Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 31 - Situasi Memburuk

Chapter 31 - Situasi Memburuk

Yu Dai menatap ke arah panggung. 

Ia menjadi linglung ketika melihat Lan Junhao di atas panggung. Ia seakan melihat Lan Qingling yang dulunya bekerja sebagai model. Terlepas dari alasan genetika, alasan ia terlihat mirip dengan Lan Qingling lebih karena dandanannya. 

Rambut di dahinya disisir untuk menunjukkan wajahnya yang tampan, dan anting-antingnya yang sebelah kiri memancarkan sedikit kilauan. 

Lan Junhao mengenakan kaos hitam ketat dan celana ketat hitam. Tubuhnya terlihat langsing, tetapi tidak terlihat terlalu mencolok, hingga membuat para gadis berteriak ketika mereka melihatnya. 

Yu Dai mengingat dengan jelas ketika ia melihat berita kecelakaan yang dialami oleh Lan Qingling. Ia juga melihat Lan Qingling yang ada di foto berita mengenai kecelakaannya saat itu juga memiliki dandanan yang sama seperti Lan Junhao yang sekarang, dari gaya rambutnya hingga sepatunya.

Kemudian terdengar suara yang berasal dari sampingnya, Yu Dai menoleh dan ia melihat Qi Xiao yang sedang menutup bibir dengan rapat dan mengerutkan alis. Qi Xiao sedang menatap ke arah panggung dengan perasaan yang rumit, dan mengepalkan tangannya erat-erat seakan sedang menahan emosi. 

Saat Yu Dai melihat tatapannya, Qi Xiao menjadi tenang dalam sekejap. Lalu Qi Xiao berkata dengan suara yang sedikit parau, "Apa pendapatmu tentang dia?" 

Kalimat ini terdengar sederhana namun rumit. 

Yu Dai melihat ke arah panggung dan berkata sambil tersenyum, "Lumayan, tapi menurutku ia terlihat terlalu lembut." 

Qi Xiao mengangkat alisnya dan tidak mengatakan apapun lagi. 

Penampilan Lan Junhao membuat suasana menjadi sangat heboh, namun ketika Song Ji muncul, suasananya menjadi bertambah heboh. 

Ketika Yu Dai mendengar suara jeritan yang begitu heboh, ia memicingkan matanya dan tanpa sadar menutup telinganya——ia merasa bahwa gendang telinganya akan pecah.

Song Ji yang berada di atas panggung juga menutup telinganya dan tersenyum, lalu ia berkata dengan suara yang membuat orang tersentuh, "Aku harap kalian bisa menahannya sebentar. Aku sudah lama tidak melihat begitu banyak orang. Kalian begitu berisik hingga membuatku menjadi takut."

Akhirnya para penggemar yang meneriakkan namanya berhenti berteriak, mereka menuruti ucapan Song Ji.

"Baiklah, aku akan menyanyi untuk kalian semua."

Saat musiknya mulai dimainkan, para penggemar menjadi tenang. 

Pada akhirnya suasana pun menjadi tenang. Saat ini Yu Dai sedang mengagumi Song Ji. 

Song Ji menyanyikan dua lagu yaitu, lagu yang lama dan lagu yang baru. Lagu yang baru diciptakan olehnya dan ia menyanyikannya untuk yang pertama kalinya, hingga membuat penonton menjadi senang.

Para penggemar merasa sangat senang. Lalu mereka mengambil HP mereka untuk merekamnya dan mengirimkannya ke situs pertemanan, hingga dapat membuat banyak orang menjadi cemburu.

Sebelum kompetisinya berakhir, Song Ji sudah berada di daftar pencarian utama Weibo. 

Penampilan Song Ji pun berakhir. Setelah ia selesai menyanyi, pembawa acaranya mulai mengumumkan hasil lomba. 

Dan seperti dugaan, pemenangnya adalah Lan Junhao. 

Kemudian Lan Junhao menyampaikan pidato mengenai penghargaan yang didapatkannya. Ia tidak mengganti bajunya, ia masih memakai pakaian yang sama dengan pakaian yang dipakai ketika bernyanyi tadi. 

Setelah ia pidato resmi dengan perasaan gembira dan terima kasih, ia terdiam untuk sesaat dan berkata lagi, "Sebenarnya aku sedang merindukan seseorang. Pada saat aku tampil hari ini, apakah hadirin yang ada di sini mengingatnya?"

Lalu terdengar suara keras di antara para hadirin dari beberapa arah. "Lan Ye, Lan Ye!"

Lan Junhao terkejut lalu tersenyum. Adegan ini diambil oleh kamera dan diingat oleh para pemirsa.

Qi Xiao menundukkan wajahnya sedikit. Yu Dai mengerutkan keningnya, lalu menundukkan kepalanya dan menatap beruang kecil yang suhunya belum berubah. 

"Ia merupakan sepupuku dan idolaku untuk selamanya. Aku merasa senang jika ada orang yang mengingatnya." Setelah Lan Junhao selesai berbicara, Lan Junhao membungkuk dalam-dalam dan mengakhiri pidatonya. 

Setelah pemberian penghargaan, masih ada lagi sesi acara yang terakhir——penarikan undian. 

