"Maaf, apa kau bisa memberi tahu kami mengenai lost child?" tanya Puput yang kini sudah berada dirumah NPC Allie sang pembuat topeng. Dia sedang bersama Rio dan Joker tentunya yang menemani.
"Untuk apa kalian mencari informasi mengenai lost child?" tanya Allie dengan sinis.
"Kami mendapat info dari seseorang yang mengatakan bahwa kau mengetahui sesuatu mengenai lost child" kata Rio berusaha menahan kesabaran dengan sikap Allie yang tidak ramah dengan mereka.
"Begitu ya, bawakan aku red jewel nanti akan kuberitahu tentang lost child. Sekarang kalian semua keluar dulu" kata Allie yang meminta dibawakan red jewel dan setelah itu dia mengusir Puput dan yang lainnya.
"Merepotkan! Seenaknya saja dia menyuruh kita!" Rio berdecih kesal dengan perlakuan Allie.
.
.
Notice : Masked man openend.
.
.
Di Halloween town ...
.
.
"Huwaaaa kenyang, kenyang!" Michael bersandar pada sebuah bangku sambil menepuk perutnya yang sudah penuh. Dia sekarang berada di salah satu restoran yang ada di Halloween town. Yah, meski pelayannya Zombie tapi yang namanya lapar tentu tak bisa ditunda.
"Sepertinya misi lain sudah terbuka tuh" kata Pandu yang melihat sebuah Notice yang melintas. Dia duduk disebelah Michael sambil menyeruput minuman sodanya.
"Setelah ini kita kembali ke kota Niffelheim" kata Rey yang sepertinya sudah menghabiskan dua hamburger ukuran jumbo miliknya.
"Hah? Kesana lagi? Aku tak mau ikut!" kata Dimas sambil menggembungkan pipinya dan melipat tangannya didada, menyatakan penolakannya atas ucapan Rey.
"Tapi, Rey. Kenapa kita harus pergi kesana lagi?" tanya Pandu yang sepertinya juga sedikit keberatan kalau harus disuruh balik ke kota hantu itu. Bisa tersesat lagi dia disana.
"Misi selanjutnya ada disana" jawab Rey singkat lalu meletakkan minumannya "Sudah cepat, setelah ini kita akan kesana lagi" tanpa memberi penjelasan lebih lanjut lagi, Rey segera keluar dari restoran tersebut.
"Oi, elo serius kita harus kesana lagi?" tanya Michael yang tampak malas untuk bangkit dari duduknya.
"Sudahlah, kita ikuti saja! Ayo Mike!" kata Pandu yang berdiri lalu menarik Michael.
"Menyebalkan! Ayo Dimas, kau juga harus ikut!" Michael terpaksa berdiri dari duduknya dan kini dia menarik Dimas agar bocah itu juga ikut bangun. Lisa dan Fugo hanya mengikuti mereka dari belakang.
.
.
.
"RIKA! RIKA!" Hery sedang mencari Rika disekitar sungai bersama dengan yang lainnya, berharap menemukan Rika. Mereka berkesimpulan mungkin Rika terbawa oleh arus sungai, makanya sekarang mereka bersama-sama menelusuri aliran anak sungai.
"Lihat! Itu ada air terjun, mungkin Rika jatuh kesana" kata Nisa yang segera berlari mendekati air terjun. Dapat terlihat air deras itu mengalir cepat turun kebawah. Yang lain ikut menghampiri.
"Mungkin saja Rika ada di bawah sana" kata Denis mengira-ngira meski dia sendiri kurang yakin.
'Apa itu yang di bawah air terjun?' batin Wahyu memandang curiga sambil memperhatikan percikan air terjun yang terjatuh memantul keras.
"Kalian tunggu disini dulu, aku mau memeriksa keadaan di bawah" ucap Wahyu lalu ia mengeluarkan kuas besar dan gulungan kertas yang memang selalu dia bawa. (Wahyu selalu bawa gulungan kertas ini bersama dengan anak panah, senjata dia busur serta panah dan sebuah kuas beserta gulungan kertas).
