Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 29 - Bertemu Lagi

Chapter 29 - Bertemu Lagi

Yu Dai mengambil brosur lalu membukanya dengan santai. Kemudian ia dan Mimi pergi menuju ke tempat duduk VIP.

Sebenarnya tempat duduk VIP merupakan tempat duduk yang ada di depan, di sekitar tempat duduk juri. 

Tempat duduk keduanya berada di sebelah kanan. Setelah duduk, Yu Dai mulai membaca brosurnya dengan seksama, di bagian sampul brosur terdapat foto seorang tamu istimewa. 

Orang yang berada di foto itu terlihat muda dan tampan. Tubuhnya yang sempurna, dibalut baju kulit dan celana kulit. Tangannya dihiasi oleh paku keling, jari-jarinya yang ramping memegang mikrofon yang keren. Orang di foto tersebut terlihat mengangkat sedikit dagunya dan menunduk sedikit, ia terlihat keren.

Orang itu tidak memakai riasan, wajahnya tampak bersih dan tatapan matanya terlihat jernih. 

Orang itu tampak liar dan rapi dalam waktu yang bersamaan, tetapi tidak terlihat terlalu liar sama sekali. Ia tampak sangat menarik bagi para gadis muda. 

Tatapan Yu Dai terpaku pada bagian sampul untuk sesaat, lalu ia tersenyum dan berkata, "Ternyata Song Ji." 

Song Ji sama seperti para peserta kompetisi tersebut. Waktu itu, ia memenangkan Kompetisi Menyanyi Kampus yang ke-sepuluh——Zhao Kexing memenangkan peringkat yang ketiga. 

Setelah Song Ji memenangkan kejuaraan waktu itu, ia direkrut oleh agen pencari bakat ke dalam perusahaan hiburan. Setelah setahun debut, dengan kondisi fisik yang luar biasa dan suara yang luar biasa, ia menjadi idola yang sangat digemari oleh anak muda. Pada tahun pertamanya di industri hiburan, ia memenangkan beberapa penghargaan sebagai pendatang baru. 

Akan tetapi ia tidak memiliki banyak waktu untuk muncul di publik. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membuat karyanya. Banyak penyanyi yang memintanya untuk menulis lagu, lalu akhirnya menjadi populer. Akan tetapi, sekalipun ia jarang muncul, popularitasnya terus meningkat dan ia lebih dikenal melalui siarannya. 

Karena ia jarang muncul, jadi begitu ada pertunjukkan, ada sensasi yang luar biasa. Banyak dari penggemar setianya rela pergi jauh untuk melihatnya.

Yu Dai memikirkannya, ia sepertinya belum pernah melihat Song Ji selama hampir satu tahun. Ia terakhir kali melihat Song Ji ketika bertemu dengan Song Ji di perpustakaan tua fakultas pascasarjana——Pada saat itu, Song Ji sedang membaca di perpustakaan. Lalu ada seorang penggemar yang menemukannya, tetapi ia berhasil melarikan diri dengan bantuan Yu Dai. 

"Aku tidak menyangka kalau itu adalah dia. Katanya, kampus telah mengundangnya beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir ini. Setiap kali ia ditawari untuk tampil di luar negeri, ia menolak dengan sopan. Tetapi kali ini diadakan di dalam negeri, jadi ia menerimanya." Ucap Mimi sembari memberikan selebaran.

"Lihatlah, forum kampus hampir dibanjiri oleh penggemarnya. Padahal berita kemunculannya sudah dirahasiakan, tapi beritanya dirilis oleh para mahasiswa di kampus pada pagi ini. Dengan begini, di kota seberang, banyak penggemar yang datang kemari. Mereka yang berasal berasal dari tempat ini merasa cemburu." 

Yu Dai kemudian tersenyum dan berkata, "Penggemarnya benar-benar menyukainya." 

"Song Ji begitu pemalu, sampai-sampai ia tidak bisa menerima perhatian dari para penggemarnya. Ia benar-benar disukai oleh penggemarnya." Kata Mimi kemudian melanjutkan, "Tapi lagunya benar-benar bagus, apalagi yang dinyanyikannya sendiri. Kita beruntung bisa mendengarnya menyanyi langsung hari ini." 

Yu Dai mengangguk setuju. Di dalam HP nya ada banyak lagunya Song Ji. Ia mengunduh lagu-lagu tersebut bukan karena mereka berteman di kampus, tetapi karena lagu-lagunya memang bagus. 

Yu Dai kembali melihat brosurnya. Di dalam brosur tersebut, hampir semuanya berisi tentang prosedur kompetisinya dan pengenalan dasar dari sepuluh peserta finalis. 

Sebelum ia selesai melihat prosedur kompetisinya, Mimi menepuk lengannya. 

"Dai Dai, lihat itu!" 

Yu Dai melihat ke arah Mimi, lalu ia melihat sekelompok orang yang datang dari jalur VIP. Ada banyak dari mereka yang masih Yu Dai kenal. 

Yang berjalan di depan adalah Qi Xiao. Lalu yang berada di belakang adalah Zhao Kexing, Lu Ziyan, dan beberapa pria dan wanita muda dari keluarga tingkat atas. Mungkin ada sekitar selusin orang. 

Sudah jelas kalau mereka akan duduk di tempat duduk VIP. 

