Langit kelabu Pasca direbutnya WSR oleh eRumania, lalu masa kepresidenan Rikwandi berakhir juga. Setelah menyerahkan LPJ-ku yang super panjang kepada beliau, aku ternyata mendapat jabatan baru, sebagai Menteri Sekretaris Negara di bawah Presiden yang baru: DonAgung.
Pasalnya, saya udah cukup akrab dengan sosok don kodok satu ini, karena dia dulu jadi wakil ketua kongres saat saya pertama kali masuk kongres. Jadi tidak sulit membayangkan bahwa Don Agung masih kesengsem sama fantasi liarnya soal Ines (role play samaran saya).
Tapi saat itu baik donagung atau pun saya... atau pun kelak penerus saya: lilinugoho (tanpa "r") belum tahu bahwa Menteri Sekretaris Negara adalah jabatan terkoetoek di eIndonesia.
Semua sinyal-sinyal kegelapan dan kutuk mulai terlihat bersamaan dengan gelombang serangan Rumania yang deras dan dahsyat. Pasca direbutnya WSR oleh eVampir, pasukan Alex Craciun dan Sebahmah cs menerjang dan menumbangkan provinsi Sichuan. Lalu berikutnya, Tibet pun jatuh. Segenap warga eIndonesia di Xinjiang, benteng terakhir kita di Asia Barat, sudah mulai gonjang ganjing.
Saya diminta presiden masuk ke dalam room PEACEgc buat pertama kalinya. Room yang selama ini hanya diperuntukkan buat Pak Presiden, MoD, atau duta besar aliansi saja. Saya merasa sangat terhormat bisa bahkan diizinkan masuk ke sana. Inilah room berisi orang-orang pilihan dari berbagai negara yang mengatur lebih dari separuh aktivitas dunia ini!
Saya dibawa ke sana sebagai penerjemah dan tameng hidup. Pertama saya disuruh masuk room #fist, yang passwordnya ngujubilah setan susahnya. Dasar bule paranoid! Password aja susah ajib! Lalu, nama orang yang nongkronk di sana aneh2 semua, disertai tag misalnya [JPN] atau [FRA] yang melambangkan dari mana mereka berasal.
Lalu berikutnya, saya diajak masuk ke war room atau ruang strategi mereka. Nama channelnya #Peace.er atau apa. Hanya presiden dan MoD yang boleh ada di sana! Passwordnya lebih sakaw lagi. Pembicaraan awal-awal aja di room itu sudah bikin kepala sakit, wong saya newbie dalam hal mekanika game dan strategi perang.
"eIndonesia harus menang di Zhejiang (kalo gak salah, region ketiga yang diserang eVampir sehabis WSR. Abis itu kita bisa putar balikkan situasi," jelas seorang strategis asal eBrazil bernama Cavalcanti.
Saya menerjemahkan dengan setia kepada Pak Pres Donagung.
"eHungaria bakal serang rumania buat ngeblok, tapi syaratnya eIndonesia harus menang. Kalau eIndonesia menang, besok eIndonesia serang eTibet, lalu WSR lagik." Saya terjemahin sambil manggut-manggut.
Donagung menitip tanya lewat aku, maklum bahasa inggrisnya amit-amit. Aku pun berlepotan,
"Masalahnya gimana dengan persediaan senjata? Kami sudah habis-habisan."
"Saya punya 1100 senjata Q4 kalo mau," Mappina dari Italia menawarkan.
"Berapa harganya?"
"0.x gold per weapon. (demi kerahasiaan negara, ini tak saya cantumkan)"
"Deal."
"Inget ya! eIndonesia harus menang loh!"
"I try my best" jawab Don Agung.
Battle Zhejiang saat itu sedang berlangsung dahsyat, sisa 4 jam lagi kalo gak salah ingat. Ngeri aku. Saya kira kita negara adikuasa, tapi di war room aliansi, ternyata banyak ahli strategi yang lebih sangar lagi.
Oke, singkat cerita, karena mata saya udah sepet abis rapat malam itu. Maka saya pergi tidur jam 2 malam. Main eRep kalo sudah serius memang musti begadang ngeliatin perang, apalagi pembagi logistik sama ABeRI.
Saat aku bangun tidur, ternyata sudah jam 9 pagi. Buru-buru saya liat battlenya...
eIndonesia sekali lagi ditaklukkan eRumania.
YM Pak Presiden tidak aktif!
Ia raib entah kemana. Saya bingung bukan main.
Lalu... Besoknya, terjadi lagi kekalahan ke-4 sejak WSR...