"Painting!" Painting adalah salah satu jurus andalan Wahyu, dimana dia bisa melukiskan sesuatu di dalam kertas dan mengeluarkan seperti benda hidup, gambar yang bisa dibuat hanya satu. Wahyu menggambar seekor burung raksasa dan mengeluarkannya dari kertas.
POOF!
Burung raksasa itu kini sudah berada di depan Wahyu. Dengan sigap Wahyu melompat ke atas tubuh burung tersebut dan terbang menuju bawah air terjun untuk memastikan keadaan.
'I-ini tidak mungkin… Rika tak mungkin selamat kalau dia sampai jatuh kesini' ucap Wahyu dalam hati yang terkejut ternyata di bawah air terjun itu terdapat bebatuan terjal dan tajam yang banyak menumpuk di bawahnya, siapapun yang terjatuh kesana tubuhnya pasti terkoyak seperti potongan kayu yang ada di bawah sana dengan kondisi terbelah dua.
.
"Kenapa Yu? Wajahmu pucat sekali… " tanya Hery menjadi resah melihat wajah Wahyu yang berubah pucat.
"Aku yakin Rika sudah game over" kata Wahyu secara tiba-tiba yang langsung turun dari burung raksasa miliknya.
"Apa kau bilang!" Hery yang mendengar omongan Wahyu menjadi setengah emosi, dengan cepat dia meraih leher baju Wahyu dan mencengkramnya.
"Dengarkan aku dulu!" bentak Wahyu sambil menepis cengkraman tangan Hery dari kerah bajunya.
"Apa?" tanya Hery setengah mendengus kesal.
"Alasan aku mengatakan seperti itu, karena Rika tak akan mungkin selamat melewati air terjun itu! Di bawahnya banyak bebatuan tajam yang menumpuk… Bahkan kayu yang terjatuh kesana terpotong!" kata Wahyu menjelaskan apa yang telah dia lihat.
"Jadi sudah dipastikan Rika game over" sambung Rama yang tampak tenang-tenang saja.
"Argh! Sial, sial, sial!" Hery kesal dan meninju tanah dengan keras beberapa kali sampai jari-jari tangannya terluka.
"He-Hery… " Nisa bingung mau berbuat bagaimana, setidaknya dia merasa jadi tidak enak. Kalau saja Hery dan Rika tidak ikut menemani dirinya mungkin sampai saat ini Rika masih ada bersama mereka.
"Sudahlah, kita harus menyusul yang lain dan jangan terpaku seperti ini" ucap Denis yang mencoba berpikir realistis.
"Iya, aku tau! Ayo kita jalan" balas Hery yang segera berdiri sambil menghela nafas panjang. Dia pergi meninggalkan tempat itu bersama yang lainnya untuk bergabung kembali bersama Joker.
.
.
Di depan kota Niffelheim ...
.
.
"Cih, kesini lagi deh kita!" rutuk Pandu yang sekarang udah berada tepat di depan pintu kota Niffelheim bersama yang lainnya.
"Emang mau apa sih harus kemari lagi?" Michael sepanjang perjalan ia terus saja menggerutu 'kenapa harus kembali lagi sih'.
"Pokoknya siapkan diri kalian untuk melawan lost child pertama" jawab Rey dengan muka serius, tak biasanya kan bocah itu bisa bersikap serius seperti ini.
"Glekh… kau serius?" tanya Michael menelan ludahnya, jantungnya menjadi berdebar lebih cepat. Tak disangka lost child pertama akan muncul.
"Masuk saja ke dalam nanti juga kau akan tau" balas Rey yang segera memasuki kota Niffelheim yang diikuti dengan yang lainnya.
.
.
.
Di pihak Game Master …
.
.