Mimi khawatir jika pria dan wanita menyebalkan tersebut mempengaruhi suasana hati Yu Dai, lalu Mimi berkata dengan sungkan. "Dai Dai, kamu sebaiknya jangan menghiraukan mereka. Aku seharusnya tidak membiarkanmu untuk melihatnya tadi." 

"Bagaimana bisa aku tidak menghiraukan orang-orang angkuh itu?" Tanya Yu Dai lalu berdiri bersama dengan Mimi. 

Mereka berdua menyapa orang-orang yang lainnya dengan sopan. 

Mereka bukan teman, tetapi mereka merupakan kenalan yang tidak bisa diremehkan, jadi ketika bertemu dengan mereka, perlu saling menyapa. 

Yu Dai tidak mempedulikan hal ini, ia bahkan tidak mempedulikan Keluarga Yu, tetapi ia tidak ingin mengganggu Mimi. 

Tempat duduk Lu Ziyan dan Zhao Kexing berdekatan dengan tempat duduknya Yu Dai dan Mimi. 

Lu Ziyan menatap penampilan Yu Dai dengan tatapan yang mengejek, ia kemudian berteriak pada Yu Dai, tetapi Yu Dai tidak mempedulikannya. Lu Ziyan duduk di sebelah Zhao Kexing dengan perasaan yang kecewa dan tidak melakukan apapun.

Karena di sini ada banyak orang, tidak mungkin ia melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, itu akan jadi menyusahkan.

Yu Dai tidak menghiraukan Lu Ziyan, ia begitu membenci Lu Ziyan hingga Yu Dai tidak mau lagi berhubungan dengannya.

Tetapi ada beberapa orang yang mengabaikan keberadaannya. 

Zhao Kexing mengerutkan keningnya dan berkata, "Yu Dai, apakah kamu tidak mendengar apa yang Ziyan katakan padamu?" 

"Dai Dai tidak ingin berbicara dengan kalian, mengapa kalian mendekatinya? Jangan merusak suasana hatinya dan memperbodoh diri kalian sendiri!" Ucap Mimi yang langsung berdiri di depan Yu Dai. Lalu ia menatap Zhao Kexing yang dipisahkan oleh tiga tempat duduk darinya, dengan tatapan marah.

Yu Dai menepuk bahu Mimi lalu ia menggerak-gerakkan sampul brosur di depan matanya. 

"Mimi, apakah kamu masih ingat apa yang pernah Guru ajarkan? Mata seharusnya digunakan untuk melihat sesuatu yang indah. Mata perlu dicuci jika melihat sesuatu yang buruk." 

Suaranya tidak begitu keras, tetapi karena sekarang kompetisinya masih belum dimulai dan lingkungan di sekitarnya tidak begitu berisik, Zhao Kexing dan Lu Ziyan dapat mendengar perkataannya dengan jelas. 

"Song Ji benar-benar tampan, ia memang layak memenangkan kompetisinya pada saat itu." Mimi langsung menyetujui perkataan Yu Dai. 

Mendapatkan juara ketiga memang bagus, tetapi di depan sang juara, juara ketiga dianggap sebagai yang kalah dan dapat membuat Zhao Kexing merasa malu. 

Ekspresi wajah Zhao Kexing tampak rumit.

Lu Ziyan berkata, "Dai Dai, mengapa kamu menyebut kami buruk? Kamu hanya salah paham, jika kamu tidak ingin berbicara denganku, kamu tidak boleh mempermalukan semua orang."

Ketika Mimi ingin membalikkan kepalanya, ia sempat ingin mengatakan sesuatu tapi Yu Dai menahannya dan berbisik padanya, "Tidak usah menghiraukannya. Jika kamu semakin menghiraukannya, maka kamu akan susah sendiri. Ini hanya triknya, mana mungkin ia ingin bicara denganku. Kamu akan menjadi bodoh jika menghiraukannya." 

Mimi terkekeh dan berkata, "Dai Dai, aku merasa perkataanmu bertambah kejam. Tapi apa yang kamu katakan benar." 

Akan selalu ada orang yang berpikir bahwa mereka adalah penyelamat. Ketika mereka melihat 'ketidakadilan,' mereka ingin membantu dan menunjukkan karakter mereka. 

Seorang pria yang duduk di samping Lu Ziyan berseru kepada Mimi dan Yu Dai yang sedang tersenyum, "Kalian tidak berpendidikan!" 

Yu Dai tersenyum sedikit, lalu ia menoleh dan melihat.

Sebelum ia bisa menentang dan berkata, ia melihat Qi Xiao yang duduk di tengah tiba-tiba berdiri, lalu terdengar suaranya yang rendah.

"Permisi." 

Ia berkata pada orang yang berada di sebelah kanannya. 

Qi Xiao dipandangi oleh semua orang, lalu ia berjalan ke sebelah kanan dan berhenti ketika sampai di sebelah kanan tempat duduknya Yu Dai. 

Qi Xiao mengulurkan tangannya lalu tersenyum dan berkata, "kita berjumpa lagi, Nona Yu." 

Wajah pria yang tadi memarahi Yu Dai dan mengatakan bahwa Yu Dai tidak berpendidikan, tiba-tiba berubah. Lalu ia segera melihat ke arah lain, tetapi telinganya tetap sigap untuk mendengar percakapan Qi Xiao dan Yu Dai dengan jelas. 

Yu Dai mengingat orang yang memarahinya dan tersenyum dengan sopan pada Qi Xiao. 

"Halo, Qi Xiao."