Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 35 - Neraka Di Bumi

Chapter 35 - Neraka Di Bumi

"Ketika aku dan Song Ji menyanyi, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari mikrofon dan aku langsung menatap mikrofon secara tidak sadar. Ketika aku melihat ke atas lagi, aku tidak bisa melihat apapun di sekitarku." 

Sementara itu, di ruang tamu Keluarga Lan. Lan Junhao duduk di atas sofa dengan wajah yang terlihat pucat, lalu ia memberitahu Ibu dan Kakaknya tentang kejadian tersebut. 

"Saat itu Song Ji menyarankan kami bertiga untuk bersama-sama mencari jalan keluar. Kemudian aku berjalan di belakang Song Ji dan orang yang bernama Yu Dai, tetapi sebelum aku berjalan dua langkah, aku merasa tersedak oleh sesuatu hingga membuatku tidak dapat bernafas. Aku hendak meminta tolong pada mereka, tapi aku tidak bisa mengeluarkan suara apapun." 

Ketika memikirkan kejadian yang menakutkan itu, wajah Lan Junhao terlihat lebih pucat. 

Tuan Lan Yihuan dan Istrinya yang bernama He Yun, mendengarkan cerita Lan Junhao dengan seksama.

He Yun yang merasa tertekan berkata, "Hao Hao, sebaiknya jangan dibicarakan lagi jika kamu merasa tidak nyaman." 

Lan Junhao berkata dengan perlahan, "Lebih baik aku lanjutkan saja." 

Lalu Lan Junhao melihat wajah Kakaknya tidak menunjukkan ekspresi apapun, setelah itu ia menelan ludah dan ia lanjut mengingat. 

"Setelah itu, mereka menemukan bahwa kami berjalan di tempat yang sama dan akhirnya kami berhenti. Ketika Yu Dai memegang tanganku, ia tampaknya menemukan ada sesuatu yang salah. Setelah itu, ia tiba-tiba menggerakkan tanganku lalu menyuruh Song Ji untuk menyalakan pemantik untuk menyinariku. Aku tidak bisa bernafas saat itu, dan aku juga merasa pusing. Lalu aku melihat semuanya menjadi gelap. Ketika aku hampir kehilangan nafas, aku akhirnya bisa bersuara dan meminta tolong." 

"Aku benar-benar tidak bisa mengingat lagi hal-hal yang lain. Saat itu, aku merasa pusing karena kekurangan oksigen. Aku hanya ingat jika Yu Dai akhirnya bergegas menghampiriku, lalu ada cahaya keemasan di depan mataku. Lalu aku menemukan diriku sudah berada di rumah sakit ketika aku terbangun."

Lan Junhao pada saat itu dibawa ke rumah sakit. Ketika ia diperiksa dengan menggunakan peralatan rumah sakit, hasil pemeriksaannya mengatakan bahwa ia merasa ketakutan, mengalami kekurangan oksigen, tetapi tidak ditemukan bekas luka di tubuhnya. Setelah itu, Ketua rumah sakit terpaksa mengizinkannya pulang. 

Sebagai keluarga yang terpandang, Keluarga Lan mengetahui lebih banyak tentang dunia sekitar daripada kebanyakan orang biasa. Lalu mereka segera meminta bantuan pada anggota keluarga senior. 

Lalu anggota keluarga senior merawat bekas luka yang ada pada leher Lan Junhao dengan menggunakan cara khusus, dan bekas lukanya secara tiba-tiba muncul. Bekas lukanya yang dalam terlihat menakutkan. 

Setelan Lan Yihuan mendengarkan cerita Lan Junhao, ia melihat ada seorang pria berusia lebih dari lima puluh tahun yang duduk di sisi lain. Pria tersebut mengenakan baju adat China berwarna abu muda.

Tuan Fen berkata, "Ketika aku mendengar ucapan Tuan Lan Ketiga, kemungkinan besar Tuan diserang oleh hantu jahat. Apakah Tuan pernah melakukan sesuatu yang mencelakakan orang lain dalam enam bulan terakhir?"

"Tidak." Lan Junhao langsung menyangkalnya, "Aku baru saja kembali dari luar negeri selama lebih dari setengah tahun, dan aku masih beradaptasi dengan lingkungan di sini. Aku tidak pernah melakukan hal buruk apapun——Aku bahkan tidak pernah memukul orang." 

Tuan Fen mengerutkan alisnya lalu berpikir sejenak.

