(Tassel adalah Hiasan berbentuk rumbai-rumbai)
Bagaimana An Xue bisa menjadi juri di acara ini?
Interview ini diselenggarakan oleh merek pakaian kelas satu di negara ini, Shuo Jin. Tema merek pakaian ini mengacu pada Gaya Sutra China. Setiap musim semi dan musim gugur, selalu ada acara peluncuran produk baru. Peminatnya lumayan tinggi di dalam negeri.
Sedangkan An Xue, selama ini hanya mengacu pada produk pakaian luar negeri. Sejak kapan ia pernah berpartisipasi di peragaan produk dalam negeri?
An Xiaowan tampak melihat sekeliling.
Yang lebih mengejutkan adalah, di sini ternyata banyak sekali model yang wajahnya cukup familiar, dan cuku ternama di dunia model.
"Xiaowan?"
An Xiaowan menolehkan kepalanya, ia melihat orang yang pernah ia temui di acara pertunjukan Nolan. Orang itu adalah teman kuliahnya, Ning Ya.
Ning Ya berjalan mendatanginya, wajahnya tampak frustasi. "Situasi hari ini cukup mengerikan. Aku dengar karena Shuo Jin mendatangkan model internasional yang bernama Gong Li."
"Bukankah Gong Li adalah model yang tidak muncul lebih dari dua kali dalam setahun, dan selalu memakai topeng setengah wajah?"
"Benar."
An Xiaowam juga merasa terkejut mendengarnya.
Ketika tiba giliran An Xiaowan untuk interview, waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.
Semua model ternama sudah selesai interview dari tadi. Saat ini ada empat orang juri yang terlihat sudah tampak tidak berminat.
An Xue melihat An Xiaowan, kemudian sedikit tersenyum. "No.162, kamu pakai ini untuk tes berjalan."
Itu adalah satu set pakaian istimewa dengan desain terbaru, yang terbuat dari rumbai sutra dari atas ke bawah. Pakaian itu sangat terbuka, bahkan sepatu yang harus dikenakan juga didesain dengan rumbai.
An Xiaowan baru keluar setelah memakainya, sementara orang lain sudah selesai berganti pakaian sejak tadi.
"No.162, bisa naik ke panggung. " Perintah seorang Asisten.
Lalu An Xue tiba-tiba menyela," Bukankah baju yang kamu kenakan ini satu set dengan baju yang dikenakan Gong Li?"
Gong Li?
Tanpa sadar, An Xiaowan mengikuti arah pandang An Xue.
Di sudut ruangan ada sosok yang bersandar di dinding, dan bersembunyi di dalam gelap.
Lelaki itu memakai topi baseball hingga menutupi sebagian wajahnya.
Bahunya terlihat lebar dan pinggulnya ramping, membuatnya tampak seperti gantungan baju. Auranya memberikan kesan yang membuat semua orang menatapnya.
"Gong Li, coba kamu lihat, apakah kamu tertarik untuk tampil bersamanya dalam satu pertunjukan?" Tanya An Xue dengan suara yang terdengar sangat lembut. "Atau menari denganmu juga bagus."
Tadinya Gong Li akan menolak, tapi desainer perempuan itu berkata, "Ide yang bagus, aku juga sangat ingin melihatnya."
"Benar, aku juga."
Gong melirik An Xiaowan dari balik topinya, lalu ia berjalan keluar dengan perlahan.
"Samba?"
An Xiaowan tampak mengernyitkan alisnya, tapi ia berkata, "Tidak masalah."
Tarian akan dimulai, tapi Gong Li sama sekali tak berniat untuk membuka topinya. An Xiaowan tak menghiraukan hal itu, dan tetap berjalan bersama menuju ke panggung.
Set baju yang ia kenakan ini sangat cocok untuk menari Samba.
Musik mulai terdengar.
Gong Li mengulurkan tangannya dengan enggan untuk meraih An Xiaowan. Namun saat kakinya mulai bergerak mengikuti irama, orang-orang tampak tercengang.
An Xiaowan juga merasakan hal serupa.
Wajahnya membawa senyum yang sangat hangat, matanya tampak sangat indah. Gerakan Tassel sutra yang mengikuti gerakan tubuhnya, tampak sangat indah.
"Wow!" Semua orang merasa takjub saat melihatnya.
Namun saat tarian itu sampai pada puncaknya, sepatu sutra yang An Xiaowan kenakan tiba-tiba patah.
Ia pasti bisa menstabilkan dirinya saat peragaan busana, tapi saat ini ia sedang menari.
An Xiaowan terkejut saat kaki kirinya kehilangan keseimbangan. Tubuhnya yang saat itu sedang berputar, langsung kehilangan tumpuan.
An Xue yang sedang duduk di bawah, tampak tersenyum puas melihat kejadian tersebut.
Menggunakan High Heels setinggi 10 cm, bisa membuat orang patah kaki.
Gong Li juga terkejut sesaat, tanpa sadar ia mengulurkan tangannya untuk meraih lengan An Xiaowan dengan satu genggaman.
Ia tersentak, An Xiaowan yang tadinya akan terjatuh di lantai, kini jatuh ke dalam pelukannya dalam sekejap.
Satu detik kemudian, keduanya pun terjatuh di lantai.