Setelah makan malam Risya dan Arul ke wartel dekat Kantor. Wartel malam hari biasanya penuh. karena saat itu satu2nya alat komunikasi ya wartel. ada yang menggunakannya untuk interlokal ke kampung, ada yang menggunakan buat menghubungi teman, saudara,sahabat, pacar dll. Saat sedang menunggu Arul bertemu dengan temannya yang bernama Teguh
" Mau ngapain ke Wartel Rul? bukannya pacar lo deket di atas kamar lo" rupanya Teguh tidak melihat kali saat ini Risya sedang bersama Arul.
" Iyalah lah ini orangnya. sambil menunjuk ke Risya. mau telpon Camer." jawabnya
" ohh...kirain kamu mau telpon pacar yang lain." balas Teguh
" enak aja...pacar gue cuma 1 sekarang." jawab Arul membela diri karena udah melihat Risya yang mulai menatap penuh curiga.
" ohh..syukur deh. ya udah have fun ya. gue masuk dulu..bye. dah Risya." ucap Teguh dengan tatapan menggoda.
" Dah..." balas Risya
" Emang kamu punya pacar berapa ka? ayoo ngaku ??"
" eit...sabar dulu sayang. jangan dengerin omongan Teguh. Sumpah cuma kamu yang ada dihatiku sekarang. sweer. " kata Arul sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah.
Beruntung giliran mereka buat menelepon jadi mereka nggak melanjutkan perdebatan tadi.
" tuh udah selesai. giliran kamu. Arul ngingetin waktu Risya mau membalas kata-kata Arul. Risya lalu masuk di temani Arul dan kemudian menelpon ke rumah.
📞 Assallamuallaikum Mah.
📞 waallaikumsalam Ris, gimana kabar ? kamu sehatkan nak?
📞 Alhamdulillah sehat.
📞 syukur Alhamdulillah..ada apa kmu nelpon.?
📞 kangen sama mamah dan keluarga di situ.mamah, papah mas Darma sehatkan?
📞 Alhamdulillah kami semua sehat disini
📞 oh ya mah bulan depan ada perekrutan karyawan baru di perusahan. sapa tau mas Darma mau ikutan nglamar kerja. bilangin juga tuh sama Ani dan yang lain. langsung aja ke alamat Hotel Sangrila di Bandung. kali ini perekrutan di Bandung mah hari sabtu jam 8 pagi.
📞 oh ya nak. nanti aku sampein ya ke kakakmu Darma dan yang lain.
"Ris aku mau ngomong." bisik Arul sambil tangannya membentuk telpon ditaruh di telinga.
📞 sama siapa Ris kok rame banget ?
📞 Ohh..itu temen di wartel sebelah berisik banget. jawab Risya berbohong. Risya memang belum siap mengenalkan Arul ke keluarganya. Arul mau ikut ngomong dan mendekati gagang telpon tapi mulutnya ditutup dengan tangan oleh Risya.
📞 Mah udahan dulu ya. ada yang reseh nih. Assallamuallaikum.
📞 Waallaikumsalam. kenapa tuh anak ( pikir mamanya.)
Arul kelihatan sedih banget karena nggak diperkenalkan Risya pada keluarganya. Padahal Arul begitu ingin agar hubungannya dengan Risya segera diketahui orang tuanya. entah mengapa Dia ingin sekali mengenal keluarga Risya. berbeda dengan pacar2 yang dulu. Arul bakalan nolak dengan berbagai cara kalo pacarnya mau mengenalkannya pada keluarganya. Raut wajah Arul begitu kusut saat itu, Arul merasa kalo Risya tidak bener2 serius dengannya. tidak bener2 mencintainya. mungkin Risya hanya menganggap hubungannya main-main. Arul melangkahkan kakinya dengan gontai sementara Risya membayar di Wartel. Dia terus berjalan dengan limbung tanpa menunggu Risya.
