Qi Xiao tidak dapat mendengar suara Song Ji, tetapi ia bisa merasakan ada tangan yang menarik lengannya dengan kuat.
Di sisi kanan dalam kegelapan, saat tidak ada apapun yang terlihat, Song Ji bernafas dengan cepat. Tetapi nafas Song Ji hanya terdengar beberapa kali, lalu setelah itu suara nafas Song Ji menghilang.
Hembusan nafas Song Ji membesar lalu mengecil, lalu akhirnya tak terdengar lagi.
Kemudian Qi Xiao berseru, "Song Ji, ada apa denganmu?"
Tiba-tiba, ada cahaya keemasan yang datang dari sebelah kanan. Awalnya, cahaya itu hanya muncul sedikit, lalu akhirnya cahaya tersebut menyebar keluar. Seperti lampu sorot, cahayanya menerangi kegelapan.
Dalam waktu yang sama, suara teriakan yang hampir memecahkan gendang telinga di dalam ruangan pertemuan, menghilang dengan cepat.
Kejadian tersebut benar-benar mirip dengan kejadian pada saat kompetisi bagi sepuluh penyanyi pada saat itu.
Qi Xiao menoleh ke arah cahaya yang berada di sisi kanan. Ketika ia melihat adegan tersebut, ia membelalakkan matanya dan ia terlihat ketakutan.
Wajah Song Ji terlihat pucat dan dagunya terangkat secara tidak wajar, seakan ia dicekik oleh seseorang. Akan tetapi tidak ada sesuatu yang aneh di lehernya, tetapi yang paling mengejutkan adalah, Song Ji melayang! Dan ia masih bergerak ke kiri dan ke kanan, hal ini terlihat tidak wajar dan agak aneh.
Ketika Qi Xiao melihat postur Song Ji yang terlihat tidak wajar, Qi Xiao langsung membayangkan jika ada "orang" yang sedang memegang leher Song Ji. Lengan "orang" tersebut mungkin terluka atau karena alasan lain tampaknya tidak mampu menahan berat badan seseorang, jadi "orang" tersebut bergoyang sambil memegangi Song Ji.
Kemudian Qi Xiao melihat "orang" tersebut pergi, dan ia menemukan ada sesuatu yang berbeda. Entah mengapa, cahaya keemasan tersebut seperti terpusat dari satu tempat. Warnanya terlihat lebih pekat, tapi sepertinya tidak ada apa-apa di tempat itu, lalu tiba-tiba ada darah yang menetes entah dari mana.
Hei! Hei! Hei!
Di atas lantai ruangan terdapat banyak darah.
Song Ji tiba-tiba batuk, lalu Qi Xiao melihat Song Ji terjatuh dan memegang perhiasan giok yang ada di dadanya dengan tangan kirinya, lalu mundur tanpa sadar. Song Ji merasa terkejut dan ketakutan.
Qi Xiao berpikir jika Song Ji melihat sesuatu yang tidak dapat ia lihat.
Itu benar! Cahaya! Tatapan Qi Xiao tertuju pada perhiasan giok yang ada di dada Song Ji, lalu ia menemukan jika cahaya yang berada di ruangan ternyata berasal dari hiasan giok Song Ji. Hal tersebut terlihat ajaib dan misterius baginya.
"Ah!"
Rambut Song Ji seperti ditarik dan dipelintir, lalu Qi Xiao melihat dada Song Ji dengan ketakutan. Qi Xiao menjadi terkejut ketika melihat ada sedikit yang berubah pada pakaian di bagian dada Song Ji, semuanya tertarik ke satu arah. Tampaknya ada sesuatu yang berat yang menimpa dada Song Ji.
Ketika Song Ji memegang perhiasan gioknya dengan lebih erat, darah di tangannya mengalir lebih cepat.
Dalam sekejap, cahaya keemasan tersebut muncul, hingga Song Ji berteriak dengan keras.
Cahaya pada dada Song Ji bersinar terang. Dalam waktu sepuluh detik, Qi Xiao melihat ada sesuatu di dada Song Ji…ada tangan, tangan seorang wanita yang pucat. Kuku wanita tersebut berwarna hitam dan terlihat sangat panjang serta sangat tajam. Lalu kelima jari wanita tersebut tampak berdekatan, seperti lima pisau yang tajam di atas dada Song Ji.
Wanita tersebut berusaha untuk mengambil jantung Song Ji, hingga Song Ji berdarah.
Akan tetapi, setelah itu, tangan wanita tersebut tidak bergerak. Bukan karena wanita tersebut tidak ingin menggerakkan tangannya, tetapi karena ia tidak dapat melakukannya. Qi Xiao dapat melihat dengan jelas jika sekujur tubuh Song Ji ditutupi oleh cahaya keemasan. Wanita tersebut bukannya menusukkan tangannya ke arah dada Song Ji, tetapi justru menarik tangannya.
Qi Xiao tidak dapat melihat tangan wanita tersebut, tetapi ia dapat mendengar ada hantu yang menjerit di dalam ruangan, dan suara teriakan tersebut tidak berhenti. Suara teriakan tersebut terus terdengar hingga membuat kepala orang menjadi pusing.
Song Ji melihat sumber suara teriakan tersebut dengan waspada, lalu Song Ji menghembuskan nafas dan naik memanjati kursi.
Qi Xiao merasa ragu-ragu untuk sejenak, lalu pada akhirnya ia berjalan untuk menolong Song Ji. "Apa yang kamu lihat?"
