Pukul 10 Pagi, dua mobil mewah berwarna hitam terparkir di sekitar tempat tinggal An Xiaowan.
Di sebuah rumah kecil dan bobrok seperti ini, pemandangan itu tampak sangat luar biasa.
An Xiaowan bergegas mengambil tas kecilnya dan segera pergi keluar.
Luo Te duduk di dekat kursi pengemudi dengan mengenakan setelan jas, ia sedikit terkejut saat melihat An Xiaowan yang berjalan dengan santai. "Apakah Anda hanya membawa barang ini?"
"Iya, apakah ada masalah?"
Luo Te tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak masalah, jika nanti ada sesuatu yang kurang, saya akan membelikannya untuk Anda."
Pintu mobil terbuka, dan An Xiaowan duduk di kursi belakang.
Dua mobil mewah itu keluar satu persatu. An Xiaowan melihat gedung-gedung yang ada di sebelahnya. Dulu gedung-gedung itu kecil dan bobrok, lambat laun kini sudah berubah menjadi gedung-gedung tinggi.
Lalu ada sebuah vila yang tampak indah.
Mobil pun berhenti, dan An Xiaowan dibawa masuk ke dalam.
Semua bagian dalam dari vila itu dipenuhi dengan suasana Post-modern dan perpaduan warna yang dingin. Hitam, putih dan abu-abu adalah warna yang mendominasi. Dekorasinya sangat sedikit, membuat orang yang ada di dalamnya merasa tenang.
Hal itu membuat An Xiaowan berpikir bahwa Huo Shen ternyata benar–benar seorang lelaki yang dingin.
"Nona An Xiaowan, ini adalah kamar Anda." Luo Te membawanya ke lantai dua, ke sebuah kamar yang paling dekat dengan kamar tidur utama. Di dalamnya sudah disiapkan beberapa barang kebutuhan sehari-hari.
"Jika kedepannya Anda membutuhkan sesuatu, Anda bisa menghubungi saya atau Kepala Pelayan Zhang."
Kedepannya….
An Xiaowan mengangkat alisnya dan tertawa,"Oh? Apakah Tuan Huo ingin memingit saya?"
Ia menarik ujung roknya kemudian duduk di lengan sofa yang ada di sampingnya. Lalu ia bertanya sambil mengangkat alisnya. "Apakah keamanan Ayah saya bisa dijamin? Ia tidak memberikan apapun, tapi menyuruh saya menjadi kekasihnya. Saya tidak bisa melakukannya."
Alis mata dan gerakan An Xiaowan membuat Luo Te kehilangan kesadaran sesaat.
Ia memperbaiki pikirannya dan menjernihkan matanya kemudian berkata, "Saya yakin Anda tahu seperti apa Tuan Huo itu. Apakah Nona An Xiaowan mempunyai hak untuk menolaknya? Keuntungan apa yang bisa Anda dapatkan itu tergantung pada seberapa besar pesona Nona An Xiaowan. Anda harus memperjuangkannya sendiri."
An Xiaowan mengangkat bahunya, kakinya mulai melangkah menuju kamar itu.
Hak apa yang kamu punya untuk menolak?
Lebih baik dipingit oleh Huo Shen daripada di pingit oleh Sutradara Huang. Meskipun tekniknya sangat buruk, tapi ia muda dan tampan. Dan ia tidak memiliki kebiasaan cabul, serta bisa melindunginya dari tindasan orang-orang mesum itu.
Jika dipikirkan dengan baik, An Xiaowan tidak akan rugi.
Ia harus menghidupi keluarganya dan harus balas dendam. Bukankah ia terlalu munafik kalau sampai menolak Tuan Huo?
An Xiaowan tidak punya hak untuk menolak, seharusnya ia memanfaatkan waktu dengan baik selama berada di samping Tuan Huo.
Melihat kamarnya yang sekarang, jika dibandingkan dengan harga sewa terendah dari rumah kecil dan bobrok yang ia sewa, kamar ini puluhan ribu kali lebih baik.
Ia melihat sudut ruangan yang kosong, lalu tiba-tiba menoleh ke arah Luo Te. "Bagaimana mungkin tidak ada meja rias dan cermin di kamar seorang perempuan?"
"Baik Nona An Xiaowan, saya akan segera membelinya."
Luo Te merasa terpesona saat melihat An Xiaowan, hingga pandangannya sempat kabur dan tidak fokus.
"Terima kasih Luo Te." An Xiaowan menaruh tasnya kemudian berbalik dan bertanya lagi, "Di mana Huo Shen?"
"Tuan Huo hari ini tidak bisa datang. Apabila Tuan Huo datang, saya bisa memberitahu Anda terlebih dahulu. Anda harus kembali ke sini sebelum Tuan Huo datang. Selebihnya, Anda bebas keluar masuk."
"Oke." Balas An Xiaowan sambil menganggukkan kepala.
Baru saja ia selesai bicara, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Manager Cheng berniat menawarkan pekerjaan padanya.
"Coba lihat aku, bukankah aku cukup baik padamu? Pemboikotanmu baru saja dicabut dan aku meneleponmu untuk memberimu pekerjaan." Ucap Manager Cheng kemudian ia menambahkan, "Edinburgh Golf Course kekurangan caddy girl. Aku ingat kamu sangat pandai bermain golf, aku sudah mendaftarkanmu, tidak masalahkan?"
Mata An Xiaowan pun langsung tampak bersemangat.
"Tidak masalah! Aku akan datang tepat waktu! Terima kasih Kak Cheng!"