" kak tunggu.." suara Risya mengembalikannya ke alam nyata. Arul menoleh tapi berjalan kembali dengan tampang kusut. Risya nggak menyangka Arul bakal sangat sedih seperti itu karena tidak diijinkan berkenalan dengan keluarganya.
Risya menyentuh tangan Arul tapi ditepis kasar oleh Arul.
" kak.."
" maafin aku kak. aku tadi becanda sama kamu."
" aku tau kok. kamu nggak serius dengan hubungan kita."
" ya Allah. enggak ka. aku serius..aku cuma belum siap." jawab Risya lirih sepertinya untuk dirinya sendiri.
" udahlah terserah kamu aja. "
akhirnya mereka berdua berjalan dalam diam. Arul kemudian mengantar Risya sampai depan kamarnya. cukup lama mereka duduk di teras dengan sama2 berdiam diri. suasana malam jadi terasa sunyi. kebetulan teman2 1 kamar Risya masuk malem semua. dan lingkungan sekitarnya pun terasa ikut sunyi sesunyi hati mereka.
" apa kamu nggak yakin dengan hubungan kita?" tanya Arul memecahkan kesunyian diantara mereka. entah mengapa Arul begitu ingin kepastian hubungan mereka.
" aku yakin kak.tapi..aku takut."
" takut apa ??"
" takut hubungan yang indah ini akan segera berakhir. " jawab Risya lirih.
" kenapa ?"
Risya terlihat bingung mencari kata-kata untuk menenangkan hati kekasihnya. sejujurnya Risya belum pernah pacaran selama ini. walaupun temannya banyak cowok dan sering dateng ke rumah tapi mereka hanya temannya. tidak ada ketakutan ketika mengenalkan mereka. tapi ini adalah kekasihnya, cintanya dan pacar pertamanya. bagaimana jika orang tuanya melarangnya, bagaimana jika mereka kemudian khawatir dan melarang Risya bekerja. itu akan menjadi saat yang menghancurkan hidupnya. Arul adalah pacar pertama yang begitu ia cintai, orang yang begitu membuatnya nyaman.Ayah Risya adalah orang yang sangat keras dan melarangnya pacaran selama ini. selama ini Risya menjaga dirinya dengan baik dari tidak pernah berpacaran juga karena orang tuanya melarang. Risya bukan tidak ingin pacaran ketika masih di sekolah melihat teman-temannya berpacaran. kebanyakan teman-temannya tidak berani mendekatinya karena Ayahnya begitu keras dan menakutkan. sehingga mereka mundur sebelum berusaha berjuang mendapatkan cintanya. Dan Risya belum siap, jika nanti orang tuanya melarang hubungannya dengan Arul. Dia selama ini berusaha menutupi semua kelemahannya dengan sikapnya yang tomboy. tapi dengan Arul dia mampu kembali menjadi dirinya sendiri. Arul mampu menjadi tempatnya bersandar, yang selalu melindunginya, selalu menghiburnya. tidak bisa dibayangkan jika tiba-tiba semuanya harus hancur. apakah dia siap. tidak...dia tidak mau kehilangan Arul.. tak terasa Air mata Risya menetes.. Arul yang melihat Risya meneteskan airmata menjadi bingung. Dia mengangkat kepala Risya yang menunduk menahan air matanya. Dia tatap wajah Risya dengan lembut.
