Tiga buah tank berdiri gagah. Moncong meriamnya menghadap ke rumah Santos.
Tuan Takur tahu, kekuatan aneh Santos pasti berbahaya. Maka dari itu, ia memerintahkan menyerang rumah Santos.
"Tembak semuanya." perintah Tuan Takur.
Booommmm....
Tiga peluru meriam mengarah langsung ke Santos. Seakan tahu kalau bahaya mendekat, ribuan pisau merapat dan berputar berusaha melindungi Santos. Tiga peluru meriam menyentuh pisau-pisau itu kemudian berbalik arah menuju tiga tank yang menembak.
Booommmm.....
Tiga tank rusak seketika. Sebuah hasil yang tidak terduga.
Semua mata anggota geng menciut ketakutan. Mereka bimbang antara maju atau mundur menyelamatkan diri. Mundur berarti mendapat hukuman dari Tuan Takur. Maju berarti menghadapi ribuan pisau. Mereka menggelengkan kepala sambil tersenyum simpul. Sungguh pilihan yang sulit.
"Apa yang kalian tunggu. Serang dia!" perintah Tuan Takur.
Sambil memberanikan diri seluruh anggota geng menerjang Santos.
Huraaaaa...
Thousand Dancing Knife
Siuuu...siuuuu....siuuuuu...
Ribuan pisau menerjang ke arah anggota geng Kera Besar. Menyayat tubuh mereka tanpa henti. Sebagian mereka terbunuh tanpa ampun.
Ampuuunnnn.....ampuuuunnnnn...ampuuunnn...
Angin dingin berhembus tenang. Semuanya senyap. Ribuan anggota geng terbunuh semuanya.
"Bagaimana ini bisa terja..." ucap Tuan Takur.
Ia tak mampu menyelesaikan kalimatnya saat jantungnya tertembus pisau dan tenggorokannya putus.
Bruukkk....
Badan Tuan Takur jatuh ke tanah. Tewas.
Hari itu adalah hari bersejarah bagi kota North Wajax. Kedamaian telah hadir kembali. Geng Kera Besar telah musnah dari muka bumi.
Namun tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga.
Krieekkkkkk....