Kemudian He Yun menatap Lan Junhao dengan cemas dan bertanya, "Tuan Fen, apakah Anda memiliki solusi? Bagaimana jika seandainya hantu jahat tersebut belum pergi?" 

"Apakah itu karena Tuan Lan Ketiga tidak memakai Perhiasan Giok Keluarga Lan?" Kemudian Tuan Fen menatap leher Lan Junhao. 

Ketika Lan Junhao menyentuh lehernya, tidak ada apa-apa di sana.

Lan Junhao merasa bahwa dewa dan hantu tidak bisa dipercaya, ia juga merasa jika Tuan Fen dan orang lainnya yang berada di dalam rumah itu aneh. Ia sama sekali belum mempercayai mereka, apalagi menghormati mereka. 

Namun setelah kejadian hari ini, perilakunya benar-benar berubah. 

"Aku lupa memakainya, karena harus mengikuti kompetisi hari ini." Ucap Lan Junhao kemudian melanjutkan, "Aku akan mengambilnya dan memakainya nanti."

"Itu bagus. Aku harap Tuan yang selama ini tidak percaya pada hantu dan dewa, setelah kejadian ini bisa menyadari jika hal-hal tersebut itu ada." Tuan Fen berkata dengan nada santai. "Perhiasan Giok bisa mencegah hantu mendekati Tuan, tetapi tidak bisa bekerja untuk jangka waktu panjang." 

Lan Junhao dan He Yun menghembuskan nafas kemudian menarik nafas lagi.

Tuan Fen berkata lagi, "Hantu jahat tidak akan bisa menghilang, tetapi akan menjadi lebih kuat setelah sekian lama. Perhiasan giok hanya bisa mencegah hantu jahat untuk sementara, bukan untuk seumur hidup. Karena Tuan tidak pernah menyakiti orang, kemungkinan hantu jahatnya salah menyerang orang. Kalau begitu, biarkan saja ia menemukan seseorang yang benar-benar mencelakainya." 

Kemudian He Yun berkata, "Bagaimana cara untuk mencarinya?" 

Lan Junhao berkata, "Apakah tidak ada cara lain lagi selain menyuruhnya untuk mencari hantu jahat tersebut?" 

Keduanya menyetujui ucapan barusan.

Lan Yihuan yang mengenakan pakaian gaya barat, tampak meminum secangkir teh dan menatap mereka berdua, terutama pada sosok Lan Junhao. Lalu Lan Junhao segera duduk di atas sofa dengan wajah yang terlihat lemas. 

Tuan Fen berkata, "Hantu jahat tidak dapat dihilangkan. Jika ada suatu kesalahan dalam upaya menghilangkannya, maka akibatnya akan lebih tak terbayangkan." 

He Yun mengalihkan pandangannya untuk menghentikan Lan Junhao yang ingin berbicara, lalu ia berkata dengan lembut. "Tidak perlu menyingkirkannya, asalkan Lan Junhao tidak celaka karenanya." 

"Aku seharusnya menunggu Keluarga Lan untuk mengurusnya." Kata Tuan Fen dengan terus terang. 

Lan Yihuan bangkit dan berkata pada He Yun. "Ibu, aku ingin pergi ke ruang belajar untuk membicarakan sesuatu dengan Tuan Fen." 

"Kalian boleh pergi." 

He Jun juga meminta pengurus rumah untuk menemani Lan Junhao ke kamar. Ketika sampai di kamar, He Jun bertanya, "Di mana hiasan gioknya? Ibu akan mengambilkannya dan memakaikannya padamu." 

Ekspresi wajah Lan Junhao tampak berubah, tapi ia tidak mengatakan apapun. 

Ekspresi wajah He Jun menjadi sedikit murung, lalu ia berkata, "Katakan yang sebenarnya." 

"Aku…aku memberikannya pada seseorang ketika aku berada di luar negeri. Tetapi aku lupa pada siapa aku memberikannya." Lalu Lan Junhao berbaring di atas tempat tidur dan berkata dengan tidak peduli. "Ibu, tolong pikirkan cara yang lain untuk mencarikan benda itu untukku."

He Yun dengan marah memukul dahi Lan Junhao dan berkata, "Kamu memberikannya pada seseorang? Kamu tahu betapa berharganya giok itu?! Apakah kamu pikir benda itu mudah didapatkan? Bahkan orang biasa tidak bisa mendapatkan benda itu! Kamu tidak bisa membelinya dengan uang!" 