Tampak para pemain yang sudah berpihak padanya berkumpul disuatu tempat entah apa itu namanya, karena mereka dibawa oleh sang GM dengan teleport, jadi mereka tidak tau berada dimana tepatnya mereka sekarang. Yang jelas sejak hari mereka memutuskan untuk berpihak pada GM belum muncul suatu komando untuk melakukan sesuatu, dan hal ini tentu membuat para pemain mulai gelisah dan tak sabar.
"Mau nunggu berapa lama lagi sih?!" omel Tomi yang sedang jongkok dan disebelahnya ada Ryu ia bersandar pada pilar besar yang menyanggah bangunan itu.
Gerutuan dan beberapa celotehan keluar dari masing-masing pemain yang memang sudah menunggu sejak lama. Kesal bercampur cemas mengenai nasib mereka sekarang.
"Kalian berisik!" omel Tama yang tiba-tiba datang sambil menghentakkan pedang besarnya ke lantai membuat keadaan menjadi hening seketika.
"Dasar orang-orang yang tak sabaran" sindiran itu memberi pesan pada semua pemain mengenai kartu Joker dan sampai sekarang alasan kenapa dia melakukan hal itu masih belum diketahui.
"Orang-orang yang menyebalkan" desis Tranzy yang tidak jauh berdiri dari Ryu dan Tomi.
"Bersabarlah, pasti GM akan muncul dan memberi petunjuk apa yang harus kita lakukan. Jadi tenanglah semua" kata yang lain mencoba menetralisir keadaan.
.
.
.
"Puput! Ini red jewel yang berhasil kami dapatkan!" kata Amel sambil menyerahkan red jewel itu kepada Puput yang kini sedang berdiri di salah satu toko di kota itu. Tampak toko itu memajang berbagai macam topeng, dari yang lucu imut-imut sampai yang menyeramkan. Puput segera masuk ke dalam bersama Joker dan Rio untuk memberikan red jewel tersebut.
"Kami membawakan red jewel yang kau minta!" kata Puput sambil memperlihatkan red jewel yang ada ditangannya kepada Allie.
"Red jewel, sudah lama sekali benda itu hilang dari hidupku, cepat berikan padaku!" kata Allie dengan tidak sabaran dan segera merebut kasar benda itu dari tangan Sakura.
"Sekarang kau sudah dapatkan red jewel, sekarang beritahu kami tentang lost child!" kata Rio yang bosan melihat tingkah Allie yang menjadi tidak jelas.
"Duduklah, akan kuceritakan" kata Allie yang kembali ke sifat awalnya. Dia mempersilahkan Puput dan yang lain untuk duduk dibangku tua yang menghiasi ruangan kerjanya.
.
.
.
"Dahulu ada seorang anak yang sangat mencintai topeng, dia berlatih keras untuk dapat menciptakan topeng yang sangat bagus. Dia berlatih sangat keras hingga akhirnya anak ini sudah dewasa. Ketika dewasa dia membangun toko miliknya sendiri dan mulai menjual topeng-topeng ciptaannya. Hingga pada suatu hari Queen Marie datang ke kota dan membeli sebuah topeng dari pemuda itu" cerita Tobi terputus sesaat membiarkan rasa penasaran hinggap diotak Puput dan Rio yang sedang mencermati tiap kata yang keluar dari mulut Allie.
"Lalu setelah itu?" tanya Puput yang tak bisa membendung lagi rasa ingin tahunya.
"Tapi sang ratu tidak puas dengan topeng buatan pemuda itu. Sang ratu menghukumnya dan mencabut sebelah mata sang pemuda dan pemuda itu adalah AKU!" kata Allie yang sengaja menekankan kata terakhir dengan lumayam keras lalu ia membuka topeng yang dia kenakan dan menampakkan rupa yang mengerikan dari dirinya.
"KYAAAAAAA!" jerit Puput histeris lalu berdiri dari kursinya.
