Chereads / Marrying My CEO / Chapter 37 - Happiness

Chapter 37 - Happiness

Bayu tak mengerti mengapa Citra mendadak berubah, menghindarinya hingga tak merespon chat dan telponnya tak seperti biasa.

Padahal selama ini pria itu merasa masa pdkt mereka berjalan lancar.

"Kamu tuh kenapa mendadak berubah si?jadi menghindari aku gini? Salah aku apa?ngomong dong." penuh emosi pria itu melontarkan kegelisahan dalam hati.

Menghalangi jalan perempuan cantik itu.

Bayu menahan Citra saat akan pulang, mereka sedang berada di depan lift

Untung saja suasana lagi sepi.

Perempuan itu memasang muka BT, memajukan langkah hingga jarak mereka semakin dekat.

Sekitar 10 cm.

Menarik dasi pria itu.

"Aku tahu kamu gay kan kayak si Sammy. Udah nggak usah ngeles." tanpa babibu perempuan itu melontarkan tuduhan tak berprifaktaan.

Melotot, raut wajahnya menggambarkan kemarahan.

Melepaskan genggaman pada dasi pria itu dengan emosi.

Meskipun dengan suara kecil perkataan Citra tetap saja terdengar jelas ditelinga Bayu.

Pria itu melotot, tak terima akan tuduhan sang gebetan.

Pria itu mendorong Citra ke dinding.

"Kamu ini apa-apaan si? Jangan ngaco kalo ngomong." pria tampan dan bertubuh atletis itu begitu terkejut sekaligus kesal, sangat kesal.

Menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Meletakan kedua tangannya pada sisi kepala perempuan cantik tersebut.

Menarik nafas lalu menghembuskannya.

Siapa yang gak syok dituding Gay tanpa bukti, Bayu malah balik emosi.

"Kenapa kamu malu aku tahu rahasia kamu?" Citra memandang pria itu dengan tatapan tajan, menyeringai.

Bayu tak ada pilihan selain menarik paksa jemari lentik citra agar mau ikut dengannya masuk ke mobil pria tersebut.

Meskipun susah karena pemberontakan Citra, tapi dia berhasil.

Bayu mengunci pintu mobil agar Citra tak kabur.

"Aku normal, benaran deh berani ke samber petir sekarang. Kok bisa-bisanya kamu nuduh aku kayak gitu!!" Bayu penuh emosi menyangkal tuduhan gebetannya itu.

"Aku nggak percaya!!"

"Terus aku harus apa biar kamu percaya?" pria itu memukul setir kemudi, saking emosi.

Citra membuka telapak tangannya, "Mana ponsel kamu?"

Tanpa banyak protes pria itu langsung menyerahkan dua ponsel miliknya pada citra.

"Passwordsnya? " perempuan cantik itu melempar pandangan tajam.

Bersiap memasuki deratan angka.

Bayu mengambil IPhone 11 pro-nya kemudian meletakan jempolnya pada permukaan layar dan secara otomatis iPhone pria itu terbuka.

"Semua hp aku pake sensor sidik jari." mengembalikan ponselnya pada Citra,dan segera membuka dasi dan jas.

Tanpa buang waktu Citra menyelusuri semua aplikasi, isi chat dll.

Dan gak ada yang mencurigakan sejauh ini, Aman.

Citra memeriksa hp android pria itu, Bayu melakukan hal sama dan hasilnya sama gak ada aplikasi gay, chat, foto, video dll yang mengandung unsur Gay.

"Aku beneran normal, nggak percaya lihat nih adek aku jadi bangun gara-gara lihat dada kamu tuh." 

Pria itu dengan sikap salting mengatakan hal sebenarnya, Citra terkejut melihat tonjolan pada permukaan celana yang dipakai pria itu ternyata milik pria itu benar-benar telah On.

Citra memang mempunyai payudara berukuran besar.

Penampilannya juga seksi tapi tidak murahkan apalagi wajahnya cantik, laki-laki normal mana yang gak terangsang???

Brrrrukk.

Satu jitakan mendarat pada kepala pria itu.

Bayu mengusap kepalanya

"Dasar mesum, lagian bisa aja kamu Gay yang juga suka cewek kayak sahabat kamu itu hah." perempuan itu melotot kesal.

Bayu cengengesan..

Membetulkan posisi duduk agar lebih dekat dengan sang gebetan.

Membelai rambut panjang Citra dari atas sampai bawah berulang-ulang disertai wajah mempesona plus mesum.

"Aku pria normal Citra sayang bukan gay atau biseksual, kalo aku kayak sammy kenapa nggak pacaran sama dia sekalian?atau pacaran Backstreet sama si Angga?

Capek-capek amat ngejar kamu cuma buat cover doang tinggal asal pilih cewek beres deh, kalo mang cuma buat tameng doang.

Lagian kalo aku seperti tuduhan kamu pasti aku punya aplikasi gay dong di hp, ini mana ? nggak ada kan."

Angga adalah salah seorang karyawan perusahan yang berwajah ganteng dan sikap juga kalem penampilannya juga modis tapi pengakuannya membuat gempar semua orang.

Dia berani mengakui bahwa dia adalah seorang gay tanpa malu.

Citra menimbang perkataan Bayu dan benar juga apa yang dikatan pria itu.

