Satu bulan telah berlalu.
Tong Yue pulang dari Rumah Sakit menuju rumah Keluarga Shen yang tak pernah memberikan kehangatan sedikit pun padanya.
"Pelacur!" kata ini mencuat begitu saja, dan teh panas disiramkan ke arah tangan Tong Yue.
"Iishh~~" Tong Yue meringis kesakitan. Tangannya melepuh.
Wu Yu Hua berdiri dan menatap Tong Yue. "Masih berani pulang ke rumah ini rupanya? Kamu memutuskan untuk menggugurkan cucu Keluarga Shen, mengapa tidak mati saja sekalian?"
Tong Yue memandang Ibu mertuanya dan membalas, "Ibu, Liunianlah yang menyuruhku untuk menggugurkan kandunganku. Ini semua bukan berdasarkan kehendakku sendiri."
Shen Liunian membalikkan badan dan berbicara dengan suara yang pelan, "Kapan aku bilang begitu?"
Tong Yue mengangkat kepalanya, sedangkan Shen Liunian memakai kacamata secara perlahan di lantai atas. Kemudian, dia menuruni anak tangga untuk menghampiri Ibunya dan Tong Yue.
"Bu, karena Tong Yue telah nekat menggugurkan kandungannya, maka biarlah aku yang mengurusnya."
Wu Yu Hua melirik tajam ke arah Tong Yue sekaligus mengatakan sesuatu pada anaknya: "Liunian, jangan bersikap lunak pada pelacur ini. Kalau perlu, ceraikan saja, biar dia keluar dari Keluarga ini!"
Kata-kata itu menyakiti hati Tong Yue. Dirinya tak berkutik, yang hanya bisa ia lakukan hanyalah memandang wajah suaminya.
Shen Liunian membalas kata-kata Ibunya, "Bu, sekarang bukan waktu yang tepat untuk menceraikan dirinya. Dia harus membayar hutangnya terlebih dahulu pada Xu Qing Qing. Hutangnya begitu banyak pada Xu Qing Qing"
"Manajer Shen!" Asisten Li masuk. Sambil menggenggam ponselnya dan berkata-kata dengan cemas, "Rumah Sakit menelepon. Katanya, Nona Qing Qing sudah bangun."
Kegembiraan terlihat di kedua mata Shen Liunian yang berjalan mengikuti Asisten Li.
Tong Yue berdiri sambil tersenyum getir. Hatinya sakit, berdarah, seperti sebuah hati yang baru saja diiris-iris oleh sebilah pisau. Xu Qing Qing-lah yang membuat Shen Liunian mengabaikan dirinya selama ini.
"Apa lagi yang kamu lakukan di sini? Cepat pergi masak sana!" teriak Wu Yu Hua.
Tong Yue kembali menatap Ibu Mertuanya dan berkata-kata, "Bu, saya sudah sudah mengambil cuti lebih dari satu bulan, apa boleh saya pergi ke Kampus dulu untuk membuat laporan?"
Wu Yu Hua kembali berteriak: "Tong Yue, kamu sekarang tinggal di Keluarga Shen dan makan dari Keluarga Shen! Keluarga Shen yang menafkahi kamu! Jangan bahas pekerjaan sekarang! Pergi…. Masak sekarang juga!"
Tong Yue menarik nafas dalam-dalam dan menuruti perintah Ibu Mertuanya. Tidak ada pilihan lain: dia harus menunda laporanya di kampus sampai lusa.
-------
Malam telah larut, dan Shen Liunian pun belum juga pulang sejak meninggalkan rumah dari pagi tadi. Di malam yang larut dan sunyi ini, pikiran Tong Yue mengarah pada satu hal: suaminya pasti sedang bermesraan dengan Xu Qing Qing. Oh… betapa manisnya.
Tong Yue menarik selimut, lalu mulai memejamkan matanya. Rasa sakit yang mendalam masih tersisa di hatinya.
Terdengar suara langkah kaki dan pintu kamar terbuka tiba-tiba. Melihat pintu yang terbuka itu Tong Yue sedikit terkejut: ternyata Shen Liunian pulang dengan wajah yang kusut. Mantel hitam yang dikenakan oleh Shen Liunian tampak basah.
Tong Yue melirik ke arah jendela, lalu bertanya, "Apakah sedang hujan sekarang?"
Tak menjawab pertanyaan itu, Shen Liunian malah mengatakan hal lainnya: "Xu Qing Qing telah sadar."
Tong Yue melihat suaminya dan berkata: "Benarkah? Kalau begitu, aku ucapkan selamat pada kalian berdua karena kalian sudah bisa menjadi sepasang kekasih sekarang."
Perkataan Tong Yue terdengar agak konyol.
Shen Liunian maju, menarik tubuhnya dan berbicara dengan nada keras. "Berdirilah! Menjadi Nyonya Shen pasti membuatmu bangga, kan?!" Shen Liunian menutupnya dengan menampar wajah Tong Yue.
Dengan tatapan yang tajam, Shen Liunian mengatakan satu hal lagi, "Sekarang kamu sudah bisa pergi!"
Perkataan itu membuat Tong Yue seperti orang yang sedang tersambar petir. Tong Yue membalasnya, "Apa kamu benar-benar ingin menceraikanku?
"Ya. Kamu bisa ambil surat-surat perceraian kita di lantai bawah, aku sudah menandatanganinya. Kamu sudah bisa pergi malam ini, lebih tepatnya pergi dari Keluarga Besar Shen."
"Kamu sungguh jahat!" kata Tong Yue sambil air matanya berlinang.