Wajah An Xiaowan tampak tegang.
Kemudian Huo Shen melingkarkan tangan besarnya di pinggang perempuan itu. Meskipun An Xiaowan merasa sakit, tapi ia tak berani mengatakannya.
Badannya seperti tak punya tulang karena masih menggantung di tubuh Huo Shen dengan melingkarkan tangannya di leher lelaki itu. Lalu ia tersenyum dan berkata, " Aku tidak merayu orang lain, yang ingin aku rayu hanyalah kamu…."
Namun wajah Huo Shen masih tampak dingin.
Kemudian ia melempar An Xiaowan ke atas sofa.
Lalu tubuhnya menindih An Xiaowan.
Tapi perempuan itu tetap memeluknya, dan tak mau melepaskannya.
An Xiaowan diam-diam mengamati ekspresi wajah Huo Shen.
Kemudian ia mengaitkan bibirnya dan memeluknya lagi.
"Tuan Huo, mereka bilang Gong Li itu tampan. Tapi setelah melihatnya, aku rasa dia tidak tampan." Ucap An Xiaowan lalu ia melanjutkannya, "Karena kamu ribuan kali lebih tampan daripada Gong Li."
Ucapannya terlalu berlebihan.
Tapi semua itu benar, ia tak berbohong.
Karena ketampanan Huo Shen memang tidak ada duanya.
Namun Huo Shen justru tertawa. Tangan besarnya menyusuri tubuh An Xiaowan, mengikuti celah baju Tassel yang dikenakan oleh perempuan itu. Tangan panjangnya langsung menyentuh tubuhnya, dan langsung membelai kulitnya yang halus.
Tatapan matanya dipenuhi dengan kesombongan yang sudah merasuk di tulangnya. Bibirnya yang dingin kemudian berkata dengan nada menghina. "Dia tidak selevel denganku."
An Xiaowan hanya bisa tercengang mendengarnya.
Kalau sampai ribuan penggemar Gong Li tahu tentang pemikiran Huo Shen, mereka pasti akan sangat marah.
Keberadaan Gong Li di dunia model bisa dibilang setingkat dengan An Xue.
Ia memiliki wajah yang tampan dan postur tubuh yang sempurna. Bahkan ada yang pernah bilang bahwa ia memiliki IQ yang tinggi, dan memiliki gelar master ganda. Ia sangat sempurna karena pencapaiannya dalam banyak hal.
Di luar, An Xiaowan masih tersenyum agar Huo Shen menuruti keinginannya.
"Baik, aku yang salah. Seharusnya aku tidak membandingkanmu dengan orang lain. Mereka tidak selevel denganmu."
An Xiaowan tersenyum kecil untuk sekedar membuatnya senang, lalu mengulurkan tangannya untuk mengelus dada pria itu dengan lembut.
"Tuan Huo, kamu belum menjawab pertanyaanku. Bagaimana bisa hari ini kamu datang ke sini?" Tanya An Xiaowan yang memutuskan untuk mengganti topik pembicaraan.
Tangan Huo Shen mulai tidak sopan, karena masuk ke dalam bajunya dan meremas bagian tubuhnya.
Lelaki itu tak menjawabnya, ia sama sekali tak ingin menghiraukannya.
Hal itu membuat An Xiaowan diam-diam cemberut.
Tapi jika dipikir-pikir, ada banyak perusahan penting di dalam gedung ini. Mungkin Huo Shen datang ke sini untuk menghadiri undangan atau pertemuan. Tidak mungkin lelaki itu datang demi dirinya.
Kemudian, Huo Shen tiba-tiba menarik baju di tubuhnya.
"Ini kamar siapa? Bagaimana jika ada yang masuk?" Ucap An Xiaowan yang merasa terkejut.
Sepertinya mereka tadi tidak mengunci pintu!
Namun wajah lelaki itu tampak tenang dan dingin. Ia terus menyelusuri tubuh An Xiaowan hingga membuat perempuan itu gemetar.
"Tuan Huo…."
An Xiaowan merasa khawatir hingga mencengkeram bajunya sendiri. Tapi sebenarnya ia tak dapat mencengkram rumbai itu.
Tatapan mata Huo Shen tampak gelap dan membara.
Bibir tipis Huo Shen yang ringan tampak seksi. Suaranya terdengar indah di telinganya, membuatnya merasa lemas.
"Pelajaran pertama, apa kamu lupa?"
Ucapannya membuat An Xiaowan mengingat apa yang lelaki itu katakan di mobil.
Untuk menjadi wanita simpanan yang berkualitas, yang ada hanyalah ia mau atau tidak mau menuruti Huo Shen.