" kenapa ? kenapa kamu menangis ? jari-jari tangannya menghapus airmata Risya. di lihatnya kekasihnya hanya meneteskan airmata tanpa mampu berkata. Di tidak memaksa Risya berkata-kata. malah direngkuhnya Risya ke dalam pelukannya. berusaha memberikan rasa nyaman kepada kekasih hatinya. " menangislah. apapun yang ada dihatimu keluarkanlah." katanya lagi
Risya tidak dapat lagi menahan airmatanya. belum pernah dia diperlakukan dengan lembut seperti itu. selama ini dia selalu menyembunyikan airmatanya sendiri. tak pernah mampu dia menangis di depan seseorang. dia akan merubah wajahnya menjadi bahagia di depan orang lain walaupun dia sedih. satu2nya tempat dia menangis selama ini adalah Robbnya. hanya ketika dia sedih dia akan mengadu dalam sholatnya sambil menangis.karena itu keluarganya selalu melihatnya menjadi wanita yang kuat dan tangguh. tidak pernah ada keluhan dimulut Risya sebesar apapun beban dihatinya. Risya ingat saat dia berumur 7th ibunya memergoki ayahnya berselingkuh. dan terjadi keributan besar di rumahnya. tapi dia tidak pernah menangis di depan mereka. Dia memilih masuk ke kamar mandi dan menangis disana sendiri. lalu dia keluar dan tidak menangis lagi dan berusaha ceria membesarkan hati ibunya untuk tetap kuat menghadapi kenyataan. sejak saat itu Risya memang tidak pernah mau bergantung pada laki-laki. dia selalu berusaha agar bisa melakukan apapun sendiri. bahkan dia bisa melakukan kerja berat seperti laki2. Dia tidak butuh laki-laki karena tanpa laki-laki dia juga bisa. itu yg selalu termainset di pikirannya. walaupun keluarganya baik-baik saja setelah itu. ibunya yang begitu sabar telah disakiti berkali-kali oleh ayahnya. namun mahligai pernikahan mereka tidak pernah hancur. itu hanya karena ibunya yang begitu sabar dan tulus menerimanya. biarpun begitu, bukan berarti ibunya tidak terluka. berapa kali dalam hidupnya melihat ibunya menangis. kalo mengingat itu. hati Risya perih dan rasanya tidak ingin menikah ataupun menjalin hubungan dengan laki-laki. Dia juga pernah merasakan sakitnya mencintai laki-laki playboy seperti Ari. walau cintanya hanya bertepuk sebelah tangan tapi dia tau sakitnya. Saat ini dia baru mulai membuka hatinya pada laki-laki yang juga di cap Playboy oleh orang lain. namun laki-laki itulah yang mampu membuatnya bahagia. ketakutan-ketakutan itu muncul dalam hatinya. apakah semua akan baik-baik saja? jika dia memberitahu keluarganya ? atau semua akan hancur nantinya? kenapa dia begitu takut menghadapi kenyataan itu nantinya. kenapa hatinya tidak sanggup untuk berpisah ? Dia hanya ingin bahagia saat ini. Dia hanya ingin egois sebentar saja.
" udah jangan dipikirkan. kalo kamu belum siap aku akan menunggu." ucap Arul lembut masih berusaha menenangkannya dengan mengecup kepalanya.
Setelah tangisnya mereda dan cukup lega. Risya mencoba menjelaskan pada Arul. Dia ga mau kalo kekasih hatinya salah paham.
" kak.."
" hm.." masih memeluk Risya dan mengusap rambutnya dengan lembut.
" maafin aku ya. aku hanya belum siap memperkenalkanmu. "
" iya aku paham. jangan dipikirin lagi ya. biar semua mengalir apa adanya. mungkin aku yang terlalu buru-buru dan memaksamu.
aku hanya tidak mau menyembunyikan hubungan kita dari mereka. aku juga berencana mengenalkanmu kepada keluargaku nanti. tapi..kalo kamu belum siap aku akan menunggu. " kata Arul menjelaskan.
Ada kebahagiaan dihati Risya mendengar penjelasan Arul. Risya lalu menceritakan semua ketakutannya pada Arul. tidak ada lagi yang disembunyikan kepada Arul. tidak lagi dia malu menceritakan semua kondisi dan masa lalu keluarganya pada Arul. karena dia yakin Arul mencintainya tanpa syarat. Arul memahaminya. dengan lembut dia mendengarkan setiap hal tentang keluarga kekasihnya. tentang ayahnya, ibunya dan kaka k lelakinya. Arul juga lalu menceritakan tentang keluarganya.