"WAAAA!" Rio tak kalah kaget, dia yang sedang tenang-tenang mendengar cerita mendadak mendapat pemandangan yang sangat horror. Dia terjungkal dari kursinya lalu segera bangkit dan hendak berlari keluar. Namun sayang pintu tersebut terkunci.
"Kalian berdua tenanglah!" kata Joker meminta Puput dan Rio berhenti berteriak histeris.
"Ha-habisnya… Aku takut!" balas Puput yang sudah ketakutan, dapat terlihat genangan air disudut matanya.
"Aku rasa aku sudah tidak apa-apa" balas Rio yang sepertinya bisa menenangkan dirinya ketika dilihatnya Allie sang NPC duduk kembali dan topeng itu sudah terpasang lagi diwajahnya.
"Tolong lanjutkan lagi ceritamu" kata Joker meminta Allie untuk melanjutkan ceritanya.
"Mata itu sudah berubah menjadi red jewel" lanjut Allie yang sambil memperlihatkan red jewel yang memang bentuknya seperti bola mata manusia.
"Tapi saat menempa aku kehilangan sebagian jiwaku. Jiwa itu pergi dan mungkin saat ini berada di kota Niffelheim, tolong tenangkanlah jiwa itu. Kalian harus bisa mengalahkannya" kata Allie yang ternyata dia adalah lost child dan setengah jiwanya ada di tempat lain yang sekarang sedang menunggu untuk di tenangkan.
"Baiklah, kami akan membantumu!" kata Puput yang berjanji untuk memenuhi permintaan Allie. Dia bergegas pergi keluar bersama Joker dan Rio.
Notice : Masked man complete.
Notice : Lost child, Allie soul opened.
"Ayo ke Niffelheim!" kata Puput yang sepertinya sudah tidak sabar dan tergesa-gesa, tetapi Rio dengan bijak menghentikan Puput dan mengingatkannya pada sesuatu.
"Tenanglah Put, aku yakin teman kita yang ada di Niffelheim akan membereskan sisa misi ini. Percaya saja pada mereka" kata Rio menyegarkan otak Puput kembali kalau masih ada tim lain di kota itu, entah siapapun orangnya yang jelas mereka berpihak pada Joker.
"Kau benar… Maaf… Aku terlalu bersemangat" balas Puput yang akhirnya tersadar, dia memang sangat bernafsu sekali ingin segera menyelesaikan setiap misi, lebih cepat lebih baik pikirnya.
"Kita temui Santos sekarang" kata Rei membuat Naruto dan Kiba mengernyit bingung.
"Kenapa harus ke Santos lagi?" lagi dan lagi, Michael memprotes Rey terus menerus.
"Dia lawan yang sebenarnya, ayo cepat!" jawab Rey yang langsung pergi mencari Santos, diikuti oleh ketiga temannya yang lain.
.
"Santos! Kami tau kalau kaulah lost child itu sendiri kan!" kata Rey setengah berteriak lalu menunjuk sosok Santos yang masih terdiam di tempatnya.
"Ketahuan ya? Padahal aku masih ingin bermain bersama kalian, tapi sayang kalian semua akan ku lenyapkan disini!" kata Santos yang langsung mengeluarkan kekkai yang menyelimuti disekitar dirinya dan disekitar Michael dan yang lain.
"A-apa ini?" tanya Dimas yang panik.
"Ini adalah kekkai! Masa kau tidak tau? Di permainan kekkai selalu digunakan oleh elite boss yang menjadi NPC utama dalam suatu misi agar lawannya tidak bisa kabur!" kata Pandu yang dengan sukses memberi penjelasan pada Dimas.
"Aku memang tak tahu, aku tak pernah melawan! Di game kan aku juga masih level 30 job Cleric!" balas Dimas dengan jujur dan polos.
