Setelah Wu Li mengakui Yu Dai sebagai Tuannya, Lan Qingling menyuruh Wu Li keluar. Wu Li sendiri juga ingin memulihkan kekuatannya, ia pergi tanpa mengatakan apapun.
Lan Qingling menatap Yu Dai. Ketika ia bersiap untuk membuka mulutnya, Yu Dai mengulurkan tangannya dan menghentikan Lan Qingling untuk berbicara. Lalu Yu Dai kembali ke kamar dan ia menarik sarung bantalnya.
"Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, tunggu sampai aku selesai mandi. Setelah itu kamu bisa mengatakannya." Ucap Yu Dai. "Aku mengingatkanmu untuk menjaga jarak, jangan salahkan aku jika kamu terluka."
Yu Dai butuh waktu lama untuk mencari senjata ajaib di dalam rumahnya, lalu ia ditakut-takuti oleh Wu Li hingga berkeringat dan merasa tidak nyaman.
Lan Qingling menyipitkan matanya, lalu tatapannya tertuju pada sarung bantal yang berada di atas tangan Yu Dai.
"Apakah kamu sudah menemukannya?"
"Jika di dalam kamarku ada senjata ajaib, mungkin senjata ajaib itu merupakan benda yang ada di dalam kamar."
Lan Qingling melangkah mundur dua langkah dan berkata, "Kalau begitu keluarkan dan cobalah."
Lalu Yu Dai melihat ukuran kamarnya dan melihat tempat di mana Lan Qingling berdiri, "Apakah kamu ingin mundur?"
Namun Lan Qingling tidak bergerak sama sekali.
Yu Dai ingin keluar. Ketika ia hendak keluar, Lan Qingling melangkah beberapa meter ke belakang hingga melewati koridor di luar kamar dan sampai di ruang tamu.
Lampu ruang tamu tidak menyala dan tampak gelap, lalu Yu Dai segera bertanya padanya, "Apakah kamu baik-baik saja?"
Lampu ruang tamu akhirnya menyala, Yu Dai melihat Lan Qingling sedang berdiri di dinding yang berada di dekat ruang tamu. Tidak ada hal aneh yang terjadi dan Yu Dai menghela nafas sedikit.
Tatapan Lan Qingling berpindah dari sarung bantalnya menuju ke wajah Yu Dai, lalu Lan Qingling berkata, "Kamu sebaiknya berdiri di situ dan diamlah."
Yu Dai mengangguk, dan ia menyadari bahwa Lan Qingling sedang mencari jarak yang aman.
Seperti dugaannya, Lan Qingling memulainya dari tempat yang dekat dengan dinding, langkah demi langkah berjalan ke depan, dan Lan Qingling tidak berhenti hingga ujung kakinya mengeluarkan asap.
Sekalipun Yu Dai menyaksikan asap putih keluar dari ujung kaki Lan Qingling, tetapi lelaki itu masih berjalan ke depan kemudian segera kembali.
"Jangan bergerak!"
Nada bicara Lan Qingling terdengar serius, lalu Yu Dai menggertakkan giginya dan tidak bergerak. "Apakah kamu tidak merasakan lukamu?"
Tetapi Lan Qingling tidak mendengarkan perkataan Yu Dai, ia masih berjalan ke depan selangkah demi selangkah.
Kemeja putihnya pun terbakar sampai menjadi abu, kulitnya yang putih pucat berubah menjadi berwarna hitam dan akhirnya berubah menjadi warna merah. Lalu terdapat retakan di kulitnya dan terlihat banyak asap putih di mana-mana, hingga Yu Dai tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.
Yu Dai merasa bahwa ia mendengar suara retakan pada kulit Lan Qingling, dan juga mencium bau terbakar dari arah Lan Qingling. Hal tersebut terasa sangat mengerikan dan Yu Dai dapat merasakan betapa sakitnya itu, tanpa harus mengalaminya.
Bahkan hantu juga bisa merasakan sakit.
"Apakah kamu gila? Aku tidak bisa membiarkanmu!" Ucap Yu Dai lalu tiba-tiba mundur.
