Mata Yu Dai tiba-tiba disilaukan oleh cahaya yang sangat terang. Yu Dai membutuhkan waktu yang lama untuk sepenuhnya menghilangkan rasa sakit di matanya.
Yu Dai membuka matanya dengan agak takut, lalu menghela nafas lega setelah mengetahui bahwa penglihatannya menjadi normal kembali.
Ia merasa sangat ketakutan!
Angin sejuk berhembus dan meniup tirai di jendela dengan kencang.
Yu Dai menatap jendela dengan tatapan terkejut, lalu ia mendapati bahwa di luar ada guntur yang menggelegar dan angin kencang.
Kondisi cuaca di bulan Juni benar-benar tidak bisa diprediksi, cuacanya berubah terlalu cepat.
Yu Dai bersiap-siap untuk beranjak bangun dan pergi untuk menutup jendela. Tetapi saat Yu Dai beranjak bangun, ia menendang sesuatu hingga terdengar suara dari tempat tidur.
Yu Dai melihat ke bawah dan ia melebarkan matanya, lalu jantungnya berdegup kencang.
Di atas tempat tidur Yu Dai ada sebuah tali berwarna emas setebal ibu jari, yang entah terbuat dari bahan apa, dan memiliki panjang sekitar lima atau enam meter. Tali tersebut akhirnya ditendang oleh Yu Dai begitu saja.
Tali berwarna emas tersebut terlihat begitu bagus.
Kemudian Yu Dai menyadari bahwa benang emas yang diambilnya dari sarung bantalnya tidak berada di tangannya lagi, dan Yu Dai akhirnya mengetahui dengan jelas ke manakah benang itu pergi.
Ternyata benang emas tersebut berubah menjadi tali emas yang berkilauan! Pantas saja talinya terlihat sangat menyilaukan.
Yu Dai langsung merasa terkejut ketika ia harus menerima perubahan ajaib ini. Yu Dai berlari menuju ke jendela dan menutup tirainya. Lalu Yu Dai menyalakan lampu dan menatap tali emas yang berada di atas tempat tidur dalam diam, lalu ia pada akhirnya meninggalkan pintu kamar.
Sekalipun ia menerima kenyataan jika benangnya berubah menjadi tali, tali emasnya terlihat sangat mencolok. Namun, Yu Dai merasa agak gelisah dan ia tidak berani bergerak ketika ia melihat tali emas tersebut.
Yu Dai hampir menyipitkan matanya ketika ia menarik tali tersebut, dan Yu Dai merasa penasaran apakah ia akan celaka jika menyentuh tali tersebut lagi.
Sebagai manusia biasa, Yu Dai terlalu rapuh. Yu Dai merasa bahwa ia seharusnya berhati-hati dan ia ingin bertanya pada Lan Qingling.
Lalu ia menarik keluar papan roh dari bantalnya. Sebelum Yu Dai berbicara, suara Lan Qingling yang dingin sudah terdengar.
"Kamu rupanya masih berani mencariku?"
Yu Dai menjadi marah ketika ia mendengar perkataannya, lalu ia segera berkata, "Jangan marah, aku tidak keluar, aku tinggal di dalam rumah sepanjang hari. Apakah aku tidak perlu membawamu setiap saat, jika aku berada di rumah? Jangan manja."
Dada Lan Qingling terasa sesak, lalu Lan Qingling berkata lagi setelah ia menahan nafasnya. "Apakah kamu tadi melakukan sesuatu?"
"Ya, itulah alasan mengapa aku menanyakannya padamu." Yu Dai mengambil papan roh tersebut dan langsung pergi menuju ke kamar. Setelah itu, Yu Dai bersiap-siap untuk membawa Lan Qingling ke pintu dan menyuruh Lan Qingling untuk melihatnya.
Tetapi sebelum mendekati pintu kamar, Lan Qingling menjadi tidak berdaya dan ia berkata, "Apakah kamu ingin aku mati?"
Yu Dai merasa sangat ketakutan hingga ia bergegas mundur.
"Apakah kamu baik-baik saja? Bukankah kamu bilang kalau senjata ajaib itu tidak bisa melukaimu jika kamu berada di dalam papan roh? Apalagi aku belum sampai di pintu kamar, bukankah sebelumnya ada daerah yang aman di luar ruangan?"
