Chereads / You Think / Chapter 22 - Danu

Chapter 22 - Danu

Danu masih setia memeluk Angel. Baginya Angel adalah adik kecilnya, Danu hanya bisa menganggap hubungan diantara mereka kakak adik. Danu akan melindungi Angel.

"Ngel?!."

"Hmm."

Angel masih setiaa memeluk Danu.

"Udah kelar kan lo nangisnya?."

Perkataan Danu menusuk hati Angel. Segera Angel melepaskan pelukannya dan menatap sinis Danu.

"Kalau gak ikhlas minjemin bahu tuh ngomong."

Angel menyeka bekas air matanya. Danu entah karena dorongan apa, ia mengusap ingus Angel.

"Jangan kebiasaan deh Ngel. Jangan lakuin hal gak berguna kayak tadi lagi. Sayang kan kalau ponsel lo hancur lagi."

"Iya iya."

Angel menepis tangan Danu.

"Mau cerita?."

"Gak sekarang. Mending lo balik aja. Gue mau sendiri."

"Yakin?."

Danu menatap Angel khawatarir.

"Pulanglah."

"Apa ini ada hubungannya sama kakak lo?."

Angel berhenti mengusap air matanya karena terpaku akan tebakan Danu.

"Maybe."

Angel segera memungut ponselnya dan memeriksa pesannya.

**From Kai busuk

Malam ini jam 21.00 di area terlarang

Gue tunggu lo disana

Awas kalau lo gak dateng

Bye**

Angel menghembuskan nafas kesalnya. Ia sungguh ingin membunuh Kai. Dia benar-benar cari mati.

Haruskah perburuan dimulai malam ini?

Tentu saja jawabannya iya. Semakin cepat dilakukan maka semakin cepat pula segalannya akan jelas.

Angel menatap Danu yang juga menatapnya khawatir. Angel tersenyum dan memegang tangan Danu.

"Lain kali. Janji."

Danu mengelus puncak kepala Angel.

"Fine. Jaga dirimu. Kau tau kan harus mencari gue dimana."

Angel menganggukkan kepalannya dan tersenyum.

"Gue balik."

"Hati-hati."

Danu keluar dari rumah Angel setelah memastikan segalanya aman saat ia tinggal. Danu tak ingin Angel sakit maupun melakukan hal yang tak ia sukai.

Angel awalnya tersenyum saat mengantarkan Danu pergi. Setelah Danu sudah tak terlihat lagi dari jarak pandang Angel, senyumannya hilang.

Angel segera mencari pistolnya dan beberapa peluru yang sengaja ia siapkan untuk kakaknya. Mungkin karena dendam yang tersimpan rapat di lubuk hatinnya membuatnya menyiapkan peluri khusus untuk kakaknya itu.

Angel menatap dirinya dari pantulan kaca. Ia sadar jika Angel yang sekarang berbeda dengan Angel yang dulu.

"I HATE YOU!."

Angel menonjok kaca di depannya dengan tangan kanannya yang sudah memakai pelindung. Kaca di depannya sekarang sudah retak dan ada juga yang berjatuhan.

Angel tersenyum sinis dan segera memperbaiki pelindung tangannya. Lumayan agak sakit karena yang ia tonjok adalah kaca bukan wajah manusia.

Angel langsung segera meluncur ke tempat markas Kai. Ia tak perduli ini jam berapa karena ia yakin Kai tak akan pernah berani mengusirnya.

🏵

Tok tok tok

Angel mengetuk pintu besi yang tertulis Rest. Karena lama tak ada yang merespon akhirnya Angel menggedor-gedor pintu besi ini.

Kai yang masih asik tidur dan memeluk gulingnya merasa terusik dan mengumpat.

"Orang gila mana sih yang bikin rusuh jam segini."

Angel lah pasti orangnya.

Kai segera bangun dan membuka pintu ruang rest ini. Kai hampir saja memaki orang yang menggedor pintunya tapi berhenti saat melihat wajah Angel yang sedang masam.

"Ngapain lo gedor rumah orang ha?."

Angel tak menjawab dan langsung masuk ke dalam ruang rest kai. Angel segera duduk di kursi yang ada.

"Katakan pada ku. Dimana dia?."

Kai yang masih setengah sadar langsung sepenuhnya sadar saat suara dingin dan tajam Angel mampir ke telingannya.

"Belum waktunya. Ini masih jam 5 sore Angel! Gue masih mau tidur."

Angel menatap Kai dengan pandangan yang seolah-olah mengatakan so what?.

"Fine. Dia akan ada di pelabuhan jam 9 malam bersama beberapa rekannya. Karena dia adalah tanggung jawab mu. Beberapa rekannya adalah milik ku."

"Okay. Ayo."

Angel sudah berdiri dan bersiap-siap akan pergi. Angel menatap Kai dari atas hingga bawah. Saat ini Kai hanya memakai bokser. Dan tentu saja itunya bangun.

"Kayaknya lo butuh mandi air dingin deh."

Kai yang tak paham dengan perkataan Angel langsung bertanya.

"Kenapa gue kudu mandi pakek air dingin?."

Arah mata Angel ke bawah diantara kedua kaki Kai.

"Lo lihat apaan sih?."

Kai akhirnya mengikuti pandangan Angel dan kaget dengan arah mata Angel. Segera Kai menutup itu nya.

"L..l..lo.. tunggu gue di luar aja. Gue mau mandi.. dulu."

Kai langsung melesat pergi ke kamar mandi dan tentu saja ia malu dengan Angel.

Angel terkekeh saat melihat reaksi Kai yang diluar ekspektasinya. Akhirnya Angel menunggu di luar sesuai dengan permintaan Kai.

🏵

Angel dan tim Kai sudah tiba di pelabuhan. Mereka sudah stanby di posisi masing-masing. Angel bersama Kai duduk di salah satu bangku yang tersedia di pelabuhan.

Kai dari tadi berbicara tak jelas dan Angel hanya diam. Ia malas menanggapi ocehan Kai.

Kai yang tak mendapatkan respon maupun perhatian Angel akhirnya diam. Kai melihat sekelilingnya dan terkejut saat melihat Varo bersama rombongan targetnya.

Kai gelagapan dan seketika ingat dengan perkataan Gio beberapa waktu lalu. Kai menatap Angel dan Varo gantian.

"Ngel.."

"Hm.."

Kai meremas tangannya, ia mendadak gugup dan langsung berdiri. Angel langsung melihat Kai yang bertingkah aneh.

"Kenapa lo?."

Kai berusaha untuk tak gugup dan khawatir. Angel berdiri dari duduknya dan langsung meletakkan tangannya di dahi Kai.

"Gak pansa juga."

Kai langsung menepis tangan Angel di dahinya.

"I'm Fine."

"Kalau lo baik, kenapa tingkah lo kayak cacing kepanasan?."

Kai menatap Angel dengan perasaan bersalah.

"Ngel.. ada yang mau gue omongin sama lo soal Varo."

"Kenapa Varo.."

Kai mengepalkan kedua tangannya.

"Varo.. dia..."

"Angel?!."

Angel langsung menoleh ke arah belakang tubuh Kai dan terkejut saat melihat orang yang memanggilnya.

Jantung Kai berdebar tak karuan dan takut. Ia sangat takut akan apa yang terjadi selanjutnya jika Angel melihat Varo bersama mereka.

Kai memberanikan dirinya untuk berbalik sambil menahan nafasnya. Kai terkejut saat sudah melihat kebelakangnya.

🏵

TBC

🏵

^Author persilahkan kalian berimajinasi sendiri 😂

Tebak apa yang akan terjadi selanjutnya 😂