"Bersiap di posisi kalian, aku dan Michael menjaga depan, Lisa, Rey kalian nyerang dari posisi belakang!" kata Pandu yang kemudian mulai menyerang bersama dengan Michael.
"Kak aku bagaimana?" tanya Dimas sambil nunjuk diri sendiri bingung mau melakukan apa.
"Sudah kau jadi penonton saja di belakang kita" bales Rey yang kemudian melancarkan beberapa panah ke arah Santos.
"Fugo lindungi Dimas!" kata Lisa yang juga bersiap dengan merapalkan mantra menggunakan tongkat Trisula miliknya. Fugo mengangguk cepat dan berdiri di depan Dimas.
"Detection!" Fugo mendeteksi kemampuan musuh.
NPC : Santos
Element : Shadow
Life point : 100.000
Job : Dark spirit
Weapon : Unknown
Weakness : Unknown
Attack Skill : Protection, Healer, Dark sword, Chaos, Dark Nova.
"TORNADO KICK!" Pandu dan Michael mengeluarkan jurus yang sama dengan posisi yang saling berlawanan arah, tapi Santos dengan lincah mengelak, lebih tepatnya dia melayang di udara. Sehingga jurus yang dikeluarkan Michael dan Pandu mengenai teman sendiri.
BUGH!
BUAGH!
"Aduh, aduh! Sakit! Oi, Ndu yang bener dong ngincernya!" omel Michael yang sukses jatuh terduduk dan sekarang lagi mencak-mencak gaje.
"Kau tuh yang tak beres! Masa temen dimakan juga!" Pandu tak mau disalahkan, dia ikut ngomel kepada Michael.
"Aahahahaha kalian bodoh!" Santos mentertawakan Michael serta Pandu sambil tetap melayang.
SET! SET!
Beberapa anak panah melayang kearah dirinya, Santos menghindari dengan cepat tapi serangan anak panah terakhir mengenai kulit lehernya.
"Hmph, menyebalkan!" kata Santos yang kemudian mengulurkan tangannya ke depan. Dapat terlihat ada cahaya hitam dari tangannya itu.
"Dark sword!" cahaya hitam itu berubah bentuk menjadi sebuah pedang raksasa yang diarahkan kearah Rey. Dark sword merupakan serangan berbentuk pedang besar berwarna hitam dengan aura ungu disekelilingnya. Dibadan pedang itu terdapat ukiran naga dengan mata berwarna merah yang bersinar terang, jadi ketika dilemparkan pedang itu terlihat seperti sebongkah cahaya merah yang melesat cepat. Serangan ini mampu merusak area satu kolom dan memiliki tingkat kerusakan yang besar. Rey yang menyadari serangan itu langsung berguling cepat menghindar. Dan kini pedang tersebut mengarah pada Lisa yang berdiri di belakang Rey.
"Lisa!" Fugo berteriak panik saat melihat Lisa berada dalam bahaya, begitu juga dengan Michael, Pandu dan Rey serta Dimas yang memandang ngeri karena kelihatannya Lisa belum selesai melakukan persiapan.
"Kaminari Nami!" jurus aliran petir yang muncul dari Trisula miliknya, tampak Trisula milik Lisa berkilat menahan serangan pedang dari Santos (skill ini belum sempurna dikeluarkan karena tidak ada water field).
"Akan kubantu!" teriak Dimas yang berlari dan menahan tubuh Lisa yang mulai terdorong. Fugo tentu tak tinggal diam, dia segera membantu menahan serangan pedang itu dengan golden claws miliknya.
"Mundurlah ke belakang!" kata Fugo menyuruh Lisa dan Dimas mundur. Setelah keduanya mundur ternyata Fugo melepaskan pegangannya dari pedang tersebut sehingga dia yang terkena serangan itu. Fugo terhempas mundur dan jatuh berlutut, tapi dengan cepat dia segera berdiri dengan wajah yang datar, seolah serangan tadi tidak berarti baginya.
Fuego life point : 20500/8750.
