Setelah dua jam berlalu, Vano kembali dengan raut wajah biasa. Seolah tak terjadi apa-apa barusan. Vino yang sedang membaca e-book atau buku elektronik di dekat api unggun teralihkan perhatiannya dengan kedatangan Vano.
"Lama banget ngobrolnya. Kok lo balik sendiri sih?" tanya Vino penasaran.
"Emangnya lo mau gue bawa Anya kesini terus ngumpul sama kita-kita? Enggak kan? Komen mulu lo kayak netizen," jawab Vano pedas.
Di jawab sewot seperti itu, tentu saja berhasil memancing kekesalan Vino. "Terus, lo gak mau jelasin apa-apa gitu ke Galena? Ceritain apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimanapun juga dia pacar lo kan, ya kecuali kalau lo udah gak anggap Galena sebagai pacar." Sindir Vino.
"Ceritain apa yang terjadi? Apa yang mau gue ceritain? Orang gak ada apa-apa kok," sahut Vano kelewat santai.