"Gak mbak, saya cari toko lain aja", kata Santos sambil berlari membawa galon.
Toko kelontong terdekat berada 4 blok di depan. Tiba-tiba terdengar suara.
Wussshhhhhh....
Lamborghini merah melaju kencang. Tapi anehnya ketika melaju di dekat Santos, kecepatannya menurun. Seakan mengejek, pengemudi lamborghini melambai ke Santos.
"Come on bro. Wanna race ?"
"Muke gile. Lu kira gua kuda." ucap Santos.
Broomm.....Brommmm....
Tiiinnnn...Tiiiinnnnn
Suara klakson mobil terdengar keras. Santos merasa tertantang. Ini pertama kalinya ada orang semenjengkelkan itu. Maka Santos mulai berlari.
Seakan mengerti kalau tantangannya diterima, pengemudi Lamborghini menginjak pedal gas.
'Heh... lu kira manusia bisa secepat Lamborghini ? Dream on.'
Di luar prediksi, Santos melesat cepat meninggalkan Lamborghini. Sambil menengok ke belakang, sebuah senyum simpul terlihat di wajah Santos. Seakan mengejek Lamborghini yang lelet.
'Perlu seribu tahun lagi untuk mengalahkanku anak muda. Mainmu kurang jauh.'
Hahahahahahaha...
Mulut pengemudi Lamborghini ternganga sebesar telur unta..... eh burung unta.
'Apakah dia Usain Bolt ? Tapi kok wajahnya ndeso ?'