"Berserk!" Michael mengeluarkan jurus berserk, dimana jurus ini membuat seluruh tubuh Michael diselimuti api berwarna merah yang membuatnya kebal dengan serangan fisik maupun serangan sihir. Selama penggunaan kecepatan serta kekuatan serangan Michael bertambah menjadi tiga kali lipat. Tetapi selama memakai jurus ini Michael tidak bisa memakai jurus yang lain dan sedikit demi sedikit life point-nya akan berkurang.
"Rasakan ini!" Michael dengan cepat melompat keatas dan meninju rahang Santos dengan telak, membuat Santos terpelanting ke bawah.
"Aku juga tak mau kalah, Demon slash!" Pandu menyusul dengan mengeluarkan jurus Demon slash dan serangan itu kembali mengenai Santos.
Michael kembali melancarkan tinju bertubi-tubi ke tubuh Santos dan membuat Santos seperti menjadi bulan-bulanan.
Santos kembali tersungkur jatuh, tetapi tak lama kemudian dia kembali melayang dan tampak wajahnya menampakan amarah sambil menatap Michael dan yang lainnya.
"CHAOS!" jurus kegelapan untuk menutupi lawan, dimana musuh akan dihalangi kabut hitam selama beberapa waktu dan membuatnya tidak bisa bergerak selama beberapa menit.
"Kurang ajar! Mendadak menjadi gelap!" rutuk Pandu yang terkena jurus itu, saat ini Pandu tengah tenggelam ke dalam kabut hitam.
"Meteor storm!" Rey ikut melancarkan serangan ratusan anak panah untuk menyerang Santos. Santos menghindari anak panah yang turun dari langit dan mengarah padanya, beberapa kali anak panah itu melukainya juga.
"Dark nova!" Santos mengeluarkan jurus Dark nova, dimana jurus ini akan mengurung musuh yang saling berdekatan dan meledakannya dengan api hitam dari dalam.
Fugo yang menyadari jurus itu langsung menggendong Lisa serta Dimas dari area serangan Dark nova dan dengan cepat menghindari jurus area efek tersebut. Rey yang tidak sempat melarikan diri terkurung oleh kubah hitam itu dan dalam hitungan detik kubah itu meledak. Akibat serangan itu life point Rey juga berkurang cukup drastis.
"Lawan mu itu aku!" kata Michael yang kembali menyerang Santos.
"BEAST!" Pandu akhirnya kembali dalam keadaan normal dan mengeluarkan jurus Beast. Jurus yang dapat mengubah Pandu menjadi manusia setengah serigala, dan jurus ini memberikan kekuatan pada Pandu dua kali lipat baik serangan, pertahanan dan kecepatan, tapi menjadikannya lemah terhadap serangan sihir.
Pandu menyerang Santos bersama dengan Michael, keduanya melakukan jurus combo skill yang biasa mereka lakukan dalam game. Santos tak berkutik dengan serangan yang cepat itu.
"Water field! Yari no mizu!" serangan tombak-tombak es bermunculan dan berterbangan kearah Santos. Santos terseret tombak-tombak itu dan terjerat, beberapa tombak itu menancap ditubuhnya dan membuatnya terperangkap.
"Concentrate! Vital strike arrow!" concentrate adalah jurus milik Rey untuk meningkatkan kekuatan serangan pada anak panahnya, dan vital strike arrow merupakan jurus besar yang hanya bisa digunakan sekali, dimana dengan kekuatan penuh anak panah dilepaskan dan melesat tepat ke jantung lawan. Merupakan jurus besar dengan tingkat kerusakan yang besar.
Notice : Lost child, Allie soul finished.
"Kita… Berhasil" kata Michael yang kondisi tubuhnya sudah seperti semula, life point-nya berkurang cukup jauh akibat penggunaan berserk yang terlalu lama.
Michael life point : 15000/2450.
