Chereads / Gosip Supermodel / Chapter 22 - Tak Usah Bermain, Pulang Saja.

Chapter 22 - Tak Usah Bermain, Pulang Saja.

Lu Yange tampak mulai memukul bola dengan sangat indah.

Kemudian An Xiaowan mulai beraksi, ia mengayunkan stik golfnya dengan ringan.

Bola pun melayang di udara dengan indah.

Setelah terbang, bola itu mendarat dengan ringan di area yang dekat dengan bendera.

Semua orang pun tercengang.

Apa yang terjadi? Apa benar An Xiaowan yang memukulnya?

Tidak mungkin, mana mungkin kemampuannya bisa setara dengan Tuan Lu?

Huo Shen tampak terdiam, sorot matanya tampak puas.

Ternyata ia tak salah lihat.

An Xiaowan cukup berkualitas untuk menjadi wanitanya dan teman bermainnya.

Lu Yange pun tertegun.

"Omong Kosong. Kamu ini… pasti menipu kan?"

An Xiaowan pun tertawa, ekspresinya tampak cerah dan berkata, "Semua berkat stik golf Tuan Huo."

Tatapan Huo Shen tampak dalam, ia merasa puas melihat senyum di wajahnya.

Ini adalah pertama kalinya perempuan itu tersenyum puas.

"Stik itu untukmu." Ucap Huo Shen dengan nada datar, kemudian ia mengambil stik golfnya yang berwarna hitam.

Lu Yange tampak tercengang.

Stik golf itu adalah edisi terbatas, dan merupakan karya besar. Bahkan ada permata pada pegangan stik tersebut. Bagaimana bisa Huo Shen memberikannya dengan semudah itu?

Wajah An Xue tampak memucat, sedangkan wajah An Xiaowan tampak bersemangat. Tangan An Xue mengepal dengan erat, matanya penuh dengan rasa iri dan benci!

Seperti ini lagi!

Lagi-lagi An Xiaowan yang menjadi pusat perhatian! Sedangkan ia sangat benci jika dilupakan oleh orang lain.

An Xue tiba-tiba berdiri dengan marah, ia ingin pergi dari tempat itu.

Tapi tiba-tiba kepalanya terasa berputar-putar.

"Brukk!"

"Aaa! An Xue pingsan!"

Kebetulan pada saat itu adalah giliran Chen Yinian bermain. Begitu ia mendengar suara itu, tiba-tiba tangannya gemetar. Lalu ia pun membuang stik golfnya begitu saja.

Ia sudah tak peduli, dan langsung berbalik badan kemudian segera kembali. Ia melihat An Xue yang jauh di sana.

"Xue!" Wajahnya tampak khawatir, sampai ia lupa untuk berpamitan dengan Huo Shen dan Lu Yange. Ia langsung menyetir mobil golf dengan sangat cepat, hingga ia tiba di titik awal.

Setelah ia tiba, ia memeluk An Xue yang sedang pingsan di lengannya.

Kondisi tubuh An Xue selama ini kurang terlalu baik, itu pasti karena tadi ia berlari terlalu cepat. Apalagi tadi ia sempat di hempaskan oleh An Xiaowan, pasti tubuhnya sudah tidak kuat.

"An Xue, kamu bangun!" Wajah Chen Yinian tampak pucat, kemudian ia mengangkat An Xue dengan sangat hati-hati. Ia bahkan lupa menelepon untuk berpamitan. Ia langsung keluar lapangan golf dengan segera.

An Xiaowan mengangkat alisnya saat melihat dua sosok yang mulai pergi menjauh, sambil mengangkat stik golfnya di atas bahu

"Selanjutnya bagaimana kita akan bermain?" Lu Yange tampak cemberut karena sedikit merasa tak senang.

"Ya sudah, tak usah bermain." Huo Shen berbicara dengan nada datar. Tanpa menunggu respon dari Lu Yange, ia sudah menyerahkan stik golfnya pada caddy girl yang ada di belakangnya.

Lu Yange mengerjapkan matanya, ekspresinya tampak serba salah. "Baiklah...."

Sedangkan An Xiaowan tampak senang.

Huo Shen yang sudah naik ke mobil golf VIP menoleh, wajahnya sangat dingin kemudian menunjuk ke arah An Xiaowan, dan dengan suara yang rendah ia memberi perintah, "Naiklah."

"Baiklah…."

An Xiaowan menganggukkan kepala. Ia berusaha keras untuk naik dengan membawa stik golf. Hal itu membuat Huo Shen tertawa melihatnya.

Mobil golf membawa An Xiaowan dan Huo Shen pergi menjauh dari tempat itu.

Semua orang yang ada di lapangan golf pun pergi dengan cepat.

Pada saat yang bersamaan, sebuah mobil mewah berwarna hitam yang panjang, membawa Huo Shen dan An Xiaowan ke Villa di distrik Hongli.

Jalan yang tampak familiar, membuat An Xiaowan yang duduk di samping Huo Shen sedikit gugup.

Sebentar lagi mereka akan sampai di rumah mewah, tempat Huo Shen menyembunyikan An Xiaowan.

Di dalam mobil tampak begitu hening.

Tiba-tiba, Huo Shen menoleh dan melihat perempuan yang duduk jauh darinya. Kemudian ia berkata dengan nada datar.

"Menjadi simpanan orang ya?"

Suaranya terdengar memikat, nada suaranya terdengar sangat tenang.