Lan Junhao menggoyangkan kepalanya dan berkata, "Aku pusing. Tidak ada satupun yang memberitahukan hal itu padaku sebelumnya." 

He Yun hanya tersenyum dan berkata, "Pusaka keluarga itu bukanlah hanya harta biasa, jadi menurutmu seberapa berharga benda itu?" 

"Bukankah setiap orang di keluarga ini memiliki pusaka keluarga?" Ucap Lan Junhao yang merasa bersalah, lalu He Yun berkata, "Setiap orang di keluarga ini memiliki hiasan giok semacam itu. Apakah hiasan itu terlihat seperti benda biasa?" 

"Benar! Ibu, pinjamkan milik Ibu untukku. Kalau tidak, maka aku bisa celaka jika ada hantu jahat yang datang mencariku." 

He Yun mengerutkan keningnya dan berkata, "Tidak bisa, hiasan giok Keluarga Lan dibagi menjadi untuk pria dan wanita, tidak akan berpengaruh padamu jika kamu memakai hiasan giok milik Ibu." 

Lalu sang Ibu menatap Lan Junhao dengan tatapan yang tajam. "Katakanlah dengan jujur, apakah kamu melakukan hal buruk di luar?" 

Kemudian Lan Junhao berkata dengan tidak sabar. "Aku sudah bilang tidak!" 

"Kamu boleh beristirahat di rumah untuk sementara." He Yun juga terlihat tidak senang, lalu ia berkata dengan ekspresi wajah yang dingin. "Tidak ada hantu jahat yang berani mendekati kediaman Keluarga Lan. Jika kamu takut, kamu sebaiknya tinggal saja di dalam rumah!" 

Sementara itu, di ruangan belajar. 

Lan Yihuan tidak sedang membicarakan tentang Lan Junhao, ia langsung bertanya, "Bukankah Tuan Fen sebelumnya pernah mengatakan jika ada petunjuk mengenai Harta Berharga tersebut?" 

"Aku malu untuk mengatakannya. Saat itu aku merasakan ada sesuatu yang berharga di dekatku, tetapi aku tidak dapat menemukannya." 

"Tidak masalah." Lan Yihuan mengatakannya dengan cuek. "Karena benda tersebut merupakan sebuah harta berharga, pasti akan selalu ada waktu untuk memakainya. Jadi tidak mungkin menyembunyikannya seumur hidup. Aku tidak akan terburu-buru." 

...

"Jadi begitu." 

Yu Dai menceritakan kejadian yang terjadi di atas panggun dengan hati-hati kepada Lan Qingling. Perempuan itu merasa sedikit gugup dan haus ketika menceritakannya. Lalu ia beranjak dan menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri.

Setelah ia minum beberapa teguk air, ia menatap Lan Qingling yang sedang mengerutkan alis dan merenung. Lalu Yu Dai berkata, "Xiao Jin bilang jika tadi ada hantu jahat yang datang untuk membalas dendam. Mungkin sepupumu diserang oleh hantu jahat karena ia pernah melakukan hal yang buruk." 

Lan Qingling menatapnya dan berkata, "Aku kira kamu menyukai penampilannya." 

"Ia jauh lebih buruk daripada dirimu." Ucap Yu Dai sambil melambaikan tangannya. 

Lan Qingling menggerakkan tubuhnya, lalu sedetik kemudian ia berada di samping Yu Dai. 

Yu Dai merasakan pinggangnya dipeluk erat, dan dagunya diangkat paksa, hingga ia berhadapan dengan Lan Qingling, dan menatap mata Lan Qingling yang dalam. 

"Lalu, bagaimana penampilanku jika dibandingkan dengan Song Ji?" 

Apa-apa'an ini?

"Dibandingkan dengan siapa?" 

Setelah ia berkata demikian, bibir Yu Dai dicium oleh Lan Qingling. Ia benar-benar terasa dingin, tetapi Lan Qingling benar-benar merasa antusias hingga membuat Yu Dai menjadi merasa panas. 

Tubuh Yu Dai menjadi terasa lemah hingga ia tidak dapat bernafas. Ketika ia hampir pingsan, Lan Qingling melepaskannya. 

"Oh?" 

Yu Dai mengedipkan matanya, tatapan matanya terlihat kosong, lalu ia dicium lagi. 

"Oh?" 

Yu Dai segera memegang bahu Lan Qingling, lalu ia berkata dengan terburu-buru. "Kamu baik, kamu yang paling baik, tidak ada siapapun di neraka dan di bumi yang lebih baik daripada dirimu!"