"Huwah, lelah sekali!" kata Rey yang langsung melepaskan busur dan anak panahnya ke tanah. Dia terduduk lemas. Life point-nya sendiri sudah berkurang setengahnya akibat serangan Dark nova.
"Kalian semua tidak apa-apa?" tanya Lisa dengan cemas, gadis ini tidak kekurangan life point begitu halnya dengan Dimas.
"Jangan cemaskan kami! Kami hanya butuh istirahat beberapa saat" balas Pandu yang sekarang ikut duduk bersama si Rey.
"Maafkan aku, tidak bisa membantu banyak" kata Fugo, karena jurus miliknya hampir di dominasi dengan element shadow sama seperti Santos jadi jurusnya tak akan mempan pada Santos.
"Tidak apa-apa, yang penting kita berhasil!" balas Michael yang malah tiduran di jalan.
"Tapi Fugo, kenapa tadi saat diserang kau hanya menolong Lisa dan Dimas? Kan yang jelas di incar itu aku" kata Rey setengah kesal karena tidak ditolong.
"Lisa adalah prioritas saya yang paling utama. Dan Dimas juga merupakan kewajiban saya atas perintah Lisa" jawab Fugo sudah persis seperti robot aja ngomongnya datar tanpa ekspresi.
"Wakakaka, mungkin kau harus pakai rok dulu atau jadi bocah dulu biar ditolong!" ledek Pandu dengan tertawa ngakak.
"Sialan kau!" umpat Rey sedikit keki.
.
"HOREEEE, BANZAI, BANZAI!" ini Dio sedang bersorak-sorak hepi sambil gebrak-gebrak meja, malah ada yang ngetok-ngetok kentongan pula. Pada kegirangan misi lost child pertama sukses. Yang ngetok kentongan itu si Sam bener-bener itu anak jadi OOC saking senengnya.
Notice : Puput gained Gaara's heart, Jis memories, Pandora box I.
Benda-benda itu muncul begitu saja di depan Puput, yang satu berbentuk kotak berwarna hitam, yang satu seperti sebuah Kristal kecil, dan yang satunya lagi berbentuk seperti potongan kaca.
"Apa ini?" tanya Puput pada Joker sambil mengambil benda-benda itu.
"Nanti kau juga akan tahu" jawab Joker yang kemudian mengambil red jewel yang warnanya kini sedang bercahaya. Bersamaan dengan selesainya misi tadi, Allie berubah menjadi roh dan masuk ke dalam red jewel.
'Jewel itu berubah jadi bunga aster… ' Puput sedikit kaget karena batu jewel berwarna merah tadi berubah bentuk menjadi bunga aster berwarna biru gelap. Puput memperhatikan gerak-gerik Joker yang tampak aneh dimatanya, dan tak lama Joker menyeringai kecil saat menatap bunga itu. Kemudian tanpa terduga dia memakan kelopak bunga itu satu-persatu sampai habis.
'A-apa maksudnya ini? Dia memakannya?' tanya Puput di dalam hati tak percaya.
"Hm? Kenapa Put?" Joker yang menyadari dengan tatapan aneh Puput segera menoleh dan bertanya kepadanya.
"Ti-tidak kok! Tidak ada apa-apa!" balas Puput cepat yang segera memasukkan ketiga benda itu kedalam tas yang sudah dipersiapkan Rio untuknya. Puput memasukkan benda-benda itu tanpa menyadari kalau Joker berjalan mendekatinya.
"Aku jadi ingin tahu, apa rasa dari jiwamu" kata Joker yang berhasil mengurung Puput dengan keduanya tangannya, dia mendekati wajahnya dan berbicara sambil berbisik, Puput dapat merasakan dengan jelas desahan napas yang keluar dari setiap katanya. Desahan napas itu seperti benar-benar hidup. Puput sedikit gemetar karena takut dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Joker.
"Aku hanya bercanda" sambungnya lagi yang kemudian melepaskan kurungannya dari Puput.
