Salah satu pelayan mengatakan pada rekannya "Coba kau lihat wanita itu, dia pasti pelayan baru di sini."
Pelayan yang lain bergumam, "Kita yang telah lama bekerja di sini saja tidak pernah dipandang atau bahkan sekadar dilirik oleh Rong Linyi, apalagi wanita itu."
Su Xiaoyun pun mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, dia melihat satu setelan baju pelayan yang berada di atas tempat tidur. Dia pun mengenakan baju yang tampaknya terlalu besar untuknya itu.
"Ini... ini sepertinya dari suamiku," Pikir Su Xiaoyun.
"Karena dia tahu aku hamil, jadi dia menyuruhku mengenakan baju yang besar seperti ini."
Dia pun mengenakan itu, mengencangkan ikat pinggangnya, dan berjalan menuju ruang makan.
"Hei, pelayan baru!"
Seorang pelayan tiba-tiba menghentikan langkah Su Xiaoyun dengan berkata, "Ke sinilah dan bawakan kopi ini ke tuan Rong Linyi."
Pelayan itu menyerahkan nampan beserta kopi kepadanya.
"Pelayan baru, jika tuan Rong Linyi sudah berada di ruang makan, maukah kau memberikan kopi ini kepada tuan Rong Linyi?"
"Sekarang, ayo kita suruh pelayan baru itu bekerja."
"Hmm!" Para pelayan pun berpikir kalau tuan Rong Linyi dan wanita itu memiliki hubungan khusus, dan itu yang membuat para pelayan merasa curiga bahwa ada sesuatu yang janggal.
"Mengapa aku?" Tanya Su Xiaoyun.
Meskipun telah lama bekerja di sini sebagai pelayan, mereka tidak pernah berani berbicara banyak dengan Rong Linyi.
"Kita semua adalah pelayan, mengapa pelayan baru ini yang mendapatkan perhatian khusus dari tuan Rong Linyi?"
Su Xiaoyun berpikir, dia tidak punya waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia pun membawa nampan dan kopinya lalu pergi ke ruang makan.
Tidak masalah bagi Su Xiaoyun jika harus menyuguhkan kopi itu kepada Rong Linyi, suaminya.
Su Xiaoyun meletakkan kopinya di atas meja. Dia bertanya pada para pelayan yang berada di sampingnya, "Apakah tuan Rong Linyi selalu minum kopi sebelum makan malam?"
"Sepertinya kebiasaan minum kopi sebelum makan malam itu akan berdampak buruk bagi lambungnya."
"Sebagai pelayan, apa yang akan kamu lakukan jika majikanmu mempunyai kebiasaan seperti itu?" Tanya pelayan yang ada di sebelahnya.
Para pelayan mencibir Su Xiaoyun sambil memandang wajahnya, "Tuan Rong Linyi kurang terbiasa dengan kebiasaan itu, ini pasti akan mengejutkan!
Wanita itu sedikit kebingungan, dia tanpa sadar menjelaskan, "Tidak, aku...."
"Kau? Apa?" Mereka semua bersekongkol dan menatapnya
"Mengapa hanya berdiri terdiam di samping meja makan? Kau ingin makan malam dengan tuan Rong Linyi? Cepat! Cepat! Ambil piringnya!"
Su Xiaoyun terdiam mendengar ucapan para pelayan.
Seketika itu bibi Chen muncul di pintu ruang makan dan membentak, saat Su Xiaoyun hendak mengatakan sesuatu.
"Apa yang kalian ributkan di sini? Tuan Rong Linyi akan segera makan malam!"
Sikap para pelayan yang sombong seperti seekor harimau tadi, seketika berubah. Semuanya menundukkan kepalanya dan meninggalkan ruang makan tanpa sepatah kata pun.
Mata bibi Chen tertuju pada Su Xiaoyun.
"Nona Su, siapa yang memberikanmu pakaian pelayan seperti ini?"
Bibi Chen terkejut ketika melihat Su Xiaoyun mengenakan pakaian seorang pelayan.
Meskipun Su Xiaoyun tinggal di kamar pelayan, tapi dia tidak pantas menjadi seorang pelayan.
"Beraninya mereka memberi pakaian pelayannya untukmu!"
"Apakah kalian ingin dipecat tuan Rong Linyi?" Kata Bibi Chen
"Nona Su, cepat ganti pakaianmu." Bibi Chen segera begegas untuk melakukan sesuatu. Mungkin pada hari ini, semua pelayan-pelayan ini akan dimarahi habis-habisan jika tuan Rong Linyi melihat nona Su seperti ini.
Namun Su Xiaoyun hanya tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa. Baju ini sangat nyaman dan longgar di badanku. Suamiku, bagaimana menurutmu?"
Bibi Chen terkejut dan merasakan ada sepasang mata dingin di belakangnya.
"Tuan Rong Linyi!" bibi Chen sungguh tidak tahu bahwa Rong Linyi datang dan berdiri di pintu ruang makan.
Rong Linyi mengamati baju pelayan yang nampak kebesaran di tubuh Su Xiaoyun itu. Wajahnya terlihat tenang, namun sepertinya ada kalimat "berbahaya" yang akan diucapkannnya.
"Mereka yang memperlakukanmu seperti ini?" dengan suaranya yang terdengar penuh amarah.