Hadiah awal berupa hadiah kecil, diberikan oleh mahasiswa dari Serikat Mahasiswa. Hadiah yang berikutnya diberikan oleh para peserta kompetisi. Tetapi yang paling dinantikan adalah hadiah utama terakhir, yang akan diberikan oleh Song Ji dan pemenangnya. 

Hadiah utamanya berupa sebuah komputer dan sepasang stereo mini seharga lebih dari sepuluh ribu Yuan. Jangankan harganya, melihat dua pria tampan berdekatan sudah sangat menyenangkan.

Yu Dai melihat ada begitu banyak orang yang berdoa agar mereka dapat memenangkan hadiahnya. 

Sekalipun Yu Dai tidak melakukan hal seperti itu—— tetapi ia juga berharap jika ia dapat memenangkan hadiahnya. Bukan demi yang lainnya, tetapi demi hadiahnya. 

Ia tidak memiliki kedua barang yang merupakan hadiah kompetisi tersebut, tetapi ia bersedia untuk membelinya. Sekalipun boleh jadi harganya tidak begitu mahal, setidaknya Yu Dai harus menyimpan banyak uang demi menghidupi dirinya sendiri.

"Pemenangnya adalah orang yang bernomor 0318, yang berada di baris ketiga dan tempat duduk nomor delapan belas! Siapakah pemirsa yang beruntung?" 

Baris yang ketiga!

Bukankah Yu Dai yang berada di baris ketiga? Yu Dai segera membalikkan tubuhnya dan nomor yang dipasang di kursi——nomor delapan belas. 

Itu memang Yu Dai! 

Yu Dai benar-benar merasa gembira. Ia gembira karena merasa beruntung. Ia sejak kecil belum pernah memenangkan undian apapun. Jangankan mendapatkan hadiah seharga sepuluh ribu Yuan, mendapatkan hadiah yang berharga sepuluh Yuan juga membuatnya gembira. 

Ia awalnya merasa tidak memiliki harapan. Lagi pula, ada begitu banyak pemirsa yang ingin mendapatkan hadiahnya.

"Dai Dai, itu kamu."

Sebelum Mimi selesai berbicara, Yu Dai sudah berdiri dan tersenyum padanya, lalu membawa tas tangannya. "Tolong bawakan tasku sebentar." Tidak mungkin Yu Dai harus membawa tas tangan ketika mengambil hadiahnya.

Mimi tersenyum dan mengangguk, "Cepat ambil hadiahnya!" 

Yu Dai menoleh ke arah Qi Xiao. "Qi Xiao, permisi." 

"Selamat." 

Yu Dai pergi menuju ke panggung dengan gembira. Pakaiannya hari ini tampak sederhana dan energik, ia terlihat seperti mahasiswa yang lincah dan cantik.

Lu Ziyan yang berada di sisi lain berkata, "Dulu ia berhubungan baik dengan Song Ji. Ia tampak sangat gembira ketika bertemu lagi dengan teman lamanya." 

Tatapan Zhao Kexing menjadi sedikit buram, ia tidak mengatakan apapun.

Ia duduk di sisi lain bersama dengan Lu Ziyan, lalu pada saat kompetisi berlangsung, ia bertanya mengenai hubungan Yu Dai dan Qi Xiao dengan orang tersebut. "Apakah kalian juga memiliki hubungan dengan Song Ji? Bagaimana hubungan kalian dengannya?" 

Lu Ziyan dengan ekspresi wajah yang kaku berkata, "Mereka tidak berada di perguruan tinggi yang sama, mereka hanya saling mengenal saja." 

Pria tersebut menatap ke arah panggung. Ketika Yu Dai menuju ke panggung, Song Ji menatapnya dan memberikan senyuman akrab padanya. Dengan melihat saja, ia tahu jika mereka berdua memiliki hubungan yang baik.

Qi Xiao mengalami kesulitan untuk menghadapi Yu Dai, karena Song Ji juga berteman dengan Yu Dai. Orang tersebut dalam hati berkata jika Yu Dai benar-benar orang yang tidak terduga. 

Ketika pembawa acara melihat Yu Dai mendekat, ia langsung tersenyum dan berkata, "Pemirsa kami yang paling beruntung adalah wanita cantik ini! Siapa namamu?" 

"Saya bermarga Yu." 

"Nona Yu, apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" 

Yu Dai berkata dengan senyuman yang tulus. "Aku merasa benar-benar beruntung! Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku berpikir untuk membeli komputer tablet dan stereo mini, tetapi aku tidak menyangka akan memenangkan hadiah utama pada hari ini. Aku mendapatkan apa yang ingin aku beli." 

Pembawa acara tersebut berkata, "Sebagai pemirsa yang paling beruntung, dua tamu istimewa kita akan memberikan hadiah, tetapi jangan terlalu banyak. Apakah Nona Yu menginginkan sesuatu?" 

Orang-orang yang berada di bawahnya berteriak terus-menerus. Kali ini mereka menatap Yu Dai dengan tatapan cemburu hingga mata mereka memerah. 

Song Ji tertawa dan suara tawanya terdengar jelas di mikrofon, lalu panggungnya menjadi hening sejenak.

Yu Dai memiliki firasat yang buruk. 

Ternyata Song Ji memperburuk situasi dengan berkata, "jika seandainya Nona Yu memiliki keinginan, aku akan mempertimbangkannya."