Chereads / Game と Logic (Indonesia) / Chapter 15 - Chapter 2: x - 2y = 『 Walkthrough 』 Part 2

Chapter 15 - Chapter 2: x - 2y = 『 Walkthrough 』 Part 2

-- Part 2 --

- Betting Game terbesar sejak Fraclayfe diciptakan.

Untuk memenangkan Game ini seorang player harus mengakhiri 'Zenth Regret'. Kondisi kemenangannya ditentukan sebagai '[???]' tapi sejak beberapa saat lalu semua players setuju jika untuk menyelesaikan Game ini—untuk mencapai goal [???] yang ditentukan mereka membutuhkan jumlah nilai tertinggi.

Karena dalam 'setting' para pemain adalah pelajar dari suatu sekolah, sesuatu seperti ujian dilakukan. Itulah nilai tinggi yang dimaksud.

Yang jelas, itu yang mereka putuskan dari diskusi mereka. Tapi yang paling membuat Sendai dan yang lain yakin sebenarnya bukan karena diskusi yang mereka lakukan di atas panggung, melainkan---

-----"Ah benar~☆ Yhahaha~ Aku lupa bilang kalau ada hadiah tambahan dalam Game ini. Apa kalian bisa menebaknya? Hadiah tambahan itu, sebenarnyaa~, adalah... yah sebenarnya, jika itu kamu aku yakin kamu bisa menebaknya, tahu~☆?"

Itu sudah beberapa jam lalu ketika XeeX mengumumkan ini.

Sesuatu tentang hadiah tambahan dan semacamnya... dan tentang kepada siapa dia membicarakan 'kamu'----tidak ada yang tahu. Karena sang Creator tidak menunjukkan dirinya ketika menyampaikan ini, tidak ada yang tahu kepada siapa dia berbicara, atau setidaknya kecuali XeeX dan orang itu sendiri.

Dan setelah menyampaikan hal itu dia juga menambahkan.

"Ah jadi sebelum aku lupa lagi aku akan memberitahu kalian oke~☆? Tentang hadiah tambahan—itu akan muncul di tangan orang dengan nilai tertinggi di hari pengumuman pemenang. Yah itu bisa jadi bonus selain Fraclayfe Word yang kujanjikan jadi nikmatilah Gamenya, okey~☆"

Dengan kata lain, sang pemenang yang menyelesaikan Game ini akan mendapatkan hadiah tambahan dan utamanya jika dia meraih [nilai tertinggi] dalam ujian.

----Itulah. Alasan. Yang menyebabkan mereka lebih yakin lagi tentang kondisi kemenangan. Tentang [???] yang muncul dalam Game Contract dari Betting Game sebenarnya adalah—

- Adalah mendapatkan jumlah nilai tertinggi.

Untuk mencapainya sesuatu yang disebut Fraclayfe Word diberikan untuk masing-masing tim. Tapi karena Fraclayfe Word ada dalam bentuk 'Gacha', mereka tidak punya pilihan selain untuk menyerahkan semuanya pada keberuntungan.

Tim Sendai mendapatkan Notedt-Fraclayfe Gacha—hurufnya adalah alfabet, jumlah karakter yang dapat diambil adalah [12].

Tim Shion dengan English-Fraclayfe Gacha—hurufnya juga alfabet, jumlah karakter yang dapat diambil juga sama [12].

Dan tim Akira dengan Nihongo-Fraclayfe Gacha—hurufnya adalah kanji, hiragana, dan katakana, jumlah karakter yang bisa diambil adalah [6].

Membentuk kata dengan Nihongo-Fraclayfe membutuhkan karakter yang lebih sedikit dari bahasa lain seperti Notedt dan English, yang menjadi alasan kenapa tim Akira mendapatkan setengah jumlah karakter dari yang lain.

- Akihara Karasu, atau biasa dipanggil Akira.