Saya lihat peta dunia saja sudah tidak nafsu makan. Ibaratnya warna kuning eRumania udah melebar sampe ke Asia, ibarat cakar mungil yang mulai mengancam eRRC dan wilayah jajahan kita. Impian eRumania buat mempunyai pijakan di Asia agaknya mulai terwujud dan tak tergoyahkan.
Lalu... setelah 4 hari jadi Mensesneg yang kebingungan, mendadak Presiden Don Agung mengumumkan akan mengundurkan diri.
"I play this game for fun, not for stress.... I resign lah!" —DonAgung.
(Saya main game ini buat seneng-seneng, bukan buat stres... Saya mengundurkan diri!)
Reaksi pertama saya saat melihat tulisan itu adalah memaki-maki. Terus mendapati bahwa president berikutnya adalah Gagah, saya jadi mikir. Beliau ini juga menawari jabatan ke saya: kembali jadi menkominfo. Tapi dasar udah patah hati sama Don Agung si gundul ini, saya malah jadi pahit hati. Saya berenti aktif di chatroom erep sebulan... sekalian mengejar tugas RL yang makin gak kekejer...
Saya menjadikan jabatan mensesneg saya sebagai kambing hitam. Namun ternyata setelah saya amati, sepanjang saya maen erep, yakni sudah 6 bulan, sudah 3 mensesneg yang quit erep setelah menjabat. Cuma muncul sebagai bayang-bayang jingga (ref: serial cantik Topeng Kaca) setelahnya tak pernah lagi menjadi figur yang utuh seperti dahulu kala...
Saya menyebut hal ini: sindrom eMoerdiono (Mantan Mensesneg zaman Pak Soeharto).
Saya sampai buat petisi:
HAPUSKAN JABATAN MENSESNEG TERKOETOEK!
TOEK TOEK MARKOETOEK!
Setelah pengunduran diri dadakan ini, terjadi keributan besar di komunitas erepindo-talk. Isu utamanya adalah: Don Agung yang resign jadi secara konstitusional seharusnya Wapres yang ditunjuknya yang naik menjabat presiden yakni aufklarunx. Namun secara erep game mechanic, seharusnya jika Don Agung resign, maka runner up dalam pemilu yang maju menggantikannya, yakni Gagah.
Perdebatan keras terjadi selagi Rumania terus menghajar ke timur dan ke selatan. Sedangkan PEACEgc mengendur, ATLANTIS makin menggila. Orang-orang mulai gelisah. Ada yang bilang bahwa bisa-bisa bumi eIndonesia bakal kena gempur untuk pertama kalinya sejak kelahirannya. Membayangkan Sumatra kena attack dari semenanjung Malaya atau Thailand Selatan saja sudah bisa bikin perut melilit.
eRumania juga cukup cerdik menghindari Xinjiang, benteng utama yang sekarang bagaikan pulau warna ungu di tengah lautan kare kuning (alias dikelilingi wilayah eRumania). Mereka menyerang region demi region, dengan sasaran mencapai Karnataka. Gudang Sumber Daya Iron eIndonesia!
Seakan-akan tidak ada berita bagus di saat genting begini...
Pepatah lama yang mengatakan bahwa dalam kemalangan dan keruntuhan, sahabat paling baik pun bisa menjauh...
eAustralia yang melihat bintang peruntungan eIndonesia meredup, meminta wilayah Tasmania, South Australia, dan West Australia dikembalikan kalau tidak mereka akan memihak Rumania. Terdesak hebat, Gov hanya bisa menandatangani kontrak pelepasan wilayah itu...
Semangat prajurit eIndonesia pun terus merosot tiada henti semenjak direbutnya West Siberia. Sebaliknya Rumania seakan tak terbendung. Persediaan gold musuh terus meluap dan dibakar seakan tiada batasnya (kelak kita tahu mereka ternyata banyak minjem dari negara-negara ATLANTIS).
15 region mereka caplok berturut-turut hingga membawa mereka ke India. Berturut-turut wilayah Pakistan dan India mereka menangkan, kecuali benteng eIndonesia di Xinjiang dan Karnataka. Tetapi dimotori oleh para pejuang eIndonesia yang tidak kenal putus asa, melalui program TO eRRC sebagai negara satelit eIndonesia untuk memblokir eRumania, lalu berbagai antisipasi brilyan, maka pada tanggal 30 April 2009, melalui kemenangan monumental di Andhya Pradesh, eIndonesia mulai melancarkan serangan balik demi serangan balik, inisiatif kembali ke tangan eIndonesia.
Bola kembali ke tangan eIndonesia... dan eIndonesia tidak terbendung... Satu per satu wilayah direbut kembali oleh eIndonesia.
Hingga akhirnya, sekali lagi, kita sampai depan gerbang WSR pada bulan Mei.