Vano meletakan cangkir cokelat panas di atas meja. Hujan di bulan Oktober mengguyur langit ibu kota. Karena Vano membawa motor, terpaksa mereka berdua menunggu hujan sampai reda di kafe sambil menikmati cokelat panas di temani obrolan hangat.
"Sebenarnya, kapan Oom Galen ketemu nyokap lo?" Vano memulai pertanyaannya.
Galena bergumam sambil memainkan jemarinya di atas meja.
"Di Paris. Tepatnya di pernikahan tante Vanya dan Oom David. Waktu pelemparan buket penganten, bunga itu mendarat di meja papa Galen tepat saat itu, mama menghampiri papa Galen. Disitulah cerita dimulai."
Vano membelakakan matanya, terkejut. "Vanya? David? Paris?" tanyanya berbondong-bondong.
Galena mengangguk membenarkan.
"Astaga, gue anaknya siapa sih sebenernya? Kok gue gak tau cerita nikahan bokap nyokap sendiri," ujar Vano tak habis pikir.
Galena terkekeh hambar kemudian menghela napas. Memang benar, dunia itu sekecil daun kelor.