Dia merupakan sosok misterius yang membawa budaya otaku ke dunia permainan dan susunan kata—sang pencipta animusphere itu sendiri—yang saat ini adalah legenda urban di Fraclayfe—dan di masa depan, dia tidak diragukan lagi akan mencatatkan namanya dalam sejarah dunia. Mustahil untuk orang seperti itu tidak tahu banyak 'cara memaksimalkan potensi Nihongo-Fraclayfe'.

Di sisi lain tim Sendai mendapatkan Fraclayfe Gacha dengan bahasa internasional. Meskipun memakai bahasa lain dalam komunikasi sehari-hari bukanlah masalah baginya, keuntungan pemilihan kata memakai bahasa internasional tidak diragukan lagi ada di tingkat yang berbeda.

-----Itulah keuntungan yang mereka dapatkan dari tipe Fraclayfe Gacha mereka. Terus terang, satu-satunya tim yang tidak mendapatkan keuntungan apapun dari tipe seperti ini adalah Shion dan Ruri. Atau jika harus menyebutkan keuntungannya, yah.... mereka bisa belajar bahasa inggris.

"Oh..."

Benar..... XeeX menambahkan, sekali lagi.

"Dan untuk para NPC(Non Player Character), aku sengaja menonaktifkan mereka waktu kalian masih membaca pesan Zenth jadi.... itu sudah bisa diaktifkan sekarang—aaah, maksudku diaktifkan... itu seperti, kalian tahu? Waktu kalian mengajak seseorang berinteraksi, itu akan 'aktif'.... bukan sebagai AI melainkan makhluk hidup. Kalian bisa mencobanya nanti."

..... Dan, semua pesan tambahan dari Host – XeeX selesai. Cuma itu yang mau dia sampaikan dan tidak ada lagi. Menjadi tanda sebenarnya dimulai Betting Game [Zenth Regret].

Itu sudah beberapa jam yang lalu.

Sekarang—

.......-----------

"Jadi, bagaimana?"

"Um..."

Bersandar ke dinding sambil memasukkan tangannya ke saku celana, pria berambut hitam atau biasa dipanggil Akira menginterogasi Emi-V. Tapi itu tidak seperti dia benar-benar menginterogasinya seperti memojokkan seorang penjahat jadi....

Benar, bagaimana kalau kamu mulai menjawabnya sedikit, Emi-V.... seperti, kenapa itu tadi terjadi.

"Maaf..."

Bukan... itu yang Akira maksud. Yah, itu wajar jika dia meminta maaf, sih. Tapi bukan itu masalahnya di sini.

Shion dan Konokoneko Ruri. Itu tidak seperti mereka ada di kelas yang sama, tapi... mereka berdua memasuki kelas di mana Akira dan Emi-V berada. Mereka mungkin sudah mendengar kabarnya—tidak, pasti, karena mereka datang juga dengan wajah dan aura yang serius, mereka pasti sudah mendengar kabarnya.

"Oi Emi-V, lihat aku. Apa maksudnya? Apa yang orang-orang katakan itu 'benar'?"

"Harusnya tidak.... seperti ini kan."

Emi-V melihat mereka saat memasuki ruangan, tapi segera menurunkan pandangannya kembali ke meja.

"Maaf.... aku..."

Itu benar.

Beberapa saat lalu Emi-V 'mengaktifkan' sejumlah NPC. Itulah masalahnya.

"Aku tidak sengaja. Aku cuma, berjalan—dan...."

Dia tersandung kakinya sendiri dan membuatnya terjatuh. Dia jatuh dan menabrak seseorang, yang kemudian orang itu terdorong untuk menabrak seseorang lagi di depannya, pengulangan ini terjadi beberapa kali sampai terbentuk efek domino yang pada akhirnya membawa chaos untuk menelan dunia ini dalam kegelapan—maaf, yang terakhir itu bercanda.

Pada akhirnya, secara naluriah, Emi-V meminta maaf pada semua orang yang ada di sekitarnya.