Beberapa saat kemudian, Lan Qingling berkata, "Itu dulu, ketika senjata ajaib tidak dihalangi. Tetapi sekarang senjata ajaib tersebut sudah tidak dihalangi lagi. Jadi, tidak hanya kamarmu saja yang sulit untuk didekati oleh hantu, tetapi juga seluruh bangunan ini."
Pantas saja suara Lan Qingling yang sekarang terdengar lebih lemah daripada kemarin. Wujud Lan Qingling pun seakan-akan bisa menghilang kapanpun.
Hal itu membuat Yu Dai menjadi panik dalam sekejap, kemudian ia berkata pada Lan Qingling. "Aku akan membawamu keluar dari sini."
"Berhenti! Kamu harus mengambil senjata ajaib terlebih dahulu." Lan Qingling memarahi Yu Dai dengan suara yang lemah dan berkata, "Apakah kamu tahu betapa bodohnya kamu? Jika ada orang-orang yang bisa menemukan alamat rumah kita di sini, suatu saat akan terjadi masalah besar."
"Tapi kamu…."
"Jika kamu tidak ingin melihatku mati, berikanlah dua tetes darahmu padaku."
Yu Dai langsung mengambil pisau buah yang berada di atas meja teh, lalu ia mengiris jarinya dan meneteskan darahnya di atas papan roh.
"Aku bilang dua tetes darah! Mengapa kamu begitu bodoh? Apakah kamu tidak bisa berhitung?!"
Yu Dai bersiap-siap untuk menarik tangannya kemudian bagian belakang tangannya ditutupi oleh sesuatu yang dingin. Setengah dari wujud Lan Qingling pun tampak hancur, lalu Lan Qingling memegang tangan Yu Dai dan mencium jari Yu Dai yang terluka dengan tulus.
Lan Qingling membersihkan jari Yu Dai dengan ujung lidahnya, hingga tidak terlihat bekas luka pada jari Yu Dai.
"Jangan boros."
Tangan Yu Dai bergetar dan ia menarik kembali tangannya dengan wajah yang terlihat memerah.
Kemudian Yu Dai menatap Lan Qingling, Yu Dai melihat wajah Lan Qingling menjadi pucat dan dahi Lan Qingling pun terus berkeringat. Ketika Yu Dai ingin mengatakan sesuatu, Lan Qingling menatap Yu Dai dan berkata, "Jangan linglung, ambilah senjata ajaib itu."
Yu Dai mengedipkan matanya dan berkata, "Apakah aku perlu meneteskan darahku di atas senjata itu?"
Hanya ada satu cara yang bisa Yu Dai lakukan, yaitu mengakui dirinya sebagai Tuan atas senjata ajaib tersebut, dengan cara meneteskan darahnya di atas senjata ajaib tersebut.
Ketika bayangan tubuh Lan Qingling hampir menghilang, ia berkata, "Aku tidak tahu, sepertinya ada beberapa cara untuk memperoleh senjata ajaib. Senjata ajaib ini telah bersamamu selama bertahun-tahun, jadi ketika seseorang memberikanmu senjata ajaib ini, orang tersebut pasti memiliki cara untuk memberitahumu, jika kamu ingin mendapatkan senjata ajaib tersebut."
Tetapi Yu Dai tidak mengingat apa yang dilakukan oleh Neneknya ketika beliau memberikan sarung bantal tersebut.
Yu Dai tahu jika Lan Qingling sedang berada dalam situasi yang buruk. Karena Yu Dai tidak ingin Lan Qingling terganggu oleh masalah ini, jadi Yu Dai tidak mengatakan apa-apa mengenai senjata ajaib tersebut pada Lan Qingling. Yu Dai hanya perlu menaruh papan roh tersebut di bawah bantal yang ada di dalam kamarnya.
Ketika Yu Dai kembali ke kamar, ia terkejut saat melihat jika tali yang ternyata merupakan senjata ajaib tersebut, benar-benar terbang di udara!
Reaksinya pertamanya adalah menggosok matanya. Yu Dai berpikir bahwa ia pasti salah melihat. Akan tetapi, Yu Dai akhirnya menyadari bahwa hal itu benar-benar terjadi.
Tali itu terbang!
Kemudian Yu Dai berlari dan berbalik, ia tanpa sadar ingin membicarakan tentang situasi ini dengan Lan Qingling. Tetapi anehnya, saat senjata ajaib tersebut melihat Yu Dai, senjata itu segera bergerak mengikutinya.