Lan Qingling berdiri dan dengan segera mundur ke arah dinding, tidak terlihat lagi asap putih di tubuhnya dan Yu Dai akhirnya bisa melihat Lan Qingling dengan jelas. Akan tetapi, Lan Qingling tidak menunjukkan sosoknya pada Yu Dai, dan ia akhirnya berubah menjadi kabut hitam. Akhirnya semua kabut hitam tersebut masuk ke dalam papan roh.
"Dalam jarak lima meter, hantu jahat tidak akan bisa mendekatimu; dalam jarak tiga meter, hantu jahat tingkat menengah tidak akan bisa mendekatimu; dalam jarak satu meter, jika ada hantu jahat tingkat tinggi yang melukaimu, mereka harus menerima ganjaran yang setimpal."
Samar-samar terdengar suara Lan Qingling yang lemah dari papan roh. "Ada senjata gaib yang sangat kuat di sarung bantalmu, ingatlah untuk membawanya setiap saat."
Yu Dai berpikir bahwa Lan Qingling tadi berhenti di tempat yang berjarak dua meter dari dirinya. Jadi kesimpulannya adalah, apakah kekuatan Lan Qingling itu berada di antara tingkat menengah dan tingkat tinggi?
Ketika Yu Dai mendengar suaranya Lan Qingling, ia merasa bahwa melakukan hal tersebut tampaknya sangat merepotkan.
Yu Dai membungkus sarung bantalnya di sekitar gagang pintu, lalu Yu Dai berlari menuju ke ruang tamu dan memungut papan roh yang berukuran sebesar telapak tangannya. Kemudian Yu Dai berkata, "Bagaimana menurutmu?"
"Aku membutuhkan waktu kira-kira seminggu untuk beristirahat. Minggu ini aku tidak bisa menampakkan diri." Kata Lan Qingling. "Kalau kamu hendak keluar, kamu bisa membawaku kapan saja kamu mau."
Yu Dai tidak menyetujuinya dan berkata, "Lalu bagaimana caranya aku bisa keluar? Ramalan cuaca mengatakan bahwa cuaca akhir-akhir ini sangat bagus karena cuaca setiap hari akan cerah, jadi aku tidak bisa membawamu keluar. Bisakah aku menyembunyikan papan rohmu di bawah bantal yang ada di kamarmu? Supaya kamu tidak terkena paparan matahari."
"Tidak bisa, kamu harus membawaku setiap saat!"
"Hei, bisakah kamu tidak memaksa?"
Yu Dai berpikir bahwa Lan Qingling melukai dirinya dengan menguji senjata ajaib. Sekalipun Lan Qingling sendiri yang ingin melakukannya, Yu Dai juga tidak bisa marah padanya, tetapi Yu Dai berpikir bahwa Lan Qingling melakukannya untuk alasan yang bagus.
"Aku tidak mungkin membawa senjata ajaib dan membawamu setiap saat. Aku bisa menyembunyikanmu di dalam tas untuk menghindarimu dari sinar matahari, tetapi aku tidak dapat membantumu menghindari kekuatan senjata ajaib."
"Tidak apa-apa." Kata Lan Qingling kemudian melanjutkan, "Selama aku tidak menunjukkan wujudku, aku tidak akan terpengaruh oleh senjata ajaib."
Yu Dai mengambil papan roh tersebut dengan agak ragu, kemudian ia berjalan selangkah demi selangkah menuju ke pintu. Ia memperhatikan reaksi dari papan roh tersebut dengan waspada.
Papan roh tersebut tidak bereaksi apapun.
"Apakah kamu merasakan sesuatu?"
Lan Qingling tidak menjawab, lalu Yu Dai segera kembali ke ruang tamu dan bertanya lagi.
"Aku tadi kehilangan banyak kekuatan, jadi aku tidak bisa menahan kekuatan senjata ajaib dengan kekuatanku yang sekarang. Selama aku tidak bersuara atau menunjukkan wujudku, senjata ajaib tersebut tidak akan menyerangku." Kata Lan Qingling lalu melanjutkan, "Tetapi aku masih bisa mendengar suara dari luar, meskipun papan rohku ini terdiam di dalam kamar."
Yu Dai tahu jika Lan Qingling ingin pergi bersama dengannya.
"Baiklah kalau begitu."
Lan Qingling akhirnya tidak lagi bersuara.