Awalnya dia cuma menjatuhkan dua orang tapi, gadis ini, dia membuat interaksi dengan orang-orang di sekitar yang sebagai hasilnya—lebih dari 20 murid aktif.

"Karenaku... rencana Shion-san...."

---.....

---------Tepat setelah pengumuman tambahan dari XeeX, Shion mengatakan pada mereka berlima termasuk Sendai dan Echo untuk tidak mengaktifkan para NPC. Dia membuatnya terdengar seperti rencana dengan alasan-alasan yang masuk akal, tapi cuma orang ini...!!

"Maaf...."

Emi-V mengacaukan semuanya. Mereka bisa marah sekarang. Mereka bisa memarahi Emi-V sampai titik untuk membuat diri mereka sendiri puas. Meluapkan semua kekesalan dan kebencian gelap terdalam dalam hati dan jiwa mereka.

-----------Itu tidak terjadi. Udara berkembang seperti dalam anime persahabatan.

Shion mengusap kepala Emi-V dengan senyum di wajahnya, dan berkata.

"Hm~ hm~ semua orang membuat kesalahan kok~"

Ruri mengikuti.

"Yang penting adalah... pfft~ tidak mengulangi kesalahan yang sama."

Akira juga, mengembangkan atmosfer persahabatan ini.

"Kau pikir siapa kami~? Kami adalah temanmu, Emi-V—memaafkan kesalahan seorang teman sudah menjadi hal biasa di antara kita, kan~?"

Mereka mengatakan dialog yang biasanya muncul dalam anime persahabatan--------tapi tolong untuk tunggu sebentar.

"H-hey, aku tidak tahu apakah aku harus senang atau apa t-tapi---k-kenapa kalian terlihat seperti bisa tiba-tiba tertawa kapan saja?!"

Benar, dialog dalam scene ini bagus, tapi mereka yang menyampaikannya terkesan seperti di dalam hati mereka menertawakan sesuatu. Itulah poin anehnya, yang mana Emi-V kesulitan harus menanggapi apa.

Saat dia masih terkejut dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, sejumlah orang memasuki kelas.

"Oh, hei, Emilia. Kami lupa bilang ini tadi di lorong... kau tahu, kita sekarang adalah teman, kan? Ayo memulainya dengan bertukar WiChat!"

"Apa kalian teman Emilia? Ayo tukeran WiChat juga, bagaimana?."

Selain kepada Emi-V orang-orang itu juga bicara dengan Shion dan yang lain. Mereka adalah beberapa orang yang diaktifkan Emi-V beberapa saat lalu.

"... WiChat?" Ruri bertanya-tanya apakah itu semacam media sosial di dunia ini.

"Oh, hei ayolah, semua orang tahu WiChat."

Dalam sebuah era dengan perkembangan teknologi modern di mana dunia ini barangkali adalah salah satunya, sesuatu seperti media sosial dapat digolongkan sebagai pemahaman umum, atau mudahnya dianggap standar(akal sehat).

Katakan saja WiChat adalah media sosial paling populer dan bahkan satu-satunya di dimensi ini. Jika itu tentang dunia teknologi dan sains, mereka punya facebook dan instagram.

Dalam era di mana Akihara karasu dan Konokoneko Ruri hidup hampir semua orang seharusnya tahu itu—sebenarnya, agak aneh untuk remaja seumuran mereka menanyakan 'apa itu facebook'.

Perasaan 'teman-teman' Emi-V mungkin juga kurang lebih seperti itu. Sayangnya, menyampingkan Shion dan Emi-V yang tidak tahu apa itu media sosial, Akira dan Ruri adalah manusia dari dunia lain. Atau bahkan jika mereka tahu 'apa itu' WiChat, untuk bisa memahami media sosial dari dimensi lain tanpa pernah melihatnya hal itu ada di luar kemampuan mereka.

