Chereads / Gosip Supermodel / Chapter 21 - Aku Merasa Bangga Menjadi Simpanan

Chapter 21 - Aku Merasa Bangga Menjadi Simpanan

Semua mulai berpikir bahwa reaksi An Xiaowan tadi adalah sebuah rasa penasaran semata.

Tuan Huo sebelumnya menyebut bola itu kotor. Hal ini pasti membuatnya berpikir bahwa An Xiaowan sangat kotor.

Kali ini An Xiaowan benar-benar dalam keadaan gawat!

Meskipun An Xue sedang dicengkeram hingga kesakitan, tapi ia merasa sangat senang.

Bukankah An Xiaowan merasa bangga karena selalu memikat lelaki dimana-mana?

Sebentar lagi, hanya tinggal menunggu Huo Shen meninggalkannya seperti sebuah lap yang dibuang. Kita lihat apakah ia masih bisa menyombongkan diri!

An Xiaowan mengarahkan matanya ke arah Huo Shen, ia mengedip-ngedipkan mata kemudian tersenyum.

Senyum itu tampak mempesona.

Kemudian tanpa diduga, ia mengedipkan mata dengan tenang dan dengan gampang mengakui, "Iya benar. Apakah Manager Huo juga tertarik?"

Semua orang pun terdiam saat mendengarnya.

Ya Tuhan! Nyali An Xiaowan sengguh besar. Tak ada yang menyangka bahwa ia berani mengakuinya di depan Huo Shen!

Bukankah menjadi simpanan seseorang adalah hal yang memalukan?

Bagaimana bisa An Xiaowan tidak punya malu? Kenapa ia malah merasa bangga?

Namun semua orang menunggu reaksi Huo Shen yang penuh amarah, tapi itu tak terjadi sama sekali.

Tak ada yang menyangka bahwa Huo Shen hanya bersikap acuh tak acuh.

Mata An Xue pun tampak tak percaya.

Huo Shen tidak peduli? Itu tidak mungkin!

Rumor mengatakan bahwa ia adalah orang yang sangat mementingkan kebersihan, paranoid, dan suka mengintimidasi demi suatu tujuan. Huo Shen adalah seorang lelaki yang tak punya perasaan, bahkan ia juga seorang Urban legend. Ia membuat orang yang melihatnya merasa ketakutan.

Lelaki seperti itu, tentu saja tidak akan bisa menerima seorang perempuan yang menjual dirinya sendiri, menjadi teman satu tim dengannya.

Pada saat yang bersamaan, tampaknya Huo Shen memikirkan sesuatu. Ia menarik bibirnya yang tipis dan seksi, tatapan matanya tampak dalam dan gelap.

Mangsa sudah dibawa ke wilayahnya, tapi masih belum ada waktu untuk menikmatinya.

Sepertinya, pertandingan golf ini tiba-tiba terasa sangat membosankan.

Tatapannya yang penuh arti mendarat di leher An Xiaowan dan bentuk tubuhnya yang indah, bagaikan gitar spanyol.

Matanya tiba-tiba tampak panas.

Hal itu membuat An Xiaowan merasa ditelanjangi oleh tatapannya. Ia seakan tak memiliki tempat untuk bersembunyi dari tatapan tersebut.

"Emm,bagaimana kalau kita mulai dulu." Ucap Lu Yange yang berusaha memecah keheningan saat melihat ekspresi wajah Huo Shen.

"Baiklah." Huo Shen menyetujuinya dengan suara datar.

An Xiaowan kemudian menghempaskan tangan An Xue dengan keras, lalu menepuk–nepuk tangannya. Kemudian ia berdiri untuk mulai memukul bola.

"Aaa!" Dengan penuh amarah, An Xue mundur beberapa langkah ke belakang. Hal itu membuatnya hampir terjatuh, tapi untungnya Chen Yinian langsung memeganginya.

Lu Yange melihat ke arah Huo Shen lalu bertanya, "Kak Huo, apakah kamu yang mulai memukul?"

Lu Yange tiba-tiba tertawa saat mengingat pukulan An Xiaowan yang buruk.

Kalau Huo Shen ingin menang, ia pasti harus melakukannya sendiri.

Tapi Huo Shen justru menoleh dan melihat para perempuan di sampingnya, mereka tampak bingung. Tatapannya tampak dalam dan ia kemudian berkata, "Kamu yang mulai."

An Xiaowan merasa terkejut saat bertatapan dengan mata Huo Shen.

Matanya gelap dan dalam, dan juga begitu dingin. Tatapan itu membawa rasa percaya diri dan penuh keyakinan.

"Baik." Ucap An Xiaowan.

Di belakangnya, Wen Biyu tak bisa menahan diri untuk berkata, "Tuan Huo, An Xiaowan sudah membuka dengan satu pukulan."

Orang lain tak perlu mengingatkan tentang bola yang tadi, karena Huo Shen melihatnya dengan jelas dari atas.

An Xiaowan sudah pasti tidak memukul dengan baik, tapi dari gerakannya menunjukkan kalau permainannya tak lebih buruk dari seorang pemain golf.

Huo Shen sudah memberinya kesempatan untuk membersihkan rasa malunya.

Apakah ia harus memanfaatkan kesempatan ini?

Kakinya yang ramping dan jenjang, tampak profesional dan indah. Gerakannya memegang stik golf tampak cantik dan mempesona.

Huo Shen tampak berdiri santai di samping dengan tangan bersedekap. Pandangan matanya tampak fokus menatap tubuh An Xiowan.

Huo Shen percaya bahwa kemampuan wanitanya tidak buruk!