Yu Dai menempatkan papan rohnya di atas tempat tidur Lan Qingling, lalu Yu Dai membawa sarung bantalnya ke dalam kamar mandi dan ia akhirnya mandi. Setelah itu, Yu Dai mengenakan masker lalu naik ke atas tempat tidur dan ia akhirnya tidur.
Yu Dai tidur terlalu malam, sehingga pada keesokan harinya ia bangun kesiangan. Sepertinya Yu Dai malam itu banyak bermimpi. Setelah Yu Dai bangun, ia masih memikirkannya di atas tempat tidur, tetapi Yu Dai tidak mengingat tentang mimpinya semalam.
Lalu Yu Dai pergi membeli makan siang di luar. Setelah selesai makan, Yu Dai kembali ke kamar dengan semangat, lalu Yu Dai mulai mempelajari cara menggunakan senjata ajaib yang ditinggalkan oleh Neneknya.
Sarung bantal tersebut tampak sangat tebal, Yu Dai berpikir mungkin ada benda di bagian tengahnya, sayangnya tidak ada. Setelah Yu Dai menyentuhnya, ia tidak menemukan apapun di dalam sarung bantal.
Yu Dai pada akhirnya mengalihkan perhatiannya pada motif bantalnya.
Motif hiasan bunganya di sulam dengan tangan dan warnanya sangat terang, warna motif hiasannya terdiri dari warna putih dan hijau muda. Kelopak bunganya ramping dan tipis dengan lekukan yang indah.
Bukankah ini Bunga Datura? Yang secara umum dikenal sebagai Bunga Bakung Lelabah Putih.
Jantung Yu Dai tiba-tiba berdebar, bukan karena bagaimana bentuk bunga ini terlihat, tetapi karena ia mengenali bunga tersebut.
Yu Dai sudah mengetahui Bunga Datura sebelumnya, tetapi sebelumnya dan bahkan kemarin, ia tidak tahu bahwa motif hiasan sarung bantal tersebut berbentuk Bunga Datura. Ketika Yu Dai melihat bentuk bunga pada hiasan sarung bantal tersebut, ia hanya berpikir kalau bunga tersebut terlihat familiar, tetapi ia tidak tahu bunga apakah itu. Namun sekarang ia jelas mengetahui bunga yang berada pada sarung bantal tersebut.
Sebelumnya, Yu Dai merasa jika ada sesuatu yang menghalangi pikirannya tentang bunga tersebut, tetapi tiba-tiba saat ini ia mengetahuinya dengan jelas.
Yu Dai tidak mengerti mengapa pikirannya menjadi berubah. Namun ia tidak memikirkan perubahan pikirannya secara mendalam, dan terus mengamati bunga pada sarung bantal tersebut.
Bunga Datura dan Bunga Bakung Lelabah, dua-duanya merupakan Bunga Bakung Lelabah, hanya saja yang satu berwarna merah dan yang satunya berwarna putih. Menurut legenda, bunga yang berwarna putih merupakan bunga yang melambangkan surga, lalu bunga yang satunya melambangkan neraka.
Ketika Bunga Datura mekar, ia tidak akan memiliki daun. Namun ketika ia sedang tidak mekar, maka daunnya terlihat.
Tetapi pola sulaman pada sarung bantal tersebut berbentuk Bunga Datura yang berdaun. Jadi bisa dikatakan bahwa Nenek Yu Dai melakukan kesalahan besar pada saat beliau membuat pola bunga tersebut.
Selain itu…di tengah kelopaknya yang putih terdapat benang emas yang samar.
Yu Dai langsung tahu kalau warna emas itu sebenarnya sengaja dimasukkan di bawah benang, tetapi hanya bisa terlihat oleh Yu Dai ketika ia beranjak dewasa.
Ternyata benang emas pada pola hiasan bunga tersebut disembunyikan dengan sengaja….
Yu Dai kemudian membalikkan sarung bantalnya, dan mencari benang emas yang tersembunyi di benang putih dengan berhati-hati. Akhirnya ia menemukan ujung benang emas tersebut dan menarik benang emas tersebut keluar.
Kemudian, ada cahaya yang sangat terang melintasi kamar, dan muncul guntur yang menggelegar di langit yang berada di luar kamar.