Itu adalah sebuah stik golf berwarna putih dan sangat ramping, terlihat sangat cantik. Di bagian stiknya terdapat ukiran berwarna emas yang sangat cantik.
An Xiaowan secara tidak sadar mengambilnya.
stik yang ada di tangannya tampak sangat berkualitas, beratnya sangat pas.
Benar-benar stik golf yang bagus!
An Xiaowan kemudian menatap pandangan mata Huo Shen yang gelap dan dalam.
Jantungnya berdetak, kemudian sambil tersenyum ia berkata, "Kalau Manager Huo tidak takut aku akan merepotkan, tentu saja aku bersedia."
Di bawah sinar matahari, An Xiaowan menampilkan senyumnya yang sangat indah.
Pada saat yang sama, Lu Yange merasa sangat terkejut. Ia seperti mendengar gosip terpanas.
Huo Shen adalah orang yang sangat serius, dan sangat membenci perempuan. Dari kecil hingga besar, tidak pernah ada perempuan yang muncul di sampingnya. Setiap ada orang yang berusaha naik ke ranjangnya untuk mendapatkannya, akhirnya pasti akan diusir dengan sangat kejam.
Keluarganya pernah merasa curiga, bahwa ia memiliki masalah orientasi seksual.
"Kalau begitu hari ini aku mungkin bisa menang." Ucap Lu Yange yang berpikir bahwa pukulan An Xiaowan sebelumnya sangat buruk. Ia kemudian menunjuk Chen Yinian.
"Tuan Lu, jangan terburu-buru berbicara."
"Dulu Tuan Chen adalah salah satu muridku." Balas sambil An Xiaowan mengangkat alisnya dan tertawa ringan.
Wajah Chen Yinian tampak tersinggung, tapi ia tak membantahnya.
"Ohh?" Lu Yange sedikit terkejut, kemudian tertawa terbahak-bahak. "Luar biasa, luar biasa."
Selama persiapan, ia melihat dari jauh.
Di lapangan golf yang tampak luas dan tak berujung itu, ada bendera dan lubang bola yang sangat jauh di sana.
An Xue masih tetap berjuang, ia berlari ke depan hingga terjatuh beberapa kali.
Di tengah lapangan golf, masih ada beberapa rintangan. Bola yang dipukul oleh Chen Yinian tadi sangat jauh, kemungkinan berada di sekitar lubang bola. Sungguh kasihan An Xue yang harus mengambilnya.
Karena Huo Shen masih menunggu, ia tidak berani untuk mengabaikannya.
Jadi setelah berlari mengambil bola itu, dan membawanya kembali pada tempat awal memukul bola, tubuhnya sudah dipenuhi keringat.
Nafasnya terengah-engah, kemudian ia bergegas menyerahkan bola yang ada di tangannya kepada Huo Shen. Dan ia juga berkata dengan sangat hati-hati. "Manager Huo, bolanya sudah diambil, Anda bisa memukulnya."
Namun Huo Shen hanya meliriknya, matanya menunjukkan sebuah tatapan jijik.
"Kotor."
Satu kata itu membuat An Xue membeku.
Ia menggenggam dengan erat bola yang ada di tangannya. Wajahnya tampak pucat, keringatnya jatuh setetes demi setetes. Pakaiannya tampak basah, tubuhnya sangat lengket dan membuatnya tak tahan, serigala itu benar-benar luar biasa.
Tangannya tampak gemetar, kemudian ia mengambil lagi bola itu. Ia terpaku cukup lama, hingga kemudian ia kembali berada di samping Chen Yinian.
Baru saja ia berjalan kembali, ia ingat bekas ciuman yang ada di leher An Xiaowan. Kali ini matanya menampakkan sorotan kebencian.
Ia tiba-tiba bergegas maju kedepan lalu membuka kerah baju An Xiaowan dengan kasar.
"Krincing..." Kancing kerahnya terlempar dan jatuh di tanah. Semua orang melihat leher An Xiaowan sekilas.
"An Xue!" An Xiaowan tampak sangat marah. Ia mencengkram pergelangan tangan An Xue dengan keras.
An Xue merintih kesakitan, tapi tidak bisa melepasnya.
An Xue kemudian berkata sambil tersenyum dingin. "Tuan Huo, apakah kamu tahu orang yang kamu pilih ini orang seperti apa? Dia adalah orang yang pernah merencanakan pembunuhan Ayahnya! Dan telah menjadi simpanan orang di distrik Hongli. Da hanya mainan orang kaya!"
Ucapan tersebut membuat semua orang yang ada di tempat itu terkejut, hingga membuat mereka semua tanpa sadar menahan nafas.
Kata-kata An Xue kali ini benar-benar sungguh jahat!
Tapi ia merasa masih belum cukup. Ia kemudian berbalik menghadap Huo Shen. "Tuan Huo, aku mengatakan ini semua karena agar Anda tidak mengotori tangan Anda."
Lu Yange tercengang saat menatap kejadian tersebut.
Tadinya ia berpikir bahwa Kak Hou sangat sulit untuk menyukai seorang perempuan. Ternyata perempuan itu telah menjadi simpanan orang?
Sayang sekali.
Huo Shen sangat memperdulikan kebersihan, tapi jika seperti ini…
Namun Huo Shen sudah berpikir selama 2 detik, kemudian ia melihat arah An Xiaowan. Lalu ia berbicara dengan penuh arti.
"Kamu, menjadi simpanan orang?"