Sebenarnya, Qi Xiao bukanlah orang yang begitu tenang, terutama dalam situasi yang aneh dan berbahaya seperti sekarang ini. Ia tidak akan segan-segan untuk pergi jika mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Paling-paling ia akan mengirimkan seseorang untuk menolong Song Ji. Akan tetapi, masalahnya adalah, sekelilingnya gelap kecuali tempat di mana cahaya keemasan tersebut memancarkan cahayanya. Qi Xiao tidak dapat melihat sekelilingnya, jadi ia tidak memiliki kesempatan untuk pergi.
"Ada seorang wanita, yang tampaknya seperti hantu yang biasanya ada pada film horor. Ia berambut panjang, wajahnya pucat, matanya terlihat merah dan ia memakai rok merah. Tetapi…perut wanita tersebut berlubang, ia tampak gelap dan ia terus menerus mengeluarkan darah. Kemudian wanita itu berusaha untuk melukaiku. Lalu ia melambaikan kuku panjangnya yang berwarna hitam dan merah."
Suara Song Ji terdengar canggung saat mendeskripsikan kejadiannya dengan terperinci.
"Mengapa wanita itu mencarimu?"
Song Ji terdiam selama sedetik, lalu ia menjawab, "Aku tidak mengenal wanita itu. Sepertinya wanita itu mengatakan jika ia ingin mencari Tuan Ketiga Keluarga Lan, tetapi aku tidak tahu mengapa wanita itu menghampiri orang yang salah."
"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Berapa lama lagi kamu bisa membawa perhiasan giok ini?"
Song Ji melihat ke arah perhiasan giok, lalu ia terkejut ketika ia melihat jika ada retakan pada perhiasan gioknya. Kemudian Song Ji pun berkata, "Ada retakan pada perhiasan gioknya, mungkin perhiasan gioknya tidak akan bisa bertahan lama lagi. Kita harus mencari jalan keluar dari sini dan mengusir wanita tersebut. Aku rasa ada sesuatu yang tidak beres dengan wanita tersebut, jika kita tidak buru-buru, kita mungkin akan mati di tangan wanita tersebut."
Lalu Song Ji berhenti dan berkata, "Maafkan aku Qi Xiao, aku melibatkanmu dalam kejadian ini."
"Jangan mengatakan kata-kata yang tak berguna seperti itu! Kita harus mencari jalan keluar sekarang. Aku melihat jalan keluarnya tadi, tetapi HP ku tidak ada sinyal." Lalu Qi Xiao menatap perhiasan giok Song Ji dan berkata, "Apakah kamu masih memiliki harta benda semacam ini?"
"Ini merupakan…pusaka keluarga. Aku dulu tidak percaya dengan hantu dan dewa. Tetapi untungnya, aku mengenakan perhiasan gioknya. Kalau tidak, aku pasti akan mati." Lalu Song Ji tersenyum pahit dan berkata, "Sebenarnya Qi Xiao, jika kamu memiliki benda serupa, tolong keluarkan benda itu untuk melindungi dirimu."
"Aku juga tidak mempercayainya. Jika kamu berkata seperti itu, mungkin perhiasan giok tersebut adalah satu-satunya benda pusaka." Qi Xiao juga tersenyum pahit, lalu setelah berpikir untuk waktu yang lama, Qi Xiao akhirnya mengambil papan kayu kecil yang tergantung di lehernya dan berkata, "Aku tidak tahu apa kegunaan dari kayu ini, tetapi aturan keluarga mengatakan bahwa barang tersebut harus dipakai. Mungkin barang tersebut merupakan benda pusaka. Aku mencoba untuk mengenakannya…"
"Celaka!" Sebelum Qi Xiao selesai berkata, Song Ji tiba-tiba mendorongnya ke samping lalu melompat.
Cahaya berwarna merah menyala bagaikan kabut yang berdarah, dan terdengar suara yang lebih tajam daripada sebelumnya. Suara tersebut merupakan suara wanita. "Ah! Aku ingin…membunuhmu…."
Kegelapan pun menghilang, lalu ruangannya tampak seperti diterangi oleh lampu berwarna merah gelap. Qi Xiao menatap wanita itu, ia juga melihatnya! Qi Xiao juga melihat hantu yang diceritakan oleh Song Ji!
Tetapi ada sedikit perbedaan. Rambut wanita tersebut tampak lebih panjang, dan kuku wanita tersebut tampak lebih panjang.
Ya ampun!
Song Ji mendengar suara tersebut, dan kepalanya menjadi mati rasa dalam sekejap. Ketika ia melihat ke bawah, ia memperhatikan jika perhiasan giok di tangannya retak lagi, hingga membuat perhiasan gioknya hampir terbelah menjadi dua.
Aku hampir mati!
Namun anehnya, saat hantu perempuan itu ingin menyerang Qi Xiao, hantu itu dihalangi oleh tembok yang tak terlihat. Qi Xiao berpikir bahwa ia hampir mati. Tetapi untungnya tidak terjadi apa-apa pada papannya.
Song Ji juga menghela nafas.
Namun, hantu wanita tersebut mencakar dadanya sendiri dan darah yang pekat akhirnya mengalir. Lalu darahnya menodai batu giok biru di dadanya, dan tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang redup.
Mata Qi Xiao pun bersinar dan ia pun terdiam——ternyata giok biru tersebut merupakan perhiasan giok yang diwariskan oleh Keluarga Lan!
Pada jam dua belas malam, Yu Dai masih belum bisa tidur karena ia mengkhawatirkan Song Ji, dan terus memikirkan Lan Qingling.
Tiba-tiba sarung bantal yang ada di samping Yu Dai mengeluarkan cahaya keemasan, lalu Yu Dai meraih sarung bantal tersebut dan bertanya, "Ada apa?"
Lalu suara Xiao Jin terdengar di dalam benaknya dan berkata, "Tuan Kecil, ada sesuatu yang berubah, Song Ji dan Lan Qingling akan dibunuh oleh hantu jahat!"