Jika Yu Dai membawa senjata ajaib tersebut pada Lan Qingling, Lan Qingling pasti tidak akan bisa menahan kekuatan senjata ajaib tersebut!
Setelah itu, Yu Dai menutup matanya dan berbalik menuju ke kamar dengan tenang. Lalu Yu Dai akhirnya menarik senjata ajaib tersebut.
Ketika Yu Dai berada di dalam kamar, ia langsung mengunci pintu.
Yu Dai diam-diam membuka matanya dan melihat senjata ajaib tersebut sedang menggeliat di depannya. Eh…Yu Dai melihat ada sesuatu yang aneh dari senjata ajaib tersebut——senjata ajaib tersebut tampaknya sangat gembira.
Senjata ajaib itu berdiri dan tingginya hampir sama dengan Yu Dai——sebelumnya senjata ajaib tersebut terlihat sangat panjang.
Apakah senjata ajaib tersebut dapat mengatur ukurannya sendiri?
Yu Dai pun menelan air liurnya, lalu Yu Dai tersenyum dan berkata, "Hai, apa kabar?"
Sebenarnya Yu Dai tidak mengharapkan hal ini terjadi, tetapi ternyata terjadi juga padanya——senjata ajaib tersebut menjadi lebih riang, lalu senjata ajaib tersebut melayang di udara dan terbang ke sana kemari.
"..." Hal itu membuat Yu Dai terdiam karena tidak bisa memahami apa yang terjadi dengan senjata ajaib tersebut sama sekali.
Kemudian Yu Dai memikirkan cara untuk mendapatkan senjata ajaib tersebut. Lalu Yu Dai memutuskan cara yang paling sederhana dan tanpa kekerasan, untuk mendapatkan senjata ajaib tersebut.
"Kemarilah." Yu Dai melambaikan tangannya pada senjata ajaib tersebut, dan senjata ajaib tersebut terbang ke arah Yu Dai.
Yu Dai mengambil kesempatan dan mengambil senjata ajaib tersebut. "Apakah kamu mengakuiku sebagai Tuanmu?"
Bagian dari senjata ajaib yang tidak disentuh oleh Yu Dai pun bergerak.
Yu Dai tentu saja masih tidak mengerti apa yang dilakukan oleh senjata ajaib tersebut, lalu ia berkata lagi, "Tidak apa-apa jika kamu tidak mengakuiku sebagai Tuanmu, tetapi apakah kamu bersedia untuk melemahkan kekuatan gaibmu?"
Senjata ajaib tersebut pada akhirnya tidak bergerak lagi. Beberapa saat kemudian, Yu Dai mendengar sesuatu di dalam pikirannya. "Tuan Kecil, apa yang kamu katakan?"
Yu Dai hampir melonjak ketakutan, tetapi ia dengan cepat menyadari bahwa itu adalah suara dari senjata ajaib yang berada di tangannya.
Yu Dai berkomunikasi dengan senjata ajaib tersebut dalam benaknya untuk sementara. "Mengapa kamu menyebutku sebagai Tuan Kecil?"
"Karena kamu adalah Tuan Kecil!" Senjata ajaib tersebut bergerak lagi, "Aku merasa sangat gembira karena Tuan Kecil akhirnya membebaskanku."
Yu Dai menjadi bingung, "Apakah aku sudah menjadi Tuanmu?"
"Ya, itu benar. Kalau begitu Tuan, apakah ada yang bisa aku lakukan untukmu?"
"Tolong kurangi kekuatan gaibmu, agar jangan sampai terlihat oleh orang lain."
Cahaya yang berada di permukaan senjata ajaib segera meredup. Kemudian Yu Dai mengambil kesempatan itu untuk mengajukan beberapa pertanyaan, tetapi sayangnya senjata ajaib tersebut tidak mengetahui jawabannya.
Senjata ajaib tersebut bahkan tidak tahu wujudnya sendiri.
Senjata ajaib tersebut hanya ingat jika Tuannya yang lama menyuruhnya untuk melindungi Yu Dai. Tuannya yang lama juga mengatakan bahwa ia akan dilepaskan ketika Yu Dai tumbuh dewasa, dan beliau juga mengatakan bahwa ia suatu saat akan melindungi Yu Dai.
Senjata ajaib tersebut bernama Xiao Jin.
Yu Dai akhirnya membuat senjata ajaib yang bernama Xiao Jin tersebut menjadi kalung, dan menggantungnya di lehernya.