Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 32 - Hantu Yang Membentur Tembok

Chapter 32 - Hantu Yang Membentur Tembok

Suara teriakan terus terdengar, dan Yu Dai merasakan tatapan yang mematikan. Kalau saja tatapan mata bisa membunuh seseorang, ia pasti sudah mati. 

Pembawa acara tersebut menatapnya dengan tatapan yang tajam, lalu ia tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Kak Song Ji sepertinya mengenal Nona Yu yang cantik ini?" 

Yu Dai tidak begitu memperhatikan dunia hiburan, tetapi ia juga tahu betapa menakutkannya para penggemar yang gila. Lalu ia segera mengangguk. 

"Para penggemar, tolong jangan marah padaku dan juga jangan menganggapku sebagai musuh." Yu Dai tampak ketakutan kemudian ia berkata pada Song Ji. "Song Ji, apakah kamu sengaja membuatku dibenci? Jika kamu bersikap seperti ini, tidak akan ada orang yang ingin menjadi temanmu."

Song Ji tersenyum lalu berjalan mendekati Yu Dai dan memeluknya. Song Ji melepaskan pelukannya sebelum para pemirsa berteriak lagi, lalu ia memegang Yu Dai dan menatap para pemirsa.

"Aku tidak menduga jika pemenangnya ternyata merupakan teman lamaku. Aku merasa gembira atas hal ini, dan aku tadi hanya bercanda." Song Ji batuk sedikit dan ia berkata dengan ekspresi wajah yang terlihat serius. "Aku yakin ini merupakan suatu kebetulan, bukan sesuatu yang direncanakan."

Lalu para pemirsa pun tertawa. 

Pembawa acaranya segera berkata, "Jadi Kak Song Ji merupakan teman lamamu? Kalau begitu, Lan Junhao pasti Adik kelas Nona Yu. Apa keinginan Nona Yu?" 

Yu Dai merasa tidak berdaya. Pembawa acaranya mengatakan bahwa ia ingin mengatur suasana tempat ini, suasananya sekarang tidak begitu buruk, lalu mengapa ia masih membahas topik ini? Yu Dai sekarang tidak ingin mengatakan apapun. 

Ia hanya ingin mengambil hadiahnya dan bergegas turun.

Yu Dai merenung lalu berkata, "Baiklah, kalian berdua tadi menyanyi dengan bagus. Kalau begitu, bagaimana kalau kalian berdua menyanyikan sebuah lagu bersama-sama? Para pemirsa pasti akan menikmatinya."

Para pemirsa segera berseru, "Wow! Ayo nyanyikanlah sebuah lagu!" 

Song Ji dan Lan Junhao tidak menolaknya, lalu Yu Dai memilih lagu lama yang klasik. 

Ketika mereka berdua menyanyi, Yu Dai berdiri di atas panggung dan ditatap dengan tatapan cemburu oleh para pemirsa. Mereka pun mendekat ke arah panggung untuk mendengarkan lagunya.

Ketika orang lain merasa cemburu padanya, Yu Dai merasa menyesal——ia seharusnya tidak memilih lagu, ia merasa gendang telinganya hampir pecah karena berdiri begitu dekat.

Tiba-tiba musiknya berhenti.

Suasananya menjadi hening sejenak, lalu Yu Dai memperhatikan jika mikrofon kedua orang tersebut mengeluarkan suara dengungan yang keras. Suaranya sangat keras hingga ia segera menutup telinganya. 

Song Ji dan Lan Qingling masih memegang mikrofon mereka masing-masing dan terkejut, tetapi mereka masih tetap tenang. Mereka tidak membuang mikrofonnya, dan hanya menatap mikrofon. 

"Apa yang terjadi?" Lalu Yu Dai terdiam. 

Ketika ia baru saja akan bertanya, ia memperhatikan jika tirainya seakan ditarik. 

Tetapi ketika ia memperhatikan sekitar, ia menyadari jika ia ternyata salah melihat. 

Daerah di sekelilingnya menjadi gelap dan ia tidak dapat melihat apapun. Ia merasa bahwa ia seakan-akan ditarik menuju ke tempat yang tidak diketahui, tempatnya tampak gelap gulita.

Tempatnya sangat gelap dan dingin. 

Yu Dai merasakan punggungnya berkeringat dingin dan ia menjadi gugup, hingga ia tidak berani bergerak atau bersuara. 

Suara Song Ji terdengar dari sebelah kiri, ia terdengar gelisah. "Yu Dai? Lan Qingling?" 

Ternyata Lan Qingling berada di sampingnya, Yu Dai kemudian berpikir, bukankah panggungnya gelap?

Yu Dai segera meraih lengan baju Song Ji. "Aku ada di sini, memangnya apa yang terjadi? Aku tidak melihat apapun tadi." 

Suara Lan Junhao terdengar dari sebelah kanan, suaranya terdengar gugup tetapi tenang. "Ada hantu di siang hari." 

Yu Dai memegang erat-erat lengan baju Song Ji, lalu dalam pikirannya ia memanggil nama Xiao Jin——inilah saatnya untuk mengeluarkan kekuatan gaib.

Yu Dai mendengar suara gertakan, sedetik kemudian ia melihat api——Song Ji memegang pemantik di tangannya. 

Pemantiknya hanya mengeluarkan sedikit cahaya, tetapi ketiganya masih bisa saling melihat satu sama lain, dan juga masih bisa membuat beberapa orang menjadi tenang. 