" Kamu jangan menangis lagi ya. kamu bukan satu2nya orang yang menderita di dunia ini. Aku juga sama, aku sejak kecil di tinggal ibuku kerja di Arab. bertahun-tahun aku hidup tanpa ibu. kadang aku merasa iri ketika melihat teman-temanku diantar dan dijemput ibunya di sekolah. aku tumbuh menjadi anak yang nakal dan jahil karena kurangnya kasih sayang ibu. Ayahku kadang mabuk-mabukan dan main perempuan di rumah. jujur aku jadi benci dengan keadaan rumahku selama bertahun-tahun. aku menyalahkan ibuku yang menjadi penyebab semua ini. dan aku membenci perempuan. makannya aku pacarin banyak perempuan dan menjadi playboy karena aku merasa sakit hati pada mereka. tapi setelah aku bertemu kamu dan jatuh cinta sama kamu semua berbeda. aku ingin selalu melindungimu bukan menyakitimu. aku ingin kamu nyaman di dekatku. aku berusaha menahan gejolak dihatiku. aku begitu mencintaimu.." Arul berusaha jujur pada hatinya yang membuat Risya sangat bahagia. Risya bangun dan menatap wajah tampan dihadapannya harinya begitu damai melihat wajah itu. Sesaat mereka saling menatap, mengungkapkan perasaan dihati lewat mata mereka. tiba-tiba Arul mendekatkan bibirnya ke bibir Risya, mengecupnya lembut sangat lama..Risya seolah tak percaya dengan yg telah terjadi. hatinya memberontak mengatakan bahwa ini salah. namun tubuhnya tak kuasa menerima ciuman yang begitu lembut di bibirnya. sensasi manis dari bibir merah muda Arul seakan menempel di bibirnya memberinya rasa yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. runtuh semua prinsipnya bercampur dengan gairah yang iya rasakan saat ini. Ciuman pertamanya yg ingin dia berikan pada suaminya gagal sudah. tapi sudut hatinya yakin bahwa Arul adalah laki-laki yang akan menikahinya. Arul sepertinya merasakan kegelisahan kekasihnya.. Dia melepas ciumannya, menatap lembut wajah yang saat ini dipenuhi dengan gairah. dan menciumnya lagi, kali ini ciumannya lebih dalam dan penuh dengan gairah...seakan ingin mengungkapkan semua perasaan yang bergejolak dihatinya. sampai nafas mereka terasa sesak. baru mereka melepaskan pagutannya satu sama lain. Risya merasa wajahnya seperti terbakar dan memerah karena gairah yang dirasakannya. terasa begitu indah, begitu lembut. mereka tersenyum bahagia.
hal yang sama dirasakan oleh Arul, walaupun ini bukan ciuman pertamanya. namun ciuman ini begitu berbeda. ciuman ini begitu penuh perasaan datang langsung dari hatinya bukan dari nafsu birahinya. hatinya yg menginginkan ciuman ini. hatinya yang mengedalikan ciuman ini. selama ini ciumannya hanya semata mengikuti naluri dan nafsu semata. tidak ada kebahagiaan saat melakukannya. yang ada hanya berciuman tanpa rasa. Arul menyentuh bibir Risya dengan ibu jarinya.
" maaf...aku tidak mampu mengendalikan diriku." katanya
" ti..tidak apa-apa."
" apa kamu bahagia ?"
Risya hanya mengangguk tanpa mampu berkata-kata karena saat itu dia merasakan jantungnya berdetak begitu cepat seperti bom yang akan meledak.
" aku..mencintaimu Risya." ucap Arul seakan ingin mengungkapkan perasaannya terus pada gadis pujaan hatinya.
" aku juga." balas Risya. kemudian mereka berpelukan. Risya dengan manja meletakkan kepalanya di dada Arul. Risya dapat mendengar detak jantung Arul yang begitu cepat...seperti juga jantungnya. Cukup lama mereka hanya berpelukan tanpa berkata-kata.