Nah, biasanya Shion yang membuat alasan dan mengendalikan situasi di saat seperti ini, tapi, seseorang perlu menerangkan 'apa itu media sosial' sebelumnya. Tentu saja, jika seseorang mau dia harus mulai dari 'apa itu internet'.

"Hahah... yah maaf maaf, mereka ini tinggal di kastil kecil yang tinggi di tengah hutan. Kalian tahu, seseorang yang mengaku sebagai ibu mereka mengatakan kalau semua manusia di dunia luar adalah predator hina dan keji yang memperdebatkan karakter 2D seperti itu merupakan masalah global."

Emi-V berkedip beberapa kali dengan wajah yang sepertinya berkata 'apa-apaan yang orang ini katakan?', sedangkan di dekatnya Shion dan Ruri menggunakan jarinya untuk mengorek isi telinga mereka.

Jadi. Apa-apaan yang orang ini katakan? Tentu saja, Akira membuat-buat alasan ini.

Istana kecil yang menjulang tinggi di tengah hutan itu jelas mengacu pada Rapunzel. Cerita yang cukup populer di dunia teknologi dan sains. Tapi lebih tepatnya, hubungan apa yang ada antara hina dan keji dengan memperdebatkan waifu seakan itu adalah masalah global?

Saat para teman Emi-V turut berduka atas masa lalu Rapunzel daur ulang itu, Akira menambahkan.

"Mereka adalah tanggung jawabku, tenang saja. Kita bisa bertukar WiChat besok."

"Begitu.... Mengingat ujiannya masih agak lama, apa yang mau kalian lakukan setelah ini?"

"Benar juga. Menyampingkan tiga orang pedalaman yang sudah jelas tidak tahu apapun tentang dunia luar, aku sendiri masih baru di daerah sini. Kau tahu, kenapa kita tidak mulai mengobrol sedikit tentang—"

"Maaf ya aku orang pedalaman... Sebenarnya aku punya hal yang harus kubicarakan dengan mereka di tempat lain jadi...."

Shion melihat Akira dan Ruri secara bergantian—dan pergi.

"Kami permisi."

"J-jangan meninggalkanku! Kalian sengaja ya? Kalian sengaja! Kalian pasti sengaja kan!?"

.......---------

Di tempat lain yang disebut [gudang olahraga].

Itu adalah tempat legendaris yang diakui kelegendarisannya setelah memicu tak terhitung 'flag' di masa-masa remaja oleh para remaja. Mengisi masa-masa indah itu dengan kehidupan penuh bunga dan warna-warna dari masa muda mereka.

-----Kalian mungkin terlalu polos untuk memahami hal ini. Tapi itulah yang kurasakan dari Visual Novel bergenre romance—atau disebut juga Game Galge berbasis simulasi cinta.

Dan di tempat seperti itu sekarang, empat remaja mendiskusikan hal yang (mungkin)serius.

"Kukira inti dari rencanamu adalah informasi?"

"Apa?"

Emi-V memiringkan kepalanya karena ketidakpahaman.

"Kubilang, Shion, kau sengaja menanamkan ke pikiran para players sebuah gagasan bahwa mengaktifkan NPC untuk sekarang adalah tindakan paling tolol, kan? Yah~ kau sengaja menjelaskan itu di depan Sendai dan Echo juga jadi... kukira rencanamu adalah membiarkan Emi-V mengaktifkan beberapa NPC secara tidak sengaja dan diam-diam menjadikan mereka sebagai sumber informasi kita sementara membiarkan tim lawan kekurangan di aspek ini.... Jadi aku salah, yah..."

Benar, itu yang Shion katakan. Tapi itu salah.

"Tunggu sebentar! Pertama-tama, kenapa kalian tahu kalau aku PASTI akan secara tidak sengaja melakukan itu?"

- Mengaktifkan para NPC.

Sangat mudah untuk menebak Emi-V pasti melakukan hal tersebut secara tidak sengaja.