Perempuan cantik itu mengembalikan hp pria itu.

"Okey aku percaya sama kamu." Citra mengingit bibir bawahnya.

Cup..

Satu kecupan mendarat pada bibir perempuan itu.

Bayu mulai menggerakkan bibir dengan mata terpejam dan Citra membalas ciuman pria hot itu.

Keduanya saling melumat bibir penuh gairah.

"Mulai sekarang kita pacaran kan?" Tanya Bayu setelah melepas tautan bibir mereka.

Citra mengangguk,  "Iya, kita pacaran."

Keduanya tersenyum bahagia lalu melanjutkan ciuman mereka bahkan kali ini lebih panas karena disertai dengan gerakan nakal tangan mereka yang menyelusuri tubuh masing-masing juga diiringi suara desahan.

-

-

-

Monika memegang hasil USG dan tak jenuh menatapnya disertai senyuman kebahagiaan, meskipun mereka belum bisa mengetahui jenis kelamin anak mereka tapi mengetahui kondisi anak mereka sehat itu sudah cukup.

Alfando yang menyetir sesekali menoleh pada Monika.

Dokter mengatakan banyak nasehat pada Monika apa saja yang boleh dilakukan atau tidak selama kehamilan.

"Saat kau melahirkan nanti, aku ingin berada disampingmu." seru Alfando pandangannya masih fokus ke depan jalan.

Sebenarnya Monika senang jika Alfando benar akan menemaninya saat melahirkan nanti.

Entah mengapa Monika terbesit sebuah pertanyaan dalam otaknya, perempuan itu memutuskan melontarkan pertanyaan itu.

Monika mengubah posisi duduk, menjadi menghadap suaminya tersebut.

Menggaruk kepala..

"Setelah aku melahirkan apa kita akan langsung bercerai?atau menunggu sampai anak kita cukup besar?"

"Mengapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?" bukan menjawab malah balik bertanya, Alfando tampak jelas tak menyukai pertanyaan dari Monika.

Pria itu mengerutkan dahi, pandangannya masih fokus ke jalan.

"Hanya bertanya." balas Monika cepat, tersenyum.

Alfando menoleh pada Monika, "Kita bicarakan itu lagi setelah kau melahirkan, mengerti."

Dan kembali fokus ke depan..

Monika menganguk,  "Oke."

-

-

-

Jujur Alfian bingung harus memulai chat dari mana?

Selama ini dia hanya membalas chatting para perempuan yang memang naksir dan pdkt dengannya.

Jika dirasa dia tidak klik maka pria itu langsung menolak dengan kata-kata sebaik mungkin agar tak menyinggung perasaan mereka.

Lima tahun berstatus jomblo membuat pria itu lupa, cara untuk memeluluhkan hati perempuan.

Alfian bukan seorang pria mudah tertarik apalagi jatuh cinta.

Itulah sebabnya dia masih single sampai sekarang.

Jika dia bajingan bisa saja dia memacari banyak perempuan yang jelas-jelas mengejarnya, tapi dia tak mau melakukan hal itu.

Dia tak mau menjadi seperti pria pada umumnya yaitu bajingan.

Dia ingin menjadi pria yang berbeda, pria yang mampu menjaga diri dan hati untuk perempuan yang dicintainya.

"Jadi itu cewek yang bikin elo jatuh cinta setelah sekian lama,Bro. Cantik kelihatannya juga bukan cewek murahan atau nakal." Ardian memberikan sekaleng sofhdrink pada sahabatnya itu, ikut duduk di balkon menikmati pemandangan.

"Dia bakal suka sama gue nggak ya??" raut wajah Alfian menggoreskan raut keraguan.

Ardian menggelangkan kepala, merangkul pundak sahabatnya itu.

"Cewek normal mana yang nggak naksir elo? Elo ganteng, sukses,punya duit banyak, baik plus nggak pernah macam-macam ngejalani hidup, Beruntung siapapun perempuan yang jadi pendamping elo Sob. Kalo gue cewek udah gue tarik lo ke KUA hehehe."

"Lebay lo, Tetap aja gue bukan pria tanpa cela,salah dan dosa. Saat gue ketemu tuh cewek nggak tahu kenapa gue langsung ngerasa suka mungkin cinta. Entahlah,  pokoknya gue senang Tuhan mempertemukan kami."

"Elo dah chat dia?" Tanya Ardian kepo.

Alfian menggelengkan kepala, "Belum, bingung gue memulai chat kayak gimana? Asli gue jadi kesal sendiri, udah kayak ABG baru kenal cewek aja gue." sekarang pria itu terlihat BT banget udah kayak orang kena PHP.

Mendengar pengakuan jujur sahabat itu Ardian jadi geli sendiri.

Menepuk bahu Alfian.

"Wajarlah secara elo jomblo udah hampir S2 hehe.. Gini aja mulai dari sapaan ringan tapi lucu, jadi nggak canggung pas kaliannya chatting jangan chat pake kata formal, membosankan. Ingat cewek itu paling suka sama cowok asyik"

Alfian memukul bokong pria itu dengan tangannya dengan keras sehingga Ardian kesakitan sampai mengelus pantatnya, Tersenyum senang, "Elo memang sobat gue paling The Best."

Tbc