melihat Yu Dai bersedih, tetapi ekspresi wajah Yu Dai tidak berubah, lalu Yu Dai berkata, "Selamat, kalian berdua memang merupakan pasangan yang cocok." 

Yu Dai mengucapkan selamat kepada mereka, namun hati Zhao Kexing dan Lu Ziyan tidak merasa gembira, dan mereka tidak ingin mengatakan apapun. 

Mereka berdua pasti tidak merasa nyaman mendengar nada bicara Yu Dai barusan, terutama Zhao Kexing. Ia merasa bahwa dirinya seakan telah dihina oleh Yu Dai. 

Dan setiap kali mereka bertemu dengan Yu Dai, Lu Ziyan yang selalu pertama-tama berbicara pada Yu Dai, jadi Zhao Kexing juga sedikit menyalahkan Lu Ziyan atas masalahnya dengan Yu Dai. Padahal sejak awal, Zhao Kexing sudah mengatakan agar Lu Ziyan tidak menghiraukan Yu Dai. 

"Tunggu!" Sebelum penjaga toko mengambil kartu Lu Ziyan, Yu Dai tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menghentikannya. 

Beberapa orang menatap Yu Dai, lalu Yu Dai menatap Lu Ziyan dan berkata, "Jika kamu ingin memberikan sebuah perhiasan giok untukku, gunakanlah uangmu sendiri. Jika aku tidak salah ingat, bukankah kartu yang berada di tanganmu itu berisikan uang dari Ayahku, Tuan Yu? Ini bukan karena Ayahku tidak memberikan uang padaku, aku hanya tidak ingin menggunakannya. Tidak baik jika kamu menggunakan uang beliau untuk membelikan hadiah untukku." 

Ekspresi wajah Lu Ziyan sedikit berubah, lalu Zhao Kexing menatapnya dengan sedikit bingung. 

Mengapa Lu Ziyan menggunakan uang yang diberikan oleh Ayah Yu Dai? 

Mata Lu Ziyan langsung memerah. "Kamu kenapa…ini jelas merupakan warisan yang ditinggalkan oleh Ayahku. Hanya saja Paman Yu yang mengurusnya. Sekalipun uangnya ditransfer dari Paman Yu, tapi uangnya tetap milikku." 

Lalu Zhao Kexing teringat akan kematian Ayah Lu Ziyan sepuluh tahun yang lalu. Kemudian ia menepuk bahu Lu Ziyan dan menatap Yu Dai dengan tatapan tidak menyenangkan.

Kemudian Yu Dai berkata dengan nada mengejek, "Warisan Ayahmu? Jika Keluarga Yu saat itu tidak memberikan bantuan pada Ayahmu, apakah kamu pikir kamu masih bisa bertahan? Lalu kamu mengatakan jika Pemimpin Keluarga Lu yang sekarang membuatmu lebih kuat——Oh, aku lupa, bukankah Pamanmu yang Tertua dan Paman Keduamu tidak ingin berhubungan denganmu dan Ibumu? Bukankah hal itu yang membuatmu tinggal di rumahku?" 

Lu Ziyan berusaha untuk menutupi hal tersebut, tetapi Yu Dai akhirnya membongkarnya. Dan itu membuat ekspresi Lu Ziyan menjadi berubah, dan ia akhirnya menangis. 

"Dai Dai, aku tidak menyangka jika kamu bisa berkata seperti itu. Apakah kamu mengejek Ayahku hanya karena aku menjalin hubungan dengan Ke Xing? Padahal Ayahku telah meninggal sepuluh tahun yang lalu! Kenapa kamu bisa begitu kejam?" Lu Ziyan yang merasa sakit hati, memegang lengan baju Zhao Kexing dengan erat. 

"Tidak usah menangis, lain kali kamu tidak usah mempedulikan Yu Dai jika kamu berjumpa dengannya." Di mata Zhao Kexing terdapat perasaan ragu, tetapi kali ini, ia harus melindungi dan menghibur pacarnya dengan lembut. 

Yu Dai menatap Lu Ziyan dengan tatapan yang dingin. "Baiklah kalau begitu, kamu turuti nasehatnya untuk tidak mempedulikanku. Lain kali jika kamu memanggilku Dai Dai lagi, aku tidak akan bersikap ramah padamu. Jadi demi menjaga nama baikmu dan harga dirimu, jangan menggangguku lagi, apakah kamu mengerti?"

Setelah itu, Yu Dai mengambil perhiasan giok yang dibelinya dan langsung pergi.