Dan orang yang terkait sepertinya terlalu meremehkan kemampuan para Humanless. Jika itu Shion—mempertimbangkan dan memikirkan, dan bahkan melihat sampai lusinan, ratusan atau ribuan langkah ke depan adalah mungkin. Dan untuk Akira sendiri---

"Hah! Tidakkah menurutmu kau terlalu meremehkanku, Emi-V?"

Dia mengatakan, dengan bangga dan penuh dengan kepercayaan diri.

"Kau tahu, aku menyembunyikannya selama ini—aku menyembunyikan jika itu adalah sesuatu tentangmu, aku sudah tahu SEMUANYA! Dari takdirmu di masa depan, sifat-sifat memalukanmu dan three size, aku sudah tahu semuanya! Gahahaha!"

"A-a-apa yang kau k-katakan?!! L-lupakan! Lupakan semua yang kau tahu tentangku!! Dan juga jangan mengatakan hal itu dengan bangga! Kau senpai bego! Idiot! Kau menjijikkan!!"

Melihat pemandangan yang sudah biasa ini, Shion dan Ruri berkata acuh.

"Oke oke, jadi itu yang disebut 'tsundere'."

"Apa kita bisa merekamnya?"

"Akira mungkin bisa. Tapi jika kita harus merekamnya setiap kali Emi-V seperti ini aku tidak yakin penyimpanannya akan bertahan dalam 3 hari."

Emi-V sudah mencapai batasnya. Jika itu tentang mempermainkan perasaan suci dan polosnya, dia tidak pernah terbiasa meskipun hal itu adalah rutinitas dalam masa remajanya.

Di matanya seakan berkata 'aku juga bisa lelah kalian tahu...' dan dia melihat mereka dengan sinis.

"Sungguh, kenapa, tidak bisakah kalian berhenti melakukan ini?"

Hal yang sudah biasa terjadi. Jika ada yang berbeda itu cuma fakta bahwa 2 orang selain Akira masuk dalam percakapan.

Nah---------Karena membahas hal ini dan itu terlihat seperti tidak ada habisnya, ayo kembali ke topik awal.

"Kukira juga begitu, sama seperti yang Akira simpulkan."

Mengabaikan tatapan sinis Emi-V, Ruri yang setuju dengan kesimpulan Akira membuat satu pertanyaan kepada Shion—bukan, dia membuat itu lebih seperti permohonan daripada pertanyaan.

"Jadi jika itu salah, apa tujuan leader, aku ingin tahu....."

Itu yang Ruri katakan.

Alasan kenapa Shion meminta untuk 'tidak mengaktifkan para NPC' di depan semua players. Ruri bilang kalau dia ingin tahu apa itu.

Lalu ayo katakan.

"Nah, meskipun aku menjawab ini secara jujur dan menjelaskan semuanya, apa yang bisa kukatakan cuma 'tidak ada'."

--....... Huh?

"Alasan kenapa aku mengatakan pada Sendai, Echo, dan kalian bertiga tentang NPC, kan... Seperti yang kubilang itu 'tidak ada'."

----------........

"Tidak ada alasannya..... Benar, dan bahkan jika saat itu aku menjelaskan soal NPC semasuk akal mungkin di depan Sendai dan Echo, itu masih akan 'sia-sia'. Maksud dari kata-kata yang kukatakan tentang 'jangan mengaktifkan NPC' menjadi sia-sia. Kalian tahu kenapa?"

Karena........

"....... Jika itu sekarang, aku yakin dua orang itu sudah memulai 'aktivasi' NPC secara besar-besaran."

------------------------.......

Bersama dengan kalimat yang datang dari Shion, gudang olahraga untuk seketika menjadi gelap.

Yang jelas, itu bukan karena hari ini tiba-tiba berubah menjadi malam hari. Cahaya matahari yang sebelumnya masuk lewat jendela dan ventilasi udara sekarang dihalangi oleh sesuatu yang cukup besar untuk menutupi seluruh sisi gudang.

Ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan hal semacam ini, tapi, itu tidak banyak. Ruri dan Akira adalah pemikir jenius yang ada di level [Humanless]. Hampir semua alasan yang 'mungkin' sudah ada di otak mereka.

Tapi jika itu tentang cuacanya yang mendung atau sebagainya—dengan menghitung suhu udara dan faktor lain Ruri bisa mengatakan bahwa itu salah, sama sekali bukan seperti itu. Karena alasan untuk kegelapan ini yang sebenarnya bukanlah cuaca. Yang menghalangi matahari bukanlah sesuatu seperti awan cumulonimbus atau stratocumulus.

Dan hanya dua detik setelah fenomena ini berlangsung, mereka melihat—dengan kedua mata mereka sendiri, cahaya yang lebih terang mulai memasuki penglihatan mereka dari dunia di luar gudang.

- Api. Itu adalah cahaya dari api. Dan juga—sangat besar. Kemudian menghilang setelah dua, tiga detik.

"A, apa itu tadi...?"

Emi-V yang masih kebingungan melihat ke atap dan membuat pertanyaan klise yang hanya berakhir untuk diabaikan.

Berlari dengan senyuman yang menunjukkan seperti 'ini pasti akan jadi menarik', Akira membuka jendela di sebelah kirinya, kemudian melihat---di atasnya, ke arah langit.

Dunia ini bukanlah Fraclayfe. Langitnya berwarna biru dengan awan-awan putih kecil—dilihat dari mana pun, itu lebih seperti langit di dunia Ruri dan Akira berasal.

Selembar kertas melayang di dekat Akira. Mengambil kertas itu dengan tangan kanannya, dia menarik lebih tinggi garis lengkung di pipinya, lalu---

.......---------

"Jadi, begitu."

Dia memahami sesuatu—tepat setelah melihat apa yang ada di langit, dan juga kertas di tangannya.

------Bermain-main dengan Chess Pieces – White Queen di tangan kirinya; apa yang terlihat di bawah rambut putih dan mata emas seorang Zombist adalah senyuman seorang penjahat, dengan mata yang ditutupi oleh kegelapan, Shion berkata.

"Kurang lebih begitulah, kira-kira."

"Apa? Apa yang kalian berdua bicarakan? Jangan membuat atmosfernya seperti kita akan melakukan sesuatu seperti membunuh orang. Hei apa kalian berdua mendengarkanku?"

Tidak. Mereka jelas-jelas tidak mendengarkan.

------------"Hahahahahahahaha!!"

Tepat saat Shion tiba-tiba tertawa seperti itu, Emi-V mengeluarkan tatapan mata yang seperti bertanya 'apa kamu sehat?' pada Shion.

"Gyahahahahahahaha!!"

Tepat saat Akira juga tiba-tiba tertawa, Emi-V mengeluarkan tatapan mata yang seperti berkata 'nih orang beneran gak waras' pada senpainya.

Kemudian Akira—mengatakan ini.

"Jadi.... filler, yah."

Jika itu tentang tujuan Shion yang mereka bahas sebelumnya, Akira mungkin sudah menyadari apa itu. Tapi untuk sekarang hanya mereka berdua yang tahu apa hubungannya hal itu dengan 'filler'.

Membuat deduksi dan kesimpulan yang rumit bukanlah keahlian milik Ruri jadi.... melihat ke arah Akira yang barusan bicara, dia membuat pertanyaan.

"Fill, ler? Maksudmu seperti memasukkan sesuatu yang tidak mendukung jalan cerita?"

Itu benar. Jika Shion ingin membuat filler—mengingat apa yang dia katakan tentang 'jangan mengaktifkan para NPC' yang dia sendiri nyatakan itu sebagai 'sia-sia', maka tujuannya tidak salah lagi tercapai, tapi... untuk alasan apa hal ini dilakukan? Kenapa?