"Jangan macam-macam ya! Atau aku tak akan segan untuk menghajarmu!" omel Puput sambil menunjukkan kepalan tangannya. Joker tak menjawab, dia hanya berjalan keluar dari toko milik Allie.
"Rio ayo bangun! Misi sudah selesai!" kata Puput menggebrak meja membuat pemuda yang tengah asik ketiduran itu terbangun dengan mendaratkan mukanya ke atas meja.
"Aw, berisik sekali!" keluhnya yang kemudian dijewer oleh Puput keluar dari toko itu.
"Cepat jalan!" balas Puput yang tidak mempedulikan rintihan dari Rio yang kesakitan sambil memegangi telinganya.
"Kau saja yang memberi tau!" kata Angel bisik-bisik ke Amel.
"Ah, kau aja deh! Atau Nana tuh!" kata Amel yang langsung nyolek Nana.
"Kok aku sih? Kan kau yang ngebokis duluan bilang Joker bakalan dateng!" protes Nana ke Amel.
Ketiga gadis ini sejak tadi saling colak-colek tak jelas, membuat Kaze yang melihat menjadi bingung, tapi tak lama sepertinya NPC ini mengerti apa yang diributkan ketiga gadis itu.
"Joker, apa kau punya waktu? Queen heart Marie want to see you" kata Kaze sambil berdiri tegap di depan Joker sudah mirip seperti tentara yang sedang melapor kepada komandannya.
'GYAAAAAAAA!' Angel, Nana dan Amel langsung jawdrop berjamaah.
"Begitukah?" tanya Joker dengan datar yang dibalas anggukan kecil dari Kaze. Joker segera berdiri dari bangkunya.
"Tunggu Joker kau mau kemana?" tanya Puput yang sepertinya sedikit keberatan bila NPC itu pergi.
"Menemui Queen Marie" jawabnya singkat yang langsung berjalan meninggalkan tempatnya.
"Aku ikut!" kata Puput sambil ikut berdiri dan menyusul Joker.
"Aku juga!" samber Dio dengan cepat mengangkat tangannya, dan tak lama yang lainnya ikut berdiri menyusul.
"Tidak usah, aku pergi tak akan lama. Kalian disini saja sambil menunggu yang lainnya bergabung" kata Joker yang tanpa banyak kata langsung keluar. Yang lain tak bisa memaksa untuk ikut karena mereka masih sayang pada nyawa.
"Aku tidur saja deh. Sam, bangunkan aku kalau yang lain sudah datang" kata Rio kepada Sam yang tak merespon sama sekali.
"Woi, Sam kau dengar atau tidak?" tanya Rio yang heran dan langsung membuka kacamata pemuda itu. "Ya elah, ini orang udah tidur dari tadi ternyata!" kata Rio yang tidak menyangka kalau Sam malah sudah ngorok duluan dari dia.
"Put, ayo ikutin Joker!" kata Dio yang sudah bersiap mau keluar bersama Rere.
"Hah? Ngikutin dia?" tanya Puput setengah tak yakin takut ketauan.
"Ayolah, emang kau tak penasaran? Mungkin kita bisa cari info lebih mengenai Joker" kata Dio mencoba menghasut Puput biar menjadi sesat.
"Selain itu, aku juga ingin tau hubungan Joker sama Queen Marie. Soalnya menurut riwayat hidup Joker di game, Queen Marie itu pasangan Joker, bisa kekasih atau istrinya!" ucap Rere yang tampak semangat bener. Gadis ini emang freak banget soal riwayat NPC yang ada di game.
"Aduh, jadi penasaran juga!" kata Puput yang akhirnya penasaran juga karena cerita Rere.
"Makanya ayo buruan!" samber Dio langsung nyeret Puput keluar untuk mengikuti Joker.
.
.
.
Apa hubungan yang sebenarnya antara Joker dan Queen Marie?