"Untung kamu membawa pemantik!" 

"Sepertinya aku harus berterima kasih pada perancang pakaian, karena pakaian buatannya terlihat jelek, jadi aku akhirnya memakai pakaianku sendiri."

Yu Dai tidak menatap wajah mereka ketika apinya menyala, tetapi ia menatap ke bawah lantai secara tidak sadar. Lalu ia bernapas lega ketika melihat ada tiga bayangan di lantai. 

Kemudian Song Ji berkata, "Kami bertiga akan mencoba untuk mencari jalan. Yu Dai, kamu berjalan di tengah. Lan Jun Hao, apakah kamu setuju?" 

"Baiklah." 

Mereka tidak memikirkan hal yang lain, lalu Yu Dai memegang tangan kedua orang tersebut dan berdiri di tengah.

Akan tetapi, lingkungan sekitar mereka masih gelap ketika mereka berjalan bersama. Pemantiknya pun hanya bisa memberi mereka sedikit penerangan. 

"Buku mengatakan jika ada hantu yang pernah menabrak tembok, aku sebelumnya tidak mempercayainya dan tidak menduga jika hal tersebut bisa terjadi." Song Ji dengan terpaksa tersenyum dan berkata, "Siang ini masih ada banyak orang yang bisa melihat kita di situasi seperti ini, kita masih cukup beruntung."

Hati Yu Dai merasa lebih sedikit lega jika ia melihat ada cahaya. Tetapi ketika ia merasa lega, ia melihat ada sesuatu yang janggal. 

Ketika ia memegang tangan Song Ji dan Lan Junhao, Yu Dai merasakan kalau meskipun Song Ji bersikap tenang, tetapi tangannya berkeringat dingin. Itu menunjukkan bahwa ia juga merasa tegang seperti yang dirasakan oleh orang biasa pada umumnya. Tetapi pergelangan tangan Lan Junhao yang awalnya terasa dingin, kali ini menjadi terasa panas. 

Lan Junhao benar-benar tidak normal. 

Yu Dai pun menjadi mati rasa, lalu ia segera melepaskan pergelangan tangan Lan Junhao dan berdiri di samping Song Ji. Kemudian, ia berkata dengan suara yang parau. "Arahkan apinya ke dekat Lan Junhao!" 

Seluruh badan Song Ji terasa kaku, lalu ia mengarahkan pemantiknya pada Lan Junhao. 

Wajah Lan Junhao menjadi pucat dan mulutnya sedikit terbuka, ia seakan tersedak sesuatu hingga tidak bisa bernafas. Mereka berdua pada akhirnya membalikkan tubuh mereka dan menatapnya. Lalu Lan Junhao mengangkat tangannya dengan susah payah, kemudian memegang lehernya sendiri. Mulutnya membuka dan menutup, tetapi ia tidak mengeluarkan suara apapun.

Tangan Yu Dai bergetar dan menarik lengan Song Ji ke bawah, lalu ada api yang menyala di bagian kaki Lan Junhao.

Yu Dai merasa jika kepalanya hampir mau meledak, lalu ia berkata, "Apa yang harus kita lakukan? Sepertinya ada sesuatu yang menahannya, ayo kita angkat dia. Ia tidak bisa bernafas!"

Seluruh badan Song Ji terasa kaku, lalu ia berkata, "Ada hantu, apakah kamu bisa meludah?" 

Yu Dai segera meludahi tubuh Lan Junhao, tetapi ia merasa tegang dan ketakutan. Lalu mulutnya pun terasa kering, jadi ia hanya bisa mengeluarkan sedikit air ludah.

Ini benar-benar tidak berguna. 

"Tolong…." Lan Junhao pada akhirnya dengan susah payah mengeluarkan suaranya. 

Lalu Song Ji mengarahkan pemantiknya ke atas, tetapi Lan Junhao memalingkan matanya. 

Lalu tiba-tiba ada kilatan di mata Yu Dai, sarafnya terasa sangat tegang dan kepalanya terasa sakit.

Yu Dai melihat jika tangan Lan Junhao yang memegangi lehernya tampak berdarah, ia memegangi lehernya dengan keras hingga kukunya hampir memasuki dagingnya. 

Lalu Yu Dai mendengar suara Xiao Jin di dalam pikirannya, Xiao Jin sepertinya sudah bangun dan berkata dengan suara yang samar. "Tuan kecil, ada apa? Ah, sepertinya ada masalah besar!"

"Apakah kamu bisa mengatasinya?" 

"Hal ini bisa dikendalikan, tetapi tidak bisa dihilangkan——masalahnya terlalu berat, jika kamu tidak melepaskannya dan langsung membunuhnya, maka kamu akan mendapatkan ganjarannya. Hal semacam itu tidak baik bagi Tuan Kecil." Ucap Xiao Jin.

"Lebih baik usir saja!" 

"Aku belum pulih, Tuan Kecil. Kamu hanya bisa mendekatinya." 

Lan Junhao telah memalingkan tatapannya dan badannya hampir hancur. Ia sepertinya akan mati dalam waktu beberapa detik. 

Yu Dai tidak memiliki waktu untuk memikirkannya. Lalu ia tiba-tiba melangkah maju dan meraih Lan Junhao, kemudian menariknya ke bawah. 

Yu Dai sepertinya mendengar suara jeritan. 

Lalu ada cahaya dan suara yang muncul di sekitarnya.