Karena—

"Kalian tahu?" Shion sendiri—menjawab pertanyaan Ruri. "Selain menjadi sebuah panggung permainan terbesar dalam sejarah Fraclayfe, Betting Game ini juga merupakan titik pengambilan film terbaik yang saat ini—di dunia lain, lebih dari seratus juta orang sedang menontonnya dari masa depan—untuk hal ini semuanya masih ingat kan? Itu yang sang Creator katakan sebelum Betting Gamenya dimulai."

"Dan dengan menambahkan filler ke dalam 'movie terbaik'—" Akira melanjutkan. "XeeX tidak punya pilihan selain untuk menunjukkan dirinya sendiri di depan kita, atau jika dia tidak mau Shion bisa melanjutkan filler ini dan mengubah movie terbaik yang dia harapkan jadi film ampas."

Karena film yang terlalu banyak filler tidak akan laku di pasaran—itu jelas.

Atau dengan kata lain-------

"Shion-san, kau.... memancing—tidak bahkan 'mengancam' dewa. Apa itu... kau pikir—mu, ngkin?"

Emi-V yang masih tidak percaya bahwa di dunia ini ada orang yang mendekati dewa hanya untuk sedikit membuat kejahilan—menanyakan ini. Jika XeeX adalah Creator yang jahat dan kejam, apakah orang-orang itu juga akan berbuat sampai sejauh ini? Dia tidak yakin. Dia tidak yakin tapi... gadis ini bisa membayangkan hal itu sampai terjadi.

Tepat saat Emi-V masih tenggelam di pemikiran sia-sianya--------......

"Hey hey~, nah kalian bisa memanggilku dengan cara yang biasa saja, kalian tahu? Atau kamu tidak paham apa itu normal dan 'tidak berlebihan' ya?"

Di akhir kalimat Emi-V yang dia katakan dengan sikap yang seakan tidak mempercayai pemikirannya, ia melihat—bahwa, di atas tumpukan kursi yang tingginya di atas dua setengah meter, seseorang dengan wujud dark angel sedang duduk dengan senyum yang menyeramkan. Dan dengan cara bicara yang familiar dia mengatakan itu.

Usia dari penampilan fisiknya ada di sekitar sepuluh sampai dua belas tahun. Dengan sepasang sayap hitam di punggungnya dan mahkota yang memancarkan cahaya hitam, bocah itu terlihat seperti karakter yang biasanya membawa firasat buruk.

Dia adalah sang Creator, XeeX – host dari permainan ini.

Ruri adalah orang pertama yang menyadari keberadaan XeeX di gudang. Tentu saja, Emi-V yang terkejut adalah satu-satunya orang yang baru sadar kalau XeeX bahkan ada di gudang olahraga.

"Yah jangan kaku begitulah, XeeX, yang seperti ini cuma sapaan ringan di antara kita, kan?"

Di dalam hatinya Shion mengingat saat XeeX melemparnya ke dimensi lain di tengah penyelesaian Neverending Game untuk menyelamatkan seorang gadis manusia bernama Konokoneko Ruri. Lebih tepatnya, dia melakukan ini untuk balas dendam dari saat itu.

"Aku punya satu pertanyaan untukmu, XeeX. Dan tergantung jawabanmu aku mungkin juga punya satu permintaan untukmu."

.........---------------

"Heheh~☆ sebuah pertanyaan, huh... Nah, tapi soal aku akan menjawabnya atau tidak kamu harus membiarkan aku memilihnya sendiri, oke? Dan juga jangan terlalu berharap untuk 'permintaan' karena aku harus bersikap netral sebagai host. Oke~☆ jika kalian paham aku akan mendengarkan kalian, apapun itu katakanlah~☆."

"Baiklah. Akira."

"Ya, ini dia. Sejak aku tahu Sendai-chan adalah player, aku selalu ingin